Cerita Kapolres Alor Kejar Perusak Ambulans, Sampai Dinas di Hutan
Pelaku RRM datang mendekati mobil dan memasukkan kepalanya melalui pintu mobil bagian tengah yang kebetulan jendelanya terbuka. Dia meminta uang sebesar Rp5.000. MB, salah seorang Nakes yang berada dalam mobil ambulans ternyata adalah bibi dari pelaku RRM.
Tiga warga Kecamatan Pantar Tengah, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur menjadi pelaku pengrusakan mobil ambulans yang saat itu sedang mengangkut tiga orang tenaga kesehatan.
Mereka kabur selama sepekan untuk menghindari aparat kepolisian. Bahkan Kapolres Alor, AKBP Agustinus Christmas pun harus 'berdinas' di hutan dan kebun, untuk mencari para pelaku.
Hasilnya, ketiga pelaku berhasil diamankan dan sudah dibawa ke Polres Alor, untuk proses hukum lebih lanjut.
-
Dimana anggota polisi dan korban begal bertemu untuk menyerahkan motor? Penyerahan dilakukan langsung oleh Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono di Mapolrestabes Bandung.
-
Buah apa yang sering diincar polisi? Buah yang sering diincar polisi?" Buahndar narkoba.
-
Kapan gadis tersebut melapor ke polisi? Korban merupakan warga Old City, Hyderabad. Dia berjalan sendirian ke kantor polisi dua tahun lalu dan mengajukan laporan terhadap ayahnya.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Kapan Umbul Manten ramai dikunjungi? Pada saat menjelang Bulan Ramadan, Umbul Manten sering dijadikan lokasi padusan.
-
Kapan KM Rezki tenggelam? Peristiwa tenggelamnya KM Rezki diperkirakan terjadi sekira pukul 13.25 WITA, Sabtu, 2 Desember 2023.
Pengrusakan mobil ambulans Puskesmas Maliang, Kabupaten Alor terjadi pada Sabtu (31/7) lalu, sekitar pukul 18.00 Wita. Mobil ini dirusaki oleh RRM (21), NSB (25) dan RL (28), sehingga dilaporkan ke Polsek Pantar Barat.
Awalnya, mobil ambulans yang dikendarai Jafrudin Thalib dengan tiga orang Nakes melintas di pasar Puntaru, Kecamatan Pantar Tengah.
Mobil berhenti sebentar karena jalan yang hendak dilalui tersebut, diadang oleh sebuah sepeda motor yang melintang di jalur tersebut. Jafrudin Thalib pun turun dari mobil untuk memindahkan sepeda motor tersebut.
Namun melihat gelagat tidak baik dari pelaku RRM, maka Jafrudin Thalib yang ketakutan langsung masuk kembali ke dalam mobil ambulans.
Pelaku RRM datang mendekati mobil dan memasukkan kepalanya melalui pintu mobil bagian tengah yang kebetulan jendelanya terbuka. Dia meminta uang sebesar Rp5.000. MB, salah seorang Nakes yang berada dalam mobil ambulans ternyata adalah bibi dari pelaku RRM.
Karena malu dengan kelakuan RRM, MB pun memukul kepala pelaku RRM dengan sandalnya. Tidak terima ditegur dan dipukul oleh sang bibi, pelaku RRM marah-marah.
NSB, rekan RRM pun datang karena tidak terima dengan MB memukuli RRM dengan sandal. RRM dan NSB serta RL pun melakukan pengerusakan mobil ambulans yang mengakibatkan kaca mobil, bodi mobil ambulans dan spion mobil tersebut rusak.
Melihat peristiwa pengrusakan itu, teman dari pelaku yang bernama Bule saat itu langsung menghentikan pelaku dan meminta sopir untuk melanjutkan perjalanannya, untuk menghindari adanya tindakan pengrusakan lebih lanjut. Polisi sempat mencari namun tidak menemukan mereka.
Baca juga:
Gadis Nigeria Korban Penculikan Boko Haram Akhirnya Bebas Setelah Tujuh Tahun
Motif Peretasan Situs Setkab Diduga Demi Keuntungan Ekonomi
Sembilan Orang di Tasikmalaya Ditetapkan Tersangka Korupsi Dana Hibah
Lima Anggota DPRD Labura Tertangkap di Tempat Hiburan Malam Positif Narkoba
Polisi Tangkap Dua Pelaku Peretas Laman Setkab, 650 Website Jadi Korban
Disembunyikan Keluarga
Kapolres Alor Agustinus Christmas kemudian turun tangan. Sejak Senin (2/8), orang nomor satu di jajaran Polres Alor ini langsung berangkat menuju desa Mauta Kecamatan Pantar Tengah. Kapolres membawa serta personel Brimob Kompi 4 Alor, yang dipimpin Wadanki.
Kapolres dan anggota menggunakan speed boat Satuan Polair Polres Alor dipimpin Kasat Polair untuk memback up Personel Buser Satuan Reskrim dan Intelkam Polres Alor, yang sudah berangkat mendahului ke lokasi kejadian malam sebelumnya atau pada Minggu (1/8) membantu Polsek Pantar Barat.
Di Kecamatan Pantar Tengah, Kapolres Alor menyambangi Puskesmas Maliang untuk memberi penguatan kepada para tenaga kesehatan.
Kapolres juga memberikan bantuan sembako bagi para tenaga kesehatan yang berasal dari bantuan Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Kabupaten Alor.
Kapolres berharap para tenaga kesehatan terus semangat dalam menjalankan tugas kemanusiaan, di bidang kesehatan terutama di masa pandemi ini. Terkait masalah kejadian pengerusakan mobil ambulance puskesmas Maliang, Agustinus Christmas berjanji akan melakukan pencarian terhadap para pelaku.
Kapolres berkonsolidasi bersama tim gabungan Polres Alor dibantu camat Pantar Tengah dan Babinsa, serta Danposramil Pantar Tengah.
Dari konsolidasi yang dilakukan, pihak keluarga pelaku memohon waktu sampai dengan pukul 18.00 akan berusaha menyerahkan pelaku kepada kepolisian. Namun setelah waktu yang disepakati, tidak ada tanda-tanda keluarga pelaku akan menyerahkan para pelaku.
Tim pencarian dipimpin Agustinus Christmas pun melakukan penyisiran ke arah kebun di wilayah desa Mauta dan meminta keterangan dari pihak keluarga, yang diduga mengetahui lokasi persembunyian.
Polisi juga menduga keluarga pelaku rutin mengantar bantuan makanan kepada para pelaku di tempat persembunyian mereka. Penyisiran dilakukan polisi dengan membagi tim sesuai hasil pengumpulan informasi dari berbagai sumber, serta mapping lokasi dimungkinkan sebagai lokasi persembunyian para pelaku.
Pencarian dilakukan mulai dari Desa Mauta, Desa Delaki, Desa Tude Puntaru bahkan sampai lokasi kapal penyeberangan ke Kabupaten Lembata, yang terletak di Marica tidak luput dari pantauan tim pencarian.
Pelaku Kelaparan
Upaya yang dilakukan membuahkan hasil. Pada Kamis (5/8) malam sekitar pukul 21.00 wita, diperoleh informasi bahwa RRM telah berada di rumah orangtuanya untuk menyerahkan diri. RRM mengaku kalau pada Kamis (5/8) petang, ia memutuskan memisahkan diri dari pelaku RL dan NSB karena sudah tidak tahan lapar, maupun dingin dalam persembunyian.
Namun RL dan NSB tetap tidak mau menyerahkan diri. Polisi pun terus melanjutkan pencarian kepada RL dan NSB, karena kondisi mereka sesuai dengan penyampaian RRM sudah dalam keadaan kedinginan dan kelaparan.
Hal ini terjadi karena jalur distribusi logistik dari keluarga para pelaku sudah dipotong oleh tim kepolisian.
Kapolres Alor juga tetap mengimbau agar pihak keluarga yang mengetahui keberadaan RL dan NSB menyampaikan kepada mereka untuk menyerahkan diri, sebelum kondisi mereka bertambah parah selama bertahan di persembunyian.
Setelah melakukan pencarian dan pendekatan secara kekeluargaan akhirnya membuahkan hasil. Pelaku RL dan NSB akhirnya menyerahkan diri pada Sabtu (7/8) tengah malam kepada pihak kepolisian di rumah salah satu keluarga mereka, yang ikut membantu pencarian.
Mereka mengaku menyerahkan diri karena sudah dalam kondisi kedinginan dan kelaparan di persembunyian.
RL sendiri merupakan pelaku dan DPO kasus pembakaran rumah di desa Eka Jaya yang terjadi pada 24 Desember 2019 silam.
"Pelaku RRM dan pelaku NSB yang saat ini sudah diamankan dan telah dilakukan pemeriksaan di Polres Alor. hingga kini masih terus didalami keterangannya untuk mengetahui kemungkinan adanya pelaku lain yang turut melakukan pengrusakan," jelas Agustinus Christmas, Minggu (8/8).
Pada pencarian pelaku pengrusakan mobil ambulans, Kapolres turut mengamankan seseorang berinisial RL.
"RL ini kemudian diketahui adalah DPO dalam kasus pembakaran rumah milik Jeferson Plaimo yang terjadi di Desa Eka Jaya, Kecamatan Pantar Tengah pada 24 Desember 2019 silam," ungkapnya.
Menurut Agustinus Christmas, RL juga berada di lokasi saat kejadian pengrusakan mobil ambulans.
"Dari hasil pemeriksaan bahwa RL belum terlibat sehingga sampai saat ini masih dijadikan saksi atas perbuatan pelaku RRM dan pelaku NSB," tambahnya.
Kapolres Alor berharap dengan telah diamankan para terduga pelaku pengrusakan mobil ambulans puskesmas Maliang, suasana kamtibmas di kecamatan Pantar Tengah tetap kondusif.
"Semoga pelayanan kesehatan dari puskesmas Maliang yang melayani 10 desa berjalan normal. Kami juga berterima kasih kepada para pihak yang sudah membantu tim gabungan Polres Alor," tutup Agustinus Christmas.