Cerita Nisan-Nisan Rapat di Makam Mr X
Lokasinya tepat berada di tepi jalan raya. Terhimpit oleh bangunan warga Magersari, Kecamatan Pucang, Kabupaten Sidoarjo. Di lahan itulah jenazah-jenazah tanpa identitas atau disebut juga Mr X dan mereka yang tidak diterima masyarakat lantaran terlibat aksi terorisme dikebumikan.
Lokasinya tepat berada di tepi jalan raya. Terhimpit oleh bangunan warga Magersari, Kecamatan Pucang, Kabupaten Sidoarjo. Di lahan itulah jenazah-jenazah tanpa identitas atau disebut juga Mr X dan mereka yang tidak diterima masyarakat lantaran terlibat aksi terorisme dikebumikan.
Tidak kurang dari seratusan batu nisan terlihat di sana. Jarak satu nisan sangat dekat, nyaris rapat, berdesakan di lahan seluas 20x30 sentimeter persegi.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
Makam Mr X ini dikelola Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo sebagai jujugan (tempat peristirahatan terakhir) bagi orang-orang tanpa identitas alias orang tidak dikenal. Seperti orang gila, pasien rumah sakit, maupun korban kecelakaan tanpa identitas.
Kebanyakan, jenazah yang dimakamkan di pemakaman Mr X berasal dari lingkungan pondok sosial (Liponsos). Mengingat tempat tersebut menjadi tempat penampungan sementara, sekaligus tempat pembinaan dan pemberdayaan bagi orang-orang kurang beruntung. Seperti orang yang mengalami gangguan kejiwaan, Gepeng, PSK, Jompo dan lain sebagainya.
"Tapi ada juga yang berasal dari RS Bhayangkara, RSUD Sidoarjo, Pusdik, dan lain sebagainya," ungkap Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo, Nur Hasan, Rabu (8/3).
Selama ini, Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo mendapat kewenangan untuk menyediakan lahan pemakaman bagi Mr X, batu nisan, papan kayu maupun Mudin. Meski demikian, hal itu dapat dilakukan setelah dilakukan serangkaian identifikasi, terutama berkaitan dengan status dan keluarga jenazah.
Keberadaan makam Mr X tersebut, lanjut Nur Hasan, sejatinya sudah ada sejak lama, tepatnya sebelum dibangunnya lahan oleh Dinas Kesehatan Sidoarjo. Namun seiring berjalannya waktu, lahan pemakaman Mr X sebagian besar digunakan untuk keperluan Dinas.
Pemakaman Mr X tidak hanya digunakan bagi orang tanpa identitas atau mereka yang hanya berdomisili di Sidoarjo. Beberapa tahun belakangan, lokasi yang bersebelahan dengan Dinas Kesehatan Sidoarjo tersebut digunakan sebagai tempat pemakaman teroris. Terhitung, ada sekitar 17 teroris yang sudah dimakamkan di sana.
Bukan tanpa sebab pelaku teror banyak dimakamkan di situ. Konon, sebelum menjalankan aksinya, para pelaku teror tersebut tercatat pernah tinggal di kawasan Sidoarjo.
"Setelah diidentifikasi ternyata mereka kebanyakan tinggal di Sidoarjo," terang Nur Hasan.
Mulai dari Anton Ferdiantono, Sari Puspitasari (istri), Harlita Auliya Rachman (anak), ketiganya tewas dalam ledakan di Rusun Wonocolo, Taman, Sidoarjo.
Ada juga Moh Dari Satria (Putra pelaku bom di Polrestabes Surabaya Tri Murtiono), Fadhila Sari dan Famela Rizqita (keduanya anak dari Dita Supriyanto, pelaku bom bunuh diri GKI di Jalan Diponegoro Surabaya).
Puji Kuswati (istri Dita Supriyanto), Moh Dafa Amin (putra Tri Murtiono). Tri Murtiono dan Tri Ernawati, suami istri yang tewas dalam aksi bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya.
Di samping itu, ada juga jenazah Hari Sudarwanto, terduga teroris asal Singosari Malang yang ditembak mati dalam penangkapan di kawasan Kwadengan, Kelurahan Lemahputro, Kecamatan Kota, Sidoarjo.
Budi Satrio (terduga teroris yang ditembak mati di Perum Puri Maharani di kawasan Sukodono, Sidoarjo), Ilham Fauzan (terduga teroris yang ditembak mati saat mengantarkan bahan peledak ke kawasan Urangagung, Kecamatan Kota, Sidoarjo), dan jenazah Dedi Sulistiantono (terduga teroris yang tewas dalam penangkapan di Manukan Surabaya).
Lantas adakah yang berziarah ke makam tersebut? Nur Hasan menjawab hampir tidak ada. Sebab, makam-makam tersebut tidak diketahui keluarganya. Jika pun beridentitas jelas, itu pun hanya makam mereka yang pernah terlibat dalam jaringan teroris saja.
"Hampir tidak ada lah," bebernya.
Dari pantauan, makam Mr X sekilas tidak ada bedanya dengan tempat pemakaman umum lainnya. Yang membedakan, hanya tulisan pada nisan makam saja. Jika biasanya nisan-nisan di TPU itu bertuliskan identitas jelas seperti nama tempat tanggal lahir dan tanggal kematian yang meninggal, di tempat pemakaman khusus itu hanya tertuliskan tiga huruf identitas saja, yakni, Mr X dan nomor seperti nomor absen.
(mdk/cob)