Cerita Novel Baswedan perangi korupsi, antara perjuangan, pengorbanan & memaafkan
"Tapi kalau kita ikhlas. Niat karena Allah. Maka kita tidak perlu risau, khawatir. Kita harus sadar segala sesuatu terjadi karena Allah. Bukan karena penyerang hebat, karena kehendak Allah," kata Novel.
Novel Baswedan kecil bisa jadi tak pernah menyangka hidupnya penuh tantangan seperti saat ini. Menjadi seorang penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menangani ragam kasus korupsi pengusaha hingga pejabat di negara ini.
Itulah takdir yang harus dia jalani. Bukan pekerjaan mudah memang, tapi Novel harus berani.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Di mana lokasi Pemandian Air Panas Bayanan? Terletak di Desa Jambeyan, Sambirejo, Sragen, pemandian ini sangat populer dikarenakan air panasnya yang diyakini memiliki manfaat menyembuhkan beberapa jenis penyakit.
-
Di mana Pemandian Air Panas Ngasinan berada? Di Dusun Dimajar, Desa Sumberarum, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, terdapat sumber mata air hangat. Namanya Pemandian Air Panas Ngasinan.
-
Kapan Air Rumi lahir? Air Rumi, anak dari pasangan Irish Bella dan Ammar Zonni lahir pada 17 September 2020.
Dalam buku 'Biarlah Malaikat yang Menjaga Saya', ibunda bernama Fatimah menceritakan bagaimana Novel kecil. Dia melihat anaknya itu pribadi yang penakut. Novel juga seorang anak yang kurang bergaul.
"Anak rumahan tidak pernah bergaul kecuali dalam rumah sendiri," kata Zaenudin, penulis buku, mengulang cerita ibunda Novel.
Singkat cerita, Novel kemudian masuk di institusi Kepolisian. Novel kemudian terbentuk menjadi pribadi yang berani. Di buku itu diceritakan, Novel pernah menangani kasus pencurian hutan meski sempat mendapat perlawanan. Novel juga keras menolak perjudian.
Ragam prestasi itulah yang kemudian membuat Novel direkomendasikan ke KPK.
"Dan karena prestasi cukup baik. Diusulkan ke KPK direkomendasikan ke KPK dan citranya mulai terlihat sampai sekarang. Akhirnya seorang penyidik yang diperhitungkan," ungkap Zaenudin.
Di acara peluncuran buku itu, Novel sempat muncul dalam video teleconference. Dia menceritakan kondisinya terkini pascapenyiraman air keras pada April 2017 lalu.
Pada Rabu (6/12) lalu, dia baru saja menjalani operasi tambahan pada tahap ke-2. Dia berharap untuk bisa dilancarkan pada operasi selanjutnya yang akan dilakukan minggu depan.
"Alhamdulillah Rabu minggu lalu saya operasi tambahan agar bisa operasi tahap 2, semoga 2-3 minggu ke depan bisa operasi lagi," kata Novel.
Novel tak mau marah dengan keadaan yang dialami saat ini. Dia memilih mengambil hikmahnya.
"Pada dasarnya kita harus. Sadar apapun yang kita lakukan, kadang direspon baik kadang tidak baik. Tapi kalau kita ikhlas kita akan jadi lebih baik," ungkap Novel.
Dia menganggap kejadian yang dialami sebagai perjuangan, pengorbanan bahkan bentuk sayang Tuhan padanya. "Tapi kalau kita ikhlas. Niat karena Allah. Maka kita tidak perlu risau, khawatir. Kita harus sadar segala sesuatu terjadi karena Allah. Bukan karena penyerang hebat, karena kehendak Allah," katanya.
Kini, sudah beberapa operasi dia jalani. Novel pun sudah memaafkan pelaku dan fokus apa yang selanjutnya dilakukan nanti.
"Kenapa saya memaafkan? Sebaik-baiknya orang adalah yang memberi maaf. Saya ingin fokus pada apa yang saya lakukan nanti. Kalau saya tidak mau move on, hanya berkutat pada menuntut, membalas, itu nggak menguntungkan. Jadi kalau saya memaafkan, saya jadi berbuat baik," ungkap Novel.
Baginya, ini risiko menjadi seorang penyidik yang bekerja untuk memberantas korupsi. Di akhir video teleconference, Novel menegaskan dirinya hanya takut pada Allah SWT dan yakin kepada Agama seperti yang dijelaskan dalam Alquran.
"Kita aplikasikan di lapangan ketika bekerja. Karen jika kita yakin ada balasan kebaikan dari kita, pasti ada kebaikan untuk kita. Dan risiko-risiko itu, maka kita tetap akan berani megambil risiko itu," kata Novel.
"Kalau kita respon baik, maka jadinya baik kuga. Oleh karena itu kita harus memasang keberanian. Kalau semua dari Allah tidak ada alasan tidak berani," ucap Novel optimis.
Untuk diketahui, hingga saat ini, polisi belum juga menangkap penyiram air keras terhadap Novel. Padahal sketsa dua wajah terduga pelaku sudah dipublikasikan ke publik.
Baca juga:
Novel Baswedan maafkan pelaku yang menyiram air keras
Kisah Novel Baswedan kecil penakut, dewasa berantas korupsi hingga disiram air keras
Peringati hari anti korupsi, Novel ingatkan aktivis tetap semangat
Penyidik KPK Novel Baswedan kembali jalani operasi mata di Singapura
Pertumbuhan selaput mata memburuk, Novel Baswedan kembali jalani operasi
Selain buka hotline, polisi gandeng Dukcapil buru penyiram air keras Novel Baswedan
Polisi yakin penyiram air keras ke Novel Baswedan masih di Indonesia