Cerita Sadis Seorang Ibu di Bali Tega Sekap dan Borgol Dua Anaknya
Penyekapan sadis dilakukan oleh seorang perempuan berinisial UDW (40) terhadap kedua anak kandungnya yang masih kecil DH (6) dan DS (3).
Penyekapan sadis dilakukan oleh seorang perempuan berinisial UDW (40) terhadap kedua anak kandungnya yang masih kecil DH (6) dan DS (3).
Dia mengikat leher dan kaki kedua bocah malang itu menggunakan rantai, di rumahnya Jalan Walet, Banjar Gerang Pasekan, Desa Dajan Peken, Kabupaten Tabanan, Bali.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
Peristiwa ini pun telah dibenarkan oleh Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra dalam keterangannya pada Senin (24/10). "Iya betul (yang melakukan) ibu kandungnya langsung," tuturnya.
Kasus penyekapan itu terungkap, bermula ketika ada seorang warga sekitar yang hendak keluar rumah untuk beribadah di masjid sekitar pukul 19.30 WITA.
Saat sampai di depan lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP), terdengar suara tangisan dua anak kecil dari dalam rumah yang kondisi lampunya belum menyala.
Kejadian ini sontak mengundang keramaian dan simpati dari para warga. Beberapa dari mereka ada yang langsung melompat pagar dan masuk ke dalam rumah tersebut.
Warga yang berhasil masuk ke dalam rumah melihat peristiwa sadis di mana terdapat dua anak kecil yang lehernya diikat rantai yang tergembok serta diikat ke kusen jendela. Salah satu dari korban yang masih balita hanya mengenakan pampers dengan telanjang dada.
"Kemudian saksi melaporkan kepada ketua lingkungan dan bersama warga mendatangi TKP, dan melaporkan ke petugas kepolisian," imbuhnya.
Kepolisian lantas menangkap UDW bersama barang bukti berupa dua rantai besi dengan panjang dua meter dan empat gembok. Diketahui jika pelaku tersebut berstatus janda.
UDW menjalani pemeriksaan di kantor polisi dan rencananya juga akan dilakukan tes kejiwaan terhadapnya.
"Untuk pemeriksaan secara psikologi nanti juga akan kita lakukan. (Ibunya) sudah diamankan dan lagi pendalaman, ini kita periksa," ungkap Ranefli.
Dari keterangan pelaku, kedua anaknya memang super aktif dan nakal. "Jadi ditinggal pergi, nganter jualan dari sore di rumahnya. Pas mungkin malam, lupa menyalakan lampu mungkin anaknya ketakutan nangis dan didengar sama warga yang lewat dan pakai senter handphone, ada anak dua orang lagi diikat rantai dua-duanya," jelasnya.
UDW akhirnya resmi ditetapkan sebagai tersangka atas keterangan dari Kasat Reskrim Polres Tabanan AKP Aji Yoga Sekar pada Selasa (25/10), bersama dengan MS yang diketahui merupakan pacar UDW. MS ditetapkan menjadi tersangka lantaran membiarkan aksi penyekapan yang dilakukan oleh pacarnya terhadap calon anak tirinya itu.
Terkait dugaan kekerasan kepada kedua anak, polisi masih melakukan pendalaman dan menunggu hasil visum. "Visumnya belum keluar," imbuh Aji.
Kini kedua bocah itu masih menjalani proses trauma healing dan pemenuhan hak-haknya secara psikologis. "Kita amankan di rumah aman untuk trauma healing, untuk pemenuhan hak-haknya dan psikologi," jelasnya.
Polisi juga menjelaskan jika pelaku tidak ditahan lantaran beralasan terpaksa menyekap kedua anaknya karena dia harus kerja. Tidak ada yang menjaga kedua bocah itu. Dia pun mengaku baru satu kali melakukannya.
"Katanya mau kerja dan karena tidak ada yang menjaga makannya dirantai, dari pengakuan ibunya baru pertama kali," ujar Aji.
Reporter: Putri Oktafiana
(mdk/cob)