Cerita Sedih Istri di Maros Tinggalkan Jenazah Suami Demi Ikut Ujian PPPK Kemenag
Hasanah yang sebelumnya penyuluh agama non-ASN KUA Kecamatan Bantimurung.
Cerita sedih dialami calon PPPK Kementerian Agama Maros, Provinsi Sulsel, Hasanah. Dia harus mengikuti ujian PPPK Kemenag di Aula Kemenag Maros, Selasa (17/12) di saat bersamaan suaminya meninggal dunia.
Hasanah yang sebelumnya penyuluh agama non-ASN KUA Kecamatan Bantimurung itu menerima kabar bahwa suaminya yang telah dua hari terbaring di rumah sakit meninggal dunia.
- Pengakuan Suami Bunuh Istri di Kebagusan: Saya Pasrah Mau di Penjara Enggak Apa-Apa
- Istri Potong Kelamin Suami Dituntut 3,5 Tahun Meski Batal Cerai dan Dimaafkan, Ini Alasan JPU
- Berziarah ke Makam Kyai Damar, Konon Utusan Wali Songo dan Tokoh Penyebar Agama Islam di Semarang
- Curhat Istri Punya Suami Ganteng Jualan Cireng di Pinggir Jalan Jadi Sorotan 'Banyak yang Menghina Jualan di Kaki Lima'
Hasanah, yang berangkat tes dari rumah sakit yang merawat suaminya. Usai ujian, dia kembali menemui sejenak jenazah suaminya.
“Sebelumnya, saya sudah minta izin ke suami untuk ikut tes. Sempat ke rumah sakit tadi. Mau pi sesi jadwal tesku baru kembali,” ujarnya lirih.
Tak Bisa Antar Suami ke Rumah Duka
Hasanah, warga Desa Tukamasea Kecamatan Bantimurung, Maros, kemudian tak bisa ikut mengantar jenazah suaminya dari rumah sakit menuju ke rumah duka.
Hal ini, karena ia harus kembali ke lokasi tes, untuk mengikuti seleksi sesuai jadwal sesi ujiannya.
Jadwal tes Hasanah, pada Seleksi Kompetensi Teknis Tambahan (SKTT) bagi calon PPPK Kemenag tahap I ini, yakni sesi ketiga. Berlangsung siang, pukul 14.00 Wita. Terkait ini, panitia seleksi berinisiatif untuk mereschedul ujian yang bersangkutan.
“Tapi Bu Hasanah tetap hadir pada sesi ketiga sesuai jadwal,” jelas panitia seleksi Fatwa.
Terkait ini, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Maros H. Muhammad, menyampaikan rasa bela sungkawa yang mendalam.
“Kita semua ikut bersedih. Semoga perjuangan Bu Hasanah tak sia-sia," kata dia.
Di ruang seleksi, Hasanah tetap mengerjakan soal tes. Meskipun, dari raut mukanya, ia tak bisa menutupi rasa sedihnya.