Cerita Presiden RI pilih tinggal di Istana atau pulang ke rumah
Dari enam presiden Indonesia, tiga memilih tinggal di Istana, dan tiga lagi memilih pulang-pergi Istana-rumah.
Presiden terpilih 2014-2019 Joko Widodo ( Jokowi ) mengatakan bakal menjadikan Istana Negara sebagai kediamannya kelak setelah resmi menjabat sebagai Presiden ke-7 RI. Jokowi akan dilantik 20 Oktober mendatang.
"Ya (tinggal) di Istana," singkat sosok yang akrab disapa Jokowi di Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (24/7).
Jika rencana tidak berubah, pilihan Jokowi tinggal di Istana mengikuti separuh presiden terdahulu. Dari enam presiden Indonesia, tiga memilih tinggal di Istana, dan tiga lagi memilih pulang-pergi Istana-rumah setiap harinya.
Berikut ceritanya:
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan gugatan terhadap Presiden Jokowi dilayangkan? Dilansir di situs SIPP PTUN Jakarta, Senin (15/1/2024), gugatan itu telah teregister dengan nomor perkara 11/G/TF/2024/PTUN.JKT tertanggal 12 Januari 2024.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Dimana gugatan terhadap Presiden Jokowi dilayangkan? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
Tidak ada kamar mandi di ruang tidur Soekarno
Setelah Proklamasi Kemerdekaan 1945, Presiden Soekarno tinggal di rumahnya Jl Pegangsaan Timur 56, Jakarta. Pada 1948, keluarga Bung Karno kemudian terpaksa mengungsi ke Yogyakarta karena agresi militer Belanda.
Sukarno dan keluarga baru masuk Istana, yang dulu lebih dikenal Istana Gambir, pada 28 Desember 1949, sehari setelah penyerahan kedaulatan RI lewat perjanjian Konferensi Meja Bundar.
Rakyat yang berkumpul di depan Istana mengelu-elukan kedatangan Bung Karno dengan pekik kemerdekaan. Semua peristiwa ini dilaporkan secara pandangan mata melalui RRI (Radio Republik Indonesia).
Dengan gaya yang khas, Bung Karno kemudian berpidato di depan Istana Gambir. Salah satu keputusannya adalah mengubah nama Istana Gambir menjadi Istana Merdeka dan Istana Rijswijk menjadi Istana Negara. Soekarno tinggal di Istana sampai senjakala kekuasaannya pada 1967.
Seperti dikutip dari situs Setneg, Jumat (25/7), Presiden Sukarno memakai sebuah ruang di sisi timur Istana Merdeka sebagai kamar tidur yang berseberangan dengan ruang kerjanya, dan dipisahkan oleh bangsal luas yang dikenal sebagai Ruang Resepsi. Tidak ada kamar mandi di ruang tidur Bung Karno.
Bung Karno dan Ibu Negara Fatmawati menggunakan kamar mandi yang terletak di belakang kamar tidur, bersebelahan dengan kamar tidur Guntur, anak sulung mereka. Semuanya berada di sisi timur Istana Merdeka.
Soeharto lebih suka di Cendana
Berbeda dengan Soekarno, Presiden ke-2 RI Soeharto memilih tidak tinggal di Istana. Sehabis berkantor di Istana, dia pulang ke rumahnya Jl Cendana, Menteng, Jakarta Pusat. Dengan pengawalan, cuma butuh 15 menit bagi Soeharto untuk bisa sampai ke Istana dari rumahnya.
Jarak yang dekat ini yang diduga menjadi penyebab Soeharto lebih memilih tinggal di Jl Cendana, ketimbang di Istana. Namun, selain itu, berkembang juga berbagai spekulasi alasan mistik mengapa Soeharto tidak memilih tinggal di Istana. Namun, kabar itu tidak jelas kebenarannya.
Habibie lebih suka tidur di rumah sendiri
Presiden-3 RI BJ Habibie mengikuti pendahulunya Soeharto untuk tidak tinggal di Istana. Sang profesor itu memilih tinggal di rumahnya di Patra Kuningan, Jakarta Selatan. Sejak menjabat wakil presiden (11 Maret 1998-21 Mei 1998), Habibie juga tidak tinggal di Istana Wakil Presiden RI di Jl Medan Merdeka Selatan.
Meski sempat didesak Soeharto untuk tinggal di Istana Wapres, Habibie tetap menolak. Dia memilih tinggal di rumah yang sudah ditempatinya selama dua puluhan tahun itu.
"Kalau saya harus bekerja selama 24 jam sehari, saya laksanakan," kata Habibie. "Tapi, kalau ada yang menentukan di mana saya tidur, itu kebangetan."
Bahkan, kata Habibie, Soeharto pun tidak bisa mengusirnya. "Urusan tidur saya adalah urusan saya," kata mantan Menristek ini.
"Kalau Soeharto mau keluar dari Cendana, baru saya mau keluar dari Patra Kuningan," ujar dia.
Keluarga Gus Dur diganggu hantu Istana
Setelah Soekarno, Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur-lah yang memilih tinggal di Istana. Alasan Gus Dur dan keluarga menetap adalah demi penghematan uang negara.
Meski demikian, bukan berarti keluarga Gus Dur betah. Mereka mengaku banyak diganggu makhlus halus di Istana peninggalan zaman kolonial itu.
"Istana sangat tidak nyaman untuk ditinggali, penuh nyamuk, dingin karena AC-nya sentral, serem suasananya. Tapi Gus Dur memutuskan tinggal disana untuk menghemat uang negara," kata Yenny dalam akun Twitter-nya beberapa waktu lallu.
Soal Istana yang serem ini, Yenny bercerita Inayah, adiknya, sering diganggu oleh mahluk halus. Tapi Yenny sendiri mengaku tidak pernah merasakannya
"Bener, adikku Inayah yang paling sering digangguin (mahluk halus)," ungkap anak sulung Gus Dur ini. "Tapi kayaknya hantunya lebih takut sama saya, lebih menyeramkan soalnya hehe," kata Yenny bercanda.
Istana cukup untuk masa kecil Mega
Meski menghabiskan masa kecilnya di Istana, saat ayahnya Bung Karno menjadi presiden, tidak lantas membuat Megawati Soekarnoputri tinggal di Istana saat menjadi Presiden ke-5 RI. Dia memilih tinggal di rumahnya Kebagusan, Jakarta Selatan, kendati jaraknya kurang lebih 20 Km.
Namun Megawati tidak selalu pulang ke Kebagusan, sebab dia memiliki rumah dinas di Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Di rumah yang kini sudah diberikan negara kepadanya itu, Megawati sering menginap.
Meski tidak menginap di Istana, Megawati dikenal sangat memerhatikan estetika Istana. Seperti dikutip dari situs Setneg, Presiden Megawati bahkan mengangkat staf khusus Kris Danubrata yang ditugasi melakukan penataan ulang interior Istana-Istana Presiden Republik Indonesia.
Hal pertama yang dilakukannya adalah melepaskan semua ukiran-ukiran Jepara dari interior Istana Merdeka dan Istana Negara — kecuali Ruang Jepara yang sengaja dilestarikan sebagai bagian sejarah kepemimpinan Presiden Soeharto. Hal itu dilakukan untuk mengembalikan nuansa asli klasik Eropa pada Istana Jakarta.
SBY akhirnya tinggal di Istana jelang lengser
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) awalnya tidak tinggal di Istana. Dia lebih memilih pulang ke rumahnya di Puri Cikeas, Bogor, meski harus menghabiskan satu jam perjalanan. Karena aktivitasnya tersebut, sejumlah warga sempat protes karena iring-iringan SBY menambah ruwet kemacetan.
Barulah setahun sebelum lengser atau November 2013, SBY memutuskan tinggal di Istana. Presiden SBY memutuskan untuk memakai Istana sebagai tempat tinggal, seperti Bung Karno dan Gus Dur, dengan alasan efisiensi," tulis SBY dalam akun fan page Facebooknya, Jumat 29 November tahun lalu.
"Jika setiap pagi dan sore harus bolak-balik rumah dan Istana, bisa dibayangkan betapa repotnya petugas pengatur lalu lintas yang harus dihentikan atau dialihkan,” ungkapnya.
Menurut SBY, dari segi keamanan pun jauh lebih terjaga bila tinggal di Istana dibandingkan di kediaman pribadinya. Dia juga menjelaskan, hanya pada akhir pekan dan jika ada kebutuhan khusus, ia kembali ke kediaman pribadi di Puri Cikeas, Bogor.