Mengenal Lebih Dekat Sosok Lesi Keti Ara, Pengarang Kondang Asal Aceh
Selain di bidang menulis, ia juga terlibat dalam dunia seni pentas.
Selain di bidang menulis, ia juga terlibat dalam dunia seni pentas.
Mengenal Lebih Dekat Sosok Lesi Keti Ara, Pengarang Kondang Asal Aceh
Indonesia memiliki banyak tokoh sastrawan kondang yang tersebar di berbagai penjuru tanah air. Takengon yang berada di Aceh Tengah memiliki sosok pengarang yang cukup legendaris di Indonesia.
Ia adalah Lesik Keti Ara atau yang dikenal sebagai L.K. Ara. Ia merupakan pengarang yang sudah melahirkan puluhan karya sastra. Selama kariernya, ia tidak hanya menulis tetapi juga menyunting karya sastra dan terlibat dalam seni pentas. (Foto: ensiklopedia.kemdikbud.go.id)
-
Apa yang membuat Lesti Kejora terkenal? Kemenangan Lesti di ajang pencarian bakat “D'Academy“ musim pertama pada tahun 2014 membawa namanya ke pentas nasional. Penampilannya di acara tersebut memukau banyak orang dan berhasil menarik banyak penggemar.
-
Kenapa Lesti Kejora sangat populer? Meskipun Lesti Kejora telah menjadi salah satu pedangdut terkenal, popularitasnya yang besar didapatkan karena sikapnya yang selalu rendah hati dan tidak pernah melupakan fansnya.
-
Kenapa Lesti Kejora dipuji? Meski telah sukses sebagai penyanyi, Lesti Kejora tetap memilih penampilan sederhana dan nyaman saat pulang ke Cianjur.
-
Bagaimana Lesti Kejora menunjukan bakatnya? Lesti memiliki suara yang merdu dan teknik vokal yang kuat, sehingga ia dapat menyanyikan lagu-lagu dangdut dengan sangat baik.
-
Siapa yang dibandingkan dengan Lesti Kejora? Selain itu terdapat fakta lain soal kediaman Ega dan Rafly, mengingat dimensi rumah ini cukup luas dan megah, rumah ini sempat dibandingkan dengan milik Lesti Kejora.
-
Bagaimana Ki Arsantaka dikenal? Para pegiat seni masa kini pun berupaya memperkenalkan sosok Ki Arsantaka kepada masyarakat luas sebagai bagian dari pengenalan sejarah masa lalu.
L.K. Ara juga turut mendirikan Teater Balai Pustaka pada tahun 1967 bersama Rusman Sutiasumarga dan M. Taslim. Dirinya juga memperkenalkan seorang penyanyi lagu "Gayo" bernama Toet kepada publik di Indonesia.
Seperti apa sosok dan perjalanan karier seorang L.K. Ara? Berikut informasi selengkapnya yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber.
Profil Singkat
L.K. Ara lahir di Kutelintang, Takengon, Aceh Tengah, pada 12 November 1937. Ia menempuh pendidikan di SD dan SMP Takengon, kemudian melanjutkan pendidikan di Taman Madya, Taman Siswa Medan.
L.K. Ara sudah mulai hobi menulis sejak dirinya duduk di bangku SMP. Seiring berjalannya waktu, kemampuan menulisnya semakin berkembang setelah bersekolah di Taman Madya.
Pendidikannya masih terus berlanjut hingga jenjang perguruan tinggi bidang jurnalistik di Medan. Masih di kota yang sama, ia juga menjadi redaktur Kebudayaan Mimbar Umum.
Kemudian ia juga menulis beberapa sajak yang dimuat di Majalah Indonesia, Mimbar Indonesia, dan Pustaka Budaya di Jakarta.
Aktif di Seni Pentas
Dikutip dari situs ensiklopedia.kemdikbud.go.id, L.K. Ara dikenal sebagai pengarang yang menulis lebih dari satu genre. Selain di bidang menulis, ia juga terlibat dalam dunia seni pentas.
Kemudian ia juga mendirikan Teater Balai Pustaka pada tahun 1967. L.K. Ara juga sebagai penaja yang pernah membawa dan memperkenalkan Toet, seorang pendendang lagu "Gayo" dalam kesenian Aceh.
Berkat dirinya, Toet bisa tampil untuk memperkenalkan lagu Gayo kepada publik di Jakarta, Banda Aceh, Medan, Padang, Bandung, hingga Palayangkara.
Karya-Karya Sajak
Selama kariernya sebagai sastrawan, L.K. Ara sudah melahirkan puluhan karya di antaranya, Angin Laut Tawar (1969), Kumandang (1971), Kur Lak Lak (1982), Catatan pada Daun (1986), dan Kening Bulan (1986) dan beberapa karangan lainnya.
Selain itu, ia juga menerbitkan kumpulan karangan bacaan anak, seperti Senjata Pustaka Kita (1983), Umbi-umbi Kami (1983) dan Biografi Saefuddin Kadir Tokoh Gayo (1971).
L.K. Ara juga menyusun antologi sastra Aceh dalam judul Seulawah, Antologi Sastra Aceh (1995). Ia juga mencatat perjalanan ketika ibadah haji dalam buku yang bertajuk Perjalan Arafah (1974).
- Diklaim Warga Malaysia, ini Bukti Batik Berasal dari Indonesia
- Sosok Temu Misti, Seniman Gandrung yang Mengawali Karier dari Hajatan Kampung hingga Panggung Internasional
- Kedatangan Presiden FIFA ke IKN Berbarengan dengan Pembukaan Kantor PSSI dan Perbasi
- Harga Emas Antam Turun Rp10.000 per Gram, Cek Lengkapnya di Sini
- KPK Bicara Perbedaan Kasus Mario Dandy dan Jet Pribadi Kaesang
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024