Cerita Pria di Bandung Tunggu Kelahiran Putra Pertama saat Istri Positif Covid-19
Seorang pria berinisial IM (25) merasakan kebahagiaan tak terkira setelah resmi menjadi seorang ayah. Di saat yang sama, dia tidak bisa menyembunyikan kekalutannya karena sang istri masih harus menjalani isolasi di rumah sakit karena terpapar virus corona.
Seorang pria berinisial IM (25) merasakan kebahagiaan tak terkira setelah resmi menjadi seorang ayah. Di saat yang sama, dia tidak bisa menyembunyikan kekalutannya karena sang istri masih harus menjalani isolasi di rumah sakit karena terpapar virus corona.
Kamis (24/6) siang menjadi momen yang tidak akan pernah dilupakan IM. Dua hari tidak tidur menemani sang istri melewati kontraksi di Rumah Sakit Muhamadiyah, Kota Bandung, terbayar saat mendengar tangis anak laki-lakinya.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Bagaimana kailan membantu melancarkan peredaran darah ibu hamil? Kandungan serat dalam kailan dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan meningkatkan sirkulasi darah ibu hamil. Serat yang terdapat dalam kailan dapat membantu menghindari risiko tekanan darah tinggi dan pencegahan pembekuan darah.
-
Apa yang paling ditunggu oleh Ibu Hamil? Salah satu momen yang sangat ditunggu-tunggu ibu hamil adalah ketika melakukan USG untuk melihat kondisi janin di kandungan.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Mengapa pria tersebut terinfeksi Covid-19 dalam waktu yang lama? Pria berusia 72 tahun asal Belanda yang tidak disebutkan namanya itu mengalami kekurangan kekebalan cukup parah saat ia terinfeksi virus corona varian Omicron pada tahun 2022, tepat setelah menerima beberapa kali suntikan Covid.Sejak kejadian tersebut, ia terus positif mengidap virus corona selama 613 hari hingga kematiannya pada Oktober tahun lalu.
Mana bisa dia tidur lelap. Beberapa hari menjelang persalinan sang istri terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala demam. Suhu tubuhnya naik turun. Di samping harus menguatkan istri secara psikologis, IM harus mengurus beragam prosedur protokol kesehatan.
"Hasil swab saya negatif, tapi saya ingin melihat momen persalinan. Kasihan istri kalau sendiri. Saya hanya mikir harus bisa menguatkan dia," kata dia saat ditemui di RS Muhamadiyah, Kamis (25/6) malam.
IM mengisahkan, saat pertama kali masuk ke ruang IGD, di sana banyak pasien yang mengantre. Sering kali dia mendengar tangis dari keluarga pasien karena banyak yang meninggal. Di parkiran pun dia mencoba menghiraukan petugas lengkap dengan alat pelindung diri (APD) yang membawa peti.
"Bohong kalau saya tidak khawatir. Tapi, balik lagi, saya mencoba fokus kepada kondisi istri saya," ucap dia.
Singkat cerita, saat sang buah hati lahir, alih-alih mendapat air susu ibu, anaknya harus dites swab. IM menyembunyikan kesedihannya. Namun, lagi-lagi ayah baru ini harus menguatkan diri.
Saat malam tiba, hasil swab belum menampakkan hasil. Dia memilih untuk membawa sang bayi ke rumah orang tuanya. Sementara sang istri harus menjalani perawatan di rumah sakit.
"Saya hanya bisa berdoa, anak dan istri saya sehat. Saya ingin kumpul. Saya minta doanya," kata pria pekerja swasta yang dari awal enggan ditulis mengenai identitasnya ini.
Terpapar Covid-19 Tiga Kali
Kisah lain didapatkan dari seorang pria asal Gedebage, Kota Bandung bernama Rizal (30) yang sudah terpapar Covid-19 sebanyak tiga kali. Pengalaman pertama pada pertengahan tahun lalu. Kedua, saat awal tahun 2021. Dan yang ketiga pada pertengahan Juni 2021 ini.
"Banyak orang yang masih tidak percaya dengan Covid-19. Saya heran. Apa mereka harus merasakan dulu?. Tapi saya doakan jangan sampai lah," ucap dia, Jumat (25/6).
Dari pengalamannya, paparan kedua dan ketiga yang dirasa berat. Dia mengalami gejala sesak napas. Fisik yang lelah harus dibenturkan dengan kondisi isolasi mandiri di rumah. Sementara anak dan istrinya harus mengungsi.
Kali ketiga, dia harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung. Setelah isolasi mandiri di rumah hampir sepekan, kondisi kesehatannya terus menurun, napas sesak diiringi batuk tanpa henti.
"Saya sudah laporan ke aparat pemerintah setempat, swab dan segala macam. Terus saya harus dirawat, setelah ngantre, akhirnya bisa masuk IGD tanggal 18 Juni kemarin. Sehari di IGD, saya dipindah ke ruang isolasi di rumah sakit dan mendapat perawatan," ucap dia.
Hampir sepekan dia di sana, kondisinya sudah membaik meski hasil swab PCR masih positif. Karena gejalanya sudah masuk kategori ringan, dia kembali menjalani isolasi di rumah.
"Saat saya keluar, itu yang masuk (ruang perawatan) kurang lebih 20 pasien. Di parkiran juga lumayan banyak yang ngantre. Jadi memang kondisinya sudah begitu. Sekarang saya fokus pemulihan sambil nanti dites swab lagi," terang dia.
BOR Tinggi
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Ahyani Raksanagara menyebut tingkat keterisian rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) untuk pasien Covid-19 di ruang isolasi rumah sakit masih tinggi.
Pemerintah Kota Bandung saat ini terus mengupayakan penambahan tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit. Di sisi lain, dia mengimbau masyarakat ikut berperan melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 di wilayah hulu saat pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro.
"(BOR) di atas 93 (persen)," ujar dia saat dikonfirmasi, Rabu (23/6).
Pusat data dan informasi Covid-19 Kota Bandung merilis pada Selasa (22/6), jumlah total kasus Covid-19 di Kota Bandung mencapai 22.525. Kota Bandung pun masuk dalam kategori zona merah bersama Kabupaten Bandung berdasarkan hasil evaluasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Minta Pemda Siapkan Ruang Isolasi Tambahan
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten/Kota di Jabar siapkan hotel untuk tempat isolasi pasien COVID-19 yang akan sembuh setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Tujuannya, menekan tingkat keterisian rumah sakit. Dengan begitu, pasien COVID-19 bergejala berat sampai kritis bisa mendapatkan penanganan dan perawatan di rumah sakit rujukan.
"Kita akan mendorong daerah-daerah untuk segera menggunakan hotel-hotel. Nanti biaya bisa disubsidi dari Pemerintah Provinsi. Hotel ini saya harapkan untuk menjadi tempat isolasi pasien di rumah sakit yang mau sembuh," ucapnya melalui keterangan tertulis yang diterima.
Di sisi lain, dia ingin terus memperkuat manajemen penanganan pasien Covid-19 agar pasien bergejala berat dan kritis bisa tertangani dengan baik. Selain menyiapkan hotel sebagai tempat isolasi, dia meminta desa atau kelurahan di Jabar menyediakan ruang isolasi bagi pasien Covid-19 tanpa gejala sampai bergejala sedang.
"Masih ada penolakan dari warga desa yang memilih isoman. Tidak masalah isoman, tapi tidak semua rumah memadai. Jangan sampai karena memaksa isoman, tapi rumahnya terlalu berdekatan tidak ada ruang khusus, maka nanti serumah yang kena," ucapnya.
Penguatan ruang-ruang isolasi, kata Kang Emil, harus disertai dengan kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan (prokes) 5M. Oleh karena itu, ia meminta kepala desa di Jabar untuk gencar mengedukasi dan menyosialisasikan prokes kepada masyarakat.
Berdasarkan data Bersatu Lawan Covid-19, https://data.covid19.go.id pada 20 Juni 2021, tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabar mencapai 86,03 persen. Selain itu, ada sejumlah daerah yang tingkat keterisian rumah sakit lebih dari 90 persen.
Dalam data itu pun tercatat lima kabupaten/kota dengan tingkat keterisian rumah sakit tertinggi, yakni Kabupaten Majalengka (95,51 persen), Kabupaten Bandung (92,66 persen), Kabupaten Purwakarta (92,58 persen), Kabupaten Karawang (91,29 persen), dan Kota Cimahi (88,43 persen).
Baca juga:
Melatih Anjing Deteksi Virus Corona Lewat Keringat Tubuh Manusia
Kapolri dan Panglima TNI Bakal Perkuat Fasilitas Rusun Nagrak Cilincing
Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Pemkot Kediri Tambah Kapasitas Ruang Perawatan
Data Keterisian Tempat Tidur Rumah Sakit Rujukan Covid di Jakarta pada 27 Juni 2021
Menkes: Indonesia Berhasil Vaksinasi Covid-19 1,3 Juta Per Hari
15 Rumah Khusus Pasien Covid-19 di Bangka Tengah Penuh