Cerita Pemotor Terpaksa Dorong Motor Saat Nekat Terabas Banjir Semarang
Banjir yang merendam Jalan Medoho belum seberapa parah di banding daerah lainnya.
Hujan sejak kemarin dengan intensitas sedang hingga tinggi membuat sejumlah kawasan di Semarang terendam banjir.
- Cara Merawat Jok Motor yang Kotor Supaya Terhindar dari Noda Membandel
- Seorang Pria Babak Belur Diamuk Warga Saat Hendak Curi Motor di Koja Jakut, Begini Kronologinya
- Cerita Pemudik Terjebak Macet di Jalur Gentong: 2 Jam Enggak Bergerak, Banyak yang Matiin Mesin Mobil
- Maling Bersenjata Api Sabet Perut Warga Tangsel dengan Celurit Setelah Dipergoki Curi Motor
Cerita Pemotor Terpaksa Dorong Motor Saat Nekat Terabas Banjir Semarang
Suprapto, pengendara motor Vario terpaksa menuntun motornya yang mogok akibat kemasukan air saat menerobos banjir di Jalan Medoho raya, Gayamsari, Semarang, Kamis (14/3).
Motor yang mogok langsung didorong oleh anak-anak yang sedang mainan air banjir di jalanan. Meski dorongnya awalnya terasa berat, berkat bantuan anak-anak itu akhirnya motor bisa digiring ke permukaan jalan yang tidak banjir motor itu kemudian di pinggirkan.
Oleh Suprapto kemudian mengucapkan terimakasih kepada anak-anak dan merogoh kantong sekedar memberikan rejeki untuk anak-anak.
"Trimakasih ya le, ki dibagi dua ya untuk beli jajan," kata Suprapto warga Genuk.
Wajah sumringah ketika anak diberi rejeki, meski tidak melihat besaran nominal uang yang diberikan kepadanya.
Anak tersebut kemudian kembali mainan air di jalanan dengan warna air yang keruh dan tak pedulikan banyak motor yang melintas.
Suprapto mengaku memilih menerobos banjir di jalan medoho karena ingin anter anak kursus di Jalan Majapahit. Dengan melintas jalan itu, berharap sampai tujuan justru sampai di tengah banjir.
"Saya terobos, sampai di tengah mesinnya mati. Ada anak langsung di dorong," ujarnya.
Sesampainya di tepi jalan ia berusaha memperbaiki motornya dengan cara dimiringkan, seketika itu air dari selang yang keluar. Kemudian motor didiamkan sejenak selama 10 menit.
"Sudah bisa hidup mesinnya mas, saya tinggal dulu," jelasnya.
Banjir yang merendam Jalan Medoho belum seberapa parah ketimbang kondisi yang ada di kampungnya. "Ini tidak seberapa mas. Banjir yang paling parah di Widuri Genuk kampung saya. Semalam sampai sedada gini," jelasnya.
Sedangkan di Tlogosari Pedurungan, banjir yang cukup dalam juga membuat banyak sepeda motor mogok. Seorang warga, Kresna mengatakan banjir di Tlogosari setinggi 60 sentimeter. "Tingginya 60 senti," kata dia.
Di Kaligawe banjir merendam seluruh ruas badan jalan. Aktivitas lalu lintas tersendat karena banyak kendaraan berat yang harus berjalan pelan maupun memutar arah.