Sosok Sultan Iskandar Muda, Raja yang Bawa Kesultanan Aceh Menuju Masa Kejayaan
Berkat jasanya yang begitu besar untuk Aceh, Pemerintah Indonesia menetapkan Sultan Iskandar Muda sebagai Pahlawan Nasional.
Berkat jasanya yang begitu besar untuk Aceh, Pemerintah Indonesia menetapkan Sultan Iskandar Muda sebagai Pahlawan Nasional.
Sosok Sultan Iskandar Muda, Raja yang Bawa Kesultanan Aceh Menuju Masa Kejayaan
Sultan Iskandar Muda dikenal sebagai raja paling besar dalam sejarah Kesultanan Aceh. Ia berkuasa dari tahun 1607 sampai 1636.
Sultan Iskandar Muda adalah putra dari Puteri Raja Indra Bangsa, keturunan keluarga Raja Darul Kamal dan ayahnya adalah Sultan Alauddin Mansur Syah yang merupakan putra Sultan Abdul Jalil bin Sultan 'Alaiddin Ri'ayat Syah Al-Kahhar.
Sultan Iskandar Muda tumbuh di lingkungan kerajaan. Ayahnya meminta Iskandar Muda untuk mempelajarai Ilmu Falak dan Ilmu Firasat.
-
Kenapa Teuku Iskandar tertarik dengan kebudayaan Aceh? Pemilihan judul ini tak lepas dari dirinya yang menjadi bagian generasi pertama Aceh yang bersekolah di Universitas Leiden. Semenjak pendidikan, ia sangat jatuh cinta dengan kebudayaan Aceh.
-
Siapa tokoh intelektual tersohor dari Aceh? Salah satu tokoh tersebut bernama Abu Bakar Aceh, seorang tokoh intelektual tersohor asal Aceh yang telah melahirkan banyak karya di bidang keagamaan, filsafat, dan kebudayaan.
-
Siapa Teuku Iskandar? Iskandar adalah seorang guru besar, kritikus sastra, dan juga leksikografer yang menempuh pendidikan di Universitas Leiden.
-
Apa julukan Abu Bakar Aceh? Berkat kegemilangan dan luasnya ilmu pengetahuan, Abu Bakar sampai dijuluki sebagai 'Ensiklopedia Berjalan' dari teman-teman sejawatnya.
-
Siapa yang memimpin Pajajaran di masa kejayaan? Kerajaan Pakuan Pajajaran berdiri di Jawa Barat dan berpusat di Bogor. Mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sri Baduga Maharaja yang memerintah tahun 1482-1521. Orang Sunda memanggilnya Prabu Siliwangi.
-
Siapa tokoh inspiratif dari Aceh yang melawan Belanda? Teuku Nyak Arif, sosok pejuang dan gubernur pertama Aceh. Saat kolonialisme menguasai tanah Aceh, muncul orang-orang yang ingin melawan dan mengusir Belanda dengan berbagai cara.
Di masa kekuasaannya, Kesultanan Aceh berhasil mencapai masa kejayaan meski ada kontrol yang ketat oleh Iskandar Muda sehingga menyebabkan masyarakat memberontak dan terjadinya konflik usai dirinya mangkat.
Kuasai Wilayah Maritim
Mengutip dari beberapa sumber, semasa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, Kesultanan Aceh telah menguasai beberapa daerah, mulai dari pesisir barat Minangkabau hingga wilayah Perak.
Sultan Iskandar Muda melakukan ekspedisi angkatan laut yang begitu efektif dan berhasil mendapatkan kontrol wilayah di bagian Barat Laut Nusantara. Bahkan, kontrol dan kekuasaannya pun melebar meliputi pelabuhan penting di Barat Sumatra, Pantai Timur, hingga ke Asahan.
Program ekspedisi angkatan laut Iskandar Muda menyebar hingga ke Penang, Pantai Timur Semenanjung Melayu hingga para pedagang-pedagang asing harus tunduk kepada Iskandar Muda. Kesultanan Aceh kemudian dikenal sebagai kerajaan kaya dan menjadi pusat ilmu pengetahuan. (Foto: Wikipedia)
Persaingan dengan Negara Eropa
Pada 1511, Portugis datang dan berhasil menguasai Malaka. 10 tahun berselang giliran Samudera Pasai yang ditaklukkan hingga Portugis memperluas kekuasaan hingga Selat Malaka.
Namun, di bagian Utara mereka harus berhadapan dengan Kesultanan Aceh yang begitu kuat hingga terjadilah konflik selama ratusan tahun antara Portugis dan Kasultanan Aceh hingga puncaknya pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda.
Hubungan Diplomasi
Salah satu kekuatan Kesultanan Aceh di bawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda adalah hubungan mereka dengan negara-negara besar terutama di Eropa.
Seperti dengan negara Inggris pada abad ke-16, Ratu Inggris meminta izin kepada Kerajaan Aceh agar kapal-kapal mereka bisa berlabuh dan berdagang di wilayah kekuasaan Aceh. Bentuk apresiasinya juga diberikan dalam bentuk hadiah berharga seperti gelang dari batu rubi.
Kemudian, Sultan Iskandar Muda juga mengirim utusannya ke Sultan Utsmaniyah yang bertempat di Konstantinopel. Tetapi sang saat itu Sultan Utsmaniyah sedang sakit maka utusan dari Kesultanan Aceh hidup sebatang kara hingga menjual sedikit hadiah yang nantinya akan diberikan kepada Sultan Utsmaniyah.
Mereka pun akhirnya disambut oleh Sultan begitu juga dengan sisa hadiah yang dibawa oleh utusan Kesultanan Aceh tinggal tinggal Lada Sicupak atau Lada sekarung. Sultan Utsmaniyah lantas menghadiahi Kesultanan Aceh dengan meriam dan beberapa orang yang ahli dalam peperangan.
Jadi Kerajaan Besar
Selama menjabat lebih kurang 30 tahun, Sultan Iskandar Muda berhasil membawa Kesultanan Aceh ke masa kejayaannya. Bahkan saat itu Kesultanan Aceh menjadi kerajaan Islam terbesar kelima di dunia.
Dari segi sosial ekonomi, Iskandar Muda juga tergolong sukses. Rakyat Aceh saat di bawah pemerintahannya hidup makmur.
Berkat jasanya yang begitu besar untuk Aceh, Pemerintah Indonesia menetapkan Sultan Iskandar Muda sebagai Pahlawan Nasional yang menjadi suri tauladan dasar-dasar penting hubungan tata negara.