Cerita Serda Misran kalahkan AS dengan senjata buatan PT Pindad
Serda TNI Misran memperoleh tujuh medali emas dan satu perunggu kategori senapan dalam kejuaraan tahunan AASAM.
Serda TNI Misran memperoleh tujuh medali emas dan satu perunggu kategori senapan dalam kejuaraan tahunan Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM). Misran mengakui sudah tiga kali mengikuti kejuaraan tembak antara tentara negara lain itu.
"Pengalaman banyak sekali, mengatasi cuaca sangat dingin dan angin, kita memperkirakan angin mana kita yang dilatihkan oleh pelatih kita," kata Misran di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (25/5).
Dia sangat senang saat mendapatkan champions kategori senapan. Tak hanya itu, dirinya juga sempat diarak oleh peserta lomba lain usai meraih kemenangan.
"Mental sama penelitian, mental harus benar-benar kuat jangan grogi saat menembak," katanya.
Meski peserta lain memakai senjata canggih, dirinya hanya menggunakan senapan SS-2 V buatan PT Pindad. Dia pun mengakui saingan terberatnya yakni peserta dari Australia dan New Zealand.
"Kita berlatih keras karena untuk keberhasilan bangsa dan negara. Kendala yang harus diatasi cuaca dan angin, cuaca menembak tangan dingin susah, jadi tarik picu bisa memperkirakan sendiri," ceritanya.
Dia juga mengharapkan rekan-rekannya bisa mempertahankan juara umum dalam setiap acara kejuaraan tembak seperti ini. Sebab, Indonesia sudah 8 kali menang sebagai juara umum.
"Jarak tembak paling jauh 450 meter dengan senapan SS-2. Saya tiga kali menang champion Australia, Brunei, tapi Vietnam juara tiga dan 4 medali emas. Sekarang 7 medali emas," ucapnya.
Kejuaraan yang berlangsung sejak 20-23 Mei di Puckapunyal, Victoria, Australia ini diikuti 17 tim dari 15 negara memperebutkan 50 medali emas. Regu tembak TNI mengirimkan 9 anggota Kostrad, 4 Kopassus dan 1 anggota Kodam Mulawarman.
Selama perhelatan yang mengharumkan nama Indonesia, tim menggunakan 4 jenis senjata. Adapun senapan buatan dalam negeri SS-2 V-4 Heavy Barrel dan pistol G-2 (Elite&Combat) dari PT Pindad, senapan SO-Minimi buatan Belgia, senapan GPMG (General Purpose Machine Gun) buatan Belgia, dan senjata sniper AW buatan Inggris.
Tim TNI AD pun berhasil menyabet 30 medali emas, 16 perak dan 10 perunggu, mengalahkan kontingen lainnya dari negara-negara maju yang selama ini dikenal memiliki persenjataan canggih seperti, Amerika Serikat yang hanya mendapatkan, 4 medali emas, Inggris dengan 3 medali emas, kemudian Australia hanya memperoleh 5 medali emas.
Sedangkan, Jepang, Brunei Darussalam, Filipina dan New Zealand, serta Singapura masing-masing mendapatkan satu medali emas. Sementara, Kanada Malaysia, Timor Leste, Tonga dan Papua New Gunea (PNG) tidak berhasil membawa pulang medali emas.