Cerita nenek-nenek selingkuh dan nekat tinggalkan suami & anak cucu
Entah apa penyebabnya, kasus nenek kabur dengan selingkuhannya ternyata banyak terjadi.
Usia yang tidak lagi muda seharusnya dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk hidup tenang bersama keluarga. Namun ternyata banyak juga yang tidak menggunakan pepatah bijak itu. Banyak orang-orang yang sudah tua tetapi bertingkah seperti para anak baru gede (ABG).
Para wanita berumur bahkan sudah memiliki cucu ini nekat kabur dengan pria idaman lain (PIL) nya. Nenek-nenek ini nekat memilih pergi bersama PIL nya dan meninggalkan keluarga dalam hal ini suami, anak dan cucunya.
Entah apa penyebabnya, kasus nenek kabur dengan selingkuhannya ternyata banyak terjadi. Tidak sedikit yang dilaporkan oleh suaminya ke kantor polisi.
Berikut beberapa kisah nenek-nenek yang memilih kabur dari rumah dan pergi bersama selingkuhannya alias PIL-nya yang dirangkum merdeka.com:
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Apa yang diresmikan oleh Kemenparekraf di Desa Wisata Jerowaru? Ekowisata Bale Mangrove adalah bukti nyata kolaboraksi yang kuat dari keberlanjutan program Kampanye Sadar Wisata (KSW) 5.0 di Desa Wisata Jerowaru,” kata dia.
-
Apa yang dipertandingkan dalam Jelajah Bukit Pelangi? Mereka akan memperebutkan hadiah menarik seperti satu unit mobil, 20 motor, 40 keping emas dll.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa yang ditemukan di lokasi penggalian selain tengkorak Zaman Perunggu? Selama lima pekan terakhir, tim arkeolog yang terdiri dari 110 mahasiswa, staf dan sukarelawan dari Universitas Bournemouth juga menemukan makam lima jasad manusia dari Zaman Besi dan tulang belulang hewan, termasuk sapi, kuda, babi, kambing di sebuah tempat penyimpanan kuno di lokasi itu.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
Nenek dua cucu kabur dengan PIL, suami kelimpungan mencari
Ibu tiga anak dan telah memiliki dua cucu ini, sungguh keterlaluan dan tidak tahu malu. Bukannya mengurus rumah tangga dan momong cucunya, dia justru kabur meninggalkan rumah dengan pria idaman lain. Sementara suaminya telah mengeluarkan banyak uang untuk mencari istri yang dicintainya.
Made Suciani alias Toris (45), istri Ketut Sutika (45), warga Banjar Pangkuh Buluh, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, sejak tanggal 22 Januari lalu kabur dari rumahnya dan hingga kini belum kembali.
Toris diketahui kabur bersama Parsaulian Mara Tuah Harahap (53), selingkuhannya asal Rogojampi, Jawa Timur.
"Saya yakin dia kabur dengan selingkuhannya itu karena istri saya sudah sering kabur dan saya pernah memergokinya di kos berdua di Denpasar," ujar Sutika Kamis (5/3) di Jembrana Bali.
Menurut Sutika, kepergian istrinya kali ini adalah yang ke empat kalinya. Toris kabur pertama kalinya saat dirinya masih berada di penjara.
"Tapi istri saya pergi hanya seminggu dan saya dikasih tahu oleh anak saya kalau istri saya kabur bersama selingkuhannya," ujar Sutika yang akrab dipanggil Pengkoh ini.
Kemudian setelah Sutika keluar dari penjara, istrinya kabur lagi dan dirinya yakin kabur bersama Harahap, selingkuhannya. Karena sebelum kabur, Pengkoh sempat melihat istrinya sering dibonceng oleh Harahap.
"Saya juga pernah melihat SMS mesra mereka berdua. Bahkan di antara mereka sudah memanggil mama papa dalam SMS itu," tutur Pengkoh.
Ironisnya, setelah yang ke empat kalinya dia ditinggal istrinya, barulah dirinya bertindak lapor polisi. "Sudah puluhan tahun nikah dan punya cucu, jadi malu lapor. Tapi sekarang bulat hati saya untuk ceraikan dan lapor polisi," ungkapnya.
Dia sempat minta tolong orang pintar. Namun gagal, malah banyak uang terkuras oleh si dukun. "Saya sudah laporkan ke Polsek Kota Negara, tapi belum juga ada kabar dan tindakan. Kalau ini gagal lagi, saya harus lapor ke mana," tanyanya.
Sudah empat bulan lebih, Nenek Darmi kabur dengan selingkuhan
Sudah lama Warjoko (48) warga Genuk Karanglo RT 4 RW 2, Kelurahan Tegalsari Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah membangun biduk rumah tangga bersama sang istri. Namun istrinya, Darni alias Nanik (47) yang sangat dia cintai, malah kabur bersama selingkuhannya alias pria idaman lain (Pil). Bahkan sudah empat bulan lamanya, Nanik tidak diketahui di mana rimbanya.
Akhirnya, dengan berat hati dan kekecewaan mendalam, Warjoko mengadu ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang. Dirinya berharap, istrinya segera kembali dan membangun rumah tangga seperti sedia kala.
"Sampai saat ini sudah empat bulan, istri saya tidak kembali," ujar Warjoko kepada wartawan di Mapolrestabes Semarang Jalan Dr Soetomo, Kota Semarang, Jawa Tengah Minggu (29/2).
Warjoko bercerita, jika Nanik pergi meninggalkan rumah sejak tanggal 30 Oktober 2014 lalu, sekitar pukul 10.00 WIB. Dia pergi mengendarai sepeda motor Honda Supra Fit X Nopol H 4416 LW.
"Usai menjemput anaknya yang masih TK, dia langsung pergi tanpa pamit," kata pria yang bekerja sebagai tenaga kontrak di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Alam (PSDA)-Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kota Semarang itu.
Warjoko membeberkan, sebelumnya, pada malam 1 Suro, Nanik juga diketahui tidak pulang ke rumah.
"Habis itu pulang 3 hari, kemudian pergi lagi sampai sekarang tidak memperlihatkan dirinya untuk mengurus suaminya ini dan anaknya. Mengenai hubungan, kami tidak ada masalah apa-apa. Saya hanya menegur, sudah punya anak kok tidak pulang," ujar Warjoko.
Warjoko mengaku telah mendengar bila belakangan, istrinya mempunyai hubungan dengan PIL. Bahkan anak Warjoko sempat mendengar ada pria yang menelepon Nanik.
"Anak saya yang SMP mendengar, Nanik bilang di telepon 'saya carikan kos-kosan pak', suami saya marah-marah. Saya menduga pria itu adalah selingkuhannya," selorohnya sedih.
Tak hanya itu, Warjoko juga sempat mendengar penjelasan keponakannya, bahwa Nanik pernah dilihat sering kencan dengan seorang pria berseragam Pegawai Negeri Sipil (PNS).
"Kalau tidak salah, pacarnya pegawai negeri. Saya tidak tahu siapa namanya atau orangnya seperti apa. Kalau ketemuan di depan Kelurahan Tegalsari. Keponakan saya pernah memergokinya. Ya baru cerita belakangan ini," ucapnya.
Warjoko mengakui, istrinya memang memiliki catatan kurang baik. Sebab, beberapa tahun lalu juga sempat masuk penjara 1 bulan, atas kasus perselingkuhan.
"Dia pernah digerebek bersama sopir Daihatsu, selingkuhannya, di daerah Tegalsari. Ternyata tidak jera. Umurnya sudah segitu harusnya malu. Sudah punya cucu satu," imbuhnya.
Warjoko mengaku sudah mencari ke sejumlah rumah sanak saudara, termasuk menanyakan ke tanah kelahiran istrinya di Dusun Rejosari, Desa Nguntoro Nadi, Kelurahan Ngadiroyo, Wonogiri. Namun sampai saat ini belum membuahkan hasil.
"Saya kerepotan mengurus anak. Apalagi berkas surat-suarat bantuan beasiswa untuk anak juga dibawa. Dia juga membawa uang PKK Rp 1 juta. Motor yang dibawa itu juga masih kredit, yang membayar juga saya," ungkapnya.
Warjoko berharap, Nanik bisa kembali ke rumah untuk hidup normal dengan keluarganya. Kembali mengarungi hidup bersama-sama.
Warjoko meminta jika ada masyarakat yang mengetahui keberadaan istrinya, diharap melaporkan di kantor polisi terdekat, atau menghubungi nomor telepon 085321086140.
Nenek dua cucu kumpul kebo dengan selingkuhan lalu kabur
Ni Made Scn (45) seorang seorang nenek asal Dusun Pangkung Buluh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, benar-benar membuat suaminya, I Ketut Su (44) geram. Ibu rumah tangga yang pernah bekerja sebagai tenaga kebersihan di Dinas LHKP ini, kabur dari rumah sejak akhir bulan Januari lalu bersama laki-laki selingkuhannya.
Kecurigaan Ketut Su bahwa istrinya lari bersama selingkuhan, lantaran beberapa hari sebelum kabur dia sempat memergoki istrinya kumpul kebo dengan laki-laki lain di salah satu mes tempat cuci mobil di Denpasar. Mengetahui hal tersebut, Ni Made Scn yang memiliki tiga anak dan dua cucu itu langsung diajak pulang oleh suaminya. Sayangnya hanya seminggu bertahan di rumah, istrinya telah menghilang lagi.
Ketut Su, warga Kaliakah yang tinggal di Kelurahan Baler Bale Agung ini mengaku sempat melihat lelaki yang dipergokinya, PM Har asal Banyuwangi belakangan berkeliaran di sekitar kota Negara.
"Saya curiga istri saya dibawa lari sama dia, karena itu saya sudah laporkan ini ke Polisi," terang pria separuh baya ini, selasa (17/2) lalu.
Bahkan kegilaan istrinya terhadap laki-laki selingkuhannya ini sempat dibawa ke orang pintar. Namun tetap saja istrinya kabur lagi yang diduga bersama pria asal Banyuwangi, Jatim.
Sementara itu, Kapolsek Kota Negara, Kompol Made Prihenjagat dikonfirmasi membenarkan pihaknya telah menerima laporan tersebut dan saat ini pihaknya masih mendalami laporan tersebut.
Rayakan valentine, kakek nenek selingkuh mesum di kamar penuh bunga
Mapolres Jembrana melakukan razia di malam jelang valentine day. Saat melakukan operasi di hotel kawasan Kota Negara, Kabupaten Jembrana, polisi mengamankan sejumlah pasangan mesum di antaranya kakek nenek.
Operasi penyakit masyarakat (Pekat) dengan menyasar sejumlah hotel dan penginapan ini dipimpin Kabag Ops Polres Jembrana Kompol Ketut Sukarta dan Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Gusti Made Sudarma Putra. Menurut dia, sedikitnya ada tujuh pasangan mesum yang keciduk dalam operasi itu.
"Ada tujuh pasangan mesum berhasil kita amankan. Umumnya mereka pasangan muda mudi, hanya satu saja yang merupakan pasangan selingkuh," kata Sukarta di Jembrana, Bali, Sabtu (14/2).
Satu pasangan selingkuh ini jadi sorotan petugas, pasalnya saat digerebek ke dalam kamar penginapan di kawasan Delod Berawah, mereka telah mempersiapkan keindahan untuk malam valentine. Di dalam kamar penuh bunga mawar dan sejumlah lilin, lucunya lagi pasangan selingkuh ini keduanya sudah memiliki cucu.
Pasangan selingkuh yang sudah bercucu ini adalah I Gusti Ngurah Kt WD (59), seorang sopir asal Desa Pergung dan Ni Md SD (50), ibu rumah tangga asal Lingkungan Bilukpoh, keduanya dari Kabupaten Jembrana.
"Saat kita gerebek, mereka sudah selesai melakukan. Bahkan si Ibu ini masih telanjang bulat," terang Sukarta.
Dijelaskannya, ketujuh pasangan ini hanya diberikan pembinaan dan wajib lapor. "Kita lakukan pembinaan saja, tidak ada penahanan," Imbuhnya.