Cerita Pria Asal Lamongan Jadi 'Artis' Bungkus Rokok, Kini Tuntut Keadilan
Edy Santoso (45) warga Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan tidak menyangka jika foto dirinya berserta anaknya bakal terpampang di bungkus rokok.
Edy Santoso (45) warga Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan tidak menyangka jika foto dirinya berserta anaknya bakal terpampang di bungkus rokok.
Ya, Edy mengklaim diri jika wajah penuh kepulan asap rokok dan tengah menggendong bayi pada bungkus rokok dengan bertuliskan "PERINGATAN MEROKOK DEKAT ANAK BERBAHAYA BAGI MEREKA" itu adalah dirinya. Edy pun membuka omongan, bahwa cerita wajah viral itu terjadi pada 2001 lalu.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
Saat itu, dia mengaku tengah menggendong sang anak dan berjalan di samping sebuah warung tetangganya. Pada saat itu lah, dirinya disamperin empat sales rokok.
"Kata mereka saat itu, untuk kenang-kenangan saja," ujarnya.
Edy menjelaskan, pada saat itu dia tak menaruh curiga sedikitpun pada empat sales rokok yang terdiri dari dua pria dan dua wanita tersebut. Bahkan selesai diminta foto, Edy pun tak dapat apa-apa bahkan mau minta rokok saja tidak dikasih malah disuruh untuk membeli.
"Tahun 2001 pada saat itu saya sedang jalan gendong anak saya di samping warung milik Kismawati, yang berlokasi di samping kantor Rukun Nelayan Brondong. Kemudian dihampiri empat orang sales rokok Gudang Garam. Dua putra dua putri. Lalu meminta foto," tutur Edy.
Dia melanjutkan, dirinya terkejut saat pada 2014 tiba-tiba fotonya muncul dan terpampang di berbagai bungkus rokok. Karena cukup jadi 'artis' dadakan, dirinya pun sempat menjadi bahan candaan dari teman dan tetangganya. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang menanyakan honor dari foto tersebut.
"Ya kaget kok ada foto saya terpampang di bungkus rokok, padahal saat itu ngomongnya hanya dibuat kenangan-kenangan saja tapi sekarang kok dimuat di bungkus rokok. Apalagi mereka tidak izin terlebih dahulu kepada saya kalau foto itu mau dipasang di bungkus rokok," jelasnya.
Dia menjelaskan, sang anak dalam gendongannya itu kini telah dewasa. Jika dalam foto sang anak masih berumur sembilan bulan, anak bernama Edy Firlana itu kini sudah berusia 22 tahun. Edy Firlana sendiri merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.
Untuk meyakinkan jika foto dalam bungkus rokok adalah dirinya, Edy pun mempunyai beberapa bukti di antaranya gelang milik anaknya dan pernyataan warga yang mengakui jika foto tersebut merupakan Edy.
Edy Santoso juga menunjukkan bukti-bukti di antaranya foto dirinya semasa berusia saat pemotretan. Termasuk ciri benjolan pada tangan yang identik dengan yang ada di foto.
"Banyak bukti yang sudah kita bawa, kalau laki-laki yang bernama Dadang Mulyadi dari Jawa Barat ngaku sebagai saya itu tidak betul," pungkasnya.
©2023 Merdeka.com
"Itu benar-benar foto saya mas asli, dan anak saya sekarang sudah berusia 22 tahun karena saat itu dia umurnya sembilan bulan," tambahnya.
Dia mengaku pernah melaporkan kasus ini hingga ke Mabes Polri dengan laporan penipuan, yakni menggunakan fotonya tanpa izin dan digunakan untuk iklan komersil di bungkus rokok.
"Kasus ini kemudian saya laporkan ke polisi sampai ke Mabes Polri karena saya anggap ini adalah penipuan, sebab telah memakai foto saya untuk iklan di bungkus tanpa izin kepada saya terlebih dahulu," jelas Edy.
Namun sayang, selama melaporkan kasus penipuan itu ke polisi, Edy mengaku tak pernah diperiksa atau dimintai keterangan. Bahkan hingga tahun 2020, Edy justru mendapat Surat Perintah Penghentian Penyidikan atau SP3 tanpa mengetahui alasannya yang jelas. Edy sendiri sangat berharap agar kasus ini bisa selesai sehingga dirinya tidak dirugikan.
"Karena kasus ini tidak jelas, akhirnya ingin mengungkapkan fakta yang sebenarnya melalui teman-teman media, agar kasus ini bisa terungkap karena sudah bertahun-tahun foto saya dijadikan iklan rokok," terangnya.
Tidak hanya ke polisi, Edy mengaku juga pernah menyurat ke Komnas HAM hingga Presiden. Namun hingga kini kasusnya masih belum jelas, bahkan keadilan pun masih belum berpihak kepada dirinya.
(mdk/cob)