![Novel Baswedan Sindir Alexander Marwata: OTT Berhasil Cegah Kasus Korupsi Besar](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/24/1719204254276-ui32z.jpeg)
Novel Baswedan Sindir Alexander Marwata: OTT Berhasil Cegah Kasus Korupsi Besar
Novel Baswedan menilai metode OTT yang kerap digunakan penyidik cukup sukses.
Novel Baswedan menilai metode OTT yang kerap digunakan penyidik cukup sukses.
Wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata kembali berkelakar perihal Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang menurutnya sudah ketinggalan zaman. OTT selama ini dilakukan penyidik KPK sebagai langkah awal untuk membidik orang yang tersandung kasus korupsi.
Mantan penyidik senior KPK, Novel Baswedan menilai metode OTT yang kerap digunakan penyidik cukup sukses. Terlebih untuk mengungkapkan kasus korupsi dengan nominal yang cukup besar.
"Beberapa OTT juga berhasil mencegah terjadinya kerugian negara, karena pengaturan/pengondisian untuk mengambil uang negara keburu terbongkar," kata Novel saat dikonfirmasi, Senin (24/6).
Di satu sisi, kata Alex, para koruptor juga telah banyak berinovasi untuk menghindari kejaran penyidik antirasuah. Alhasil menurut dia, metode OTT layaknya sebuah hiburan.
Novel lantas menyindir ucapan Alexander Marwata yang menyebut bahwa seolah OTT hanya sebagai hiburan. Menurut Novel, ucapan itu menggambarkan bahwa selama hampir sembilan tahun sebagai pimpinan KPK Alexander Marwata tidak melaksanakan tugas dengan serius.
"Saya yakın yang bersangkutan juga tidak paham tentang strategi pemberantasan korupsi, dan peran KPK dalam pemberantasan korupsi. Sayang negara telah membayar orang sebagai Pimpinan KPK yang tidak paham tentang kerjanya seperti Alexander Marwata" kata Novel.
Mantan penyidik senior KPK itu meyakini perkataan Alex tentunya akan mengecewakan publik.
Selain itu, pernyataan Alex yang menyebut OTT sebagai hiburan belaka, hanya mewakilinya karena tidak paham akan tugas Lembaga antirasuah.
Sebab menurut Novel, pernyataan Alex bisa saja merujuk memberikan kode kepada Harun sendiri.
Baca SelengkapnyaNovel Bersama mantan penyidik KPK lain yang tergabung dalam IM57+ Institute semula Ingin mengikuti seleksi sebagai pimpinan KPK.
Baca SelengkapnyaGugatan itu berdasarkan dari kondisi lembaga antirasuah yang saat ini tengah banyak gonjang-ganjing pelbagai kasus.
Baca SelengkapnyaEks Penyidik KPK, Novel Baswedan mengapresiasi, putusan PN Jaksel yang menolak permohonan praperadilan Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri.
Baca Selengkapnya12 mantan pegawai KPK yang mewakili IM57+ Institute sebelumnya mengajukan permohonan uji materi terkait dengan minimum batas umur pimpinan KPK ke MK.
Baca Selengkapnya"Saya hanya mendengar cerita dari beberapa pimpinan begitu, benar atau tidaknya nanti yang bersangkutan sendiri," ujar Alex.
Baca SelengkapnyaNurul Ghufron sebelumnya melaporkan anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho ke Dewas KPK.
Baca SelengkapnyaNurul Ghufron sebelumnya melaporkan Dewas KPK terkait dugaan pencemaran nama baik.
Baca SelengkapnyaSosok pengusaha sukses ini dulunya sempat hidup serba susah, pernah bekerja sebagai kernet angkot sampai sang ibunda dihina oleh tetangganya sendiri.
Baca Selengkapnya