Cerita Nenek Sarimah, Yakinkan Anak dan Cucu Diizinkan Berhaji Sendiri
Tubuhnya mungil, jalannya membungkuk. Namun wajah Sarimah Umar Matsum memancarkan kegembiraan dan haru. Tak mau menggunakan kursi roda, nenek berusia 76 tahun itu pergi haji sendiri ke Tanah Suci.
Tubuhnya mungil, jalannya membungkuk. Namun wajah Sarimah Umar Matsum memancarkan kegembiraan dan haru. Tak mau menggunakan kursi roda, nenek berusia 76 tahun itu pergi haji sendiri ke Tanah Suci.
Bus yang mengantarkannya dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz tiba di Hotel Arjwan Al Diafah, Madinah pada Kamis 25 Mei menjelang waktu salat Asar. Sarimah adalah salah satu jemaah haji yang berangkat dari embarkasi Kualanamu.
-
Mengapa jumlah jemaah haji yang meninggal tahun 2023 lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya? Jumlah jemaah haji yang meninggal pada tahun 2023 ini jauh lebih banyak dibanding tahun sebelumnya. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Solo menyebutkan jumlah jemaah haji asal Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang meninggal dunia dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023 cukup tinggi dibanding tahun sebelumnya.
-
Kapan jemaah haji melempar jumrah? Prosesi ini dilakukan pada hari-hari tertentu dalam perjalanan haji.
-
Kapan jemaah haji tersebut diberangkatkan? Tapi, tadi dia sudah diberangkatkan bersama dengan jemaah haji Kloter 11 asal Maluku Utara,"
-
Siapa yang berangkat haji? Rezky Aditya merasa sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada dirinya dan istrinya, Citra Kirana, untuk dapat menunaikan ibadah haji tahun ini.
-
Apa itu haji? Haji sendiri merupakan salah satu rukun Islam yang bisa ditunaikan. Haji merupakan ibadah yang ditunaikan setelah syahadat, salat, zakat, dan puasa. Namun dalam syariatnya, menunaikan ibadah Haji dapat dilakukan apabila seorang muslim mampu melaksanakannya.
Ditemui Tim Media Center Haji 2023 di lobi hotel, Sarimah mengaku akhirnya bisa berangkat haji tanpa pendamping setelah meyakinkan tujuh anak dan 17 cucunya. Keluarganya khawatir.
"Ya waktu pamit, nangis semua. Baik itu anak cowok dua, dan cewek lima orang. Semuanya ya enggak tega dan enggak yakin melepas saya sendirian pergi haji. Padahal, saya bahagia bisa pergi haji," katanya dengan mata berkaca-kaca.
Sarimah harus menunggu 13 tahun untuk berhaji. Berdasarkan daftar waiting list, dia seharusnya baru berangkat beberapa tahun lagi, namun karena pemerintah membuat kebijakan memprioritaskan jemaah haji lansia dengan menambah kuota dari 1 persen menjadi 8 persen, dia bisa berangkat lebih cepat.
Sekalipun lansia, Sarimah cukup mandiri. Dia tidak mau dituntun ataupun didorong menggunakan kursi roda. Ia berjalan sendiri. Bahkan, cerita dari anggota kloter, sejak di asrama haji sampai ke Madinah tetap berjalan sendiri.
Semangat dan enerjiknya Sarimah ini pun membuat kagum jemaah haji yang ada dalam satu rombongannya. Hingga banyak jemaah haji lain yang menganggap dirinya sebagai cucu Nenek Sarimah.
Sarimah mengaku, pergi haji tanpa kerabat memang berat. Tapi, kesempatan untuk ini tidak akan datang lagi di kemudian hari. Dia percaya, saat ini adalah panggilan untuk datang ke Tanah Suci. Jadi, jangan disia-siakan.
"Anak-anak ya khawatir. Apa nenek bisa haji sendiri. Anak-anak takut nenek jatuh, diinjak orang, terus nanti enggak pulang kumpul dengan keluarga dan khawatir-khawatir lainnya. Ya saya berusaha maklum," urainya.
Satu hal yang membuatnya yakin dan tetap berangkat haji, adalah menganggap semua jemaah adalah saudara. Ia percaya bahwa ada jalan dan pasti ada bantuan nanti saat perjalanan dari Indonesia sampai Arab Saudi.
"Eh ternyata betul, rezeki itu tidak akan ke mana. Dari kemarin, saya dibantuin jemaah haji lain mengangkat koper saya yang berat. Saya hanya bawa tas pinggang saja. Lainnya dibantuin bawa," tuturnya.
©Media Center Haji 2023
Sarimah pun yakin tidak akan merepotkan orang lain. Selama ini dia biasa melakukan aktivitas sendiri. Bisa jalan sendiri, salat sendiri. "Insyallah semuanya bisa sendiri dan berusaha tidak merepotkan," ujarnya.
Mata Sarimah mulai berkaca-kaca. Ia tidak bisa menyembunyikan rasa syukurnya atas nikmat dan kesempatan datang ke tanah suci. Ia mengaku selama ini banyak mendengar cerita dari orang pulang haji.
"Sebentar lagi, saya sudah bisa lihat Masjid Nabawi Madinah itu seperti apa, Masjidil Haram di Makkah itu seperti apa. Jadi saya bisa ikut cerita dengan orang-orang di kampung, haji itu seperti apa," tutupnya.
(mdk/bal)