Cerita teror penodongan pistol di pagar belakang KPK
Pria itu sangat ketakutan ketika ditodong pistol dan diancam akan dihabisi. Seketika itu juga dia langsung lari ke KPK.
Selasa, 10 Februari 2015, malam mungkin menjadi hari tak terlupakan baginya. Pria itu tak bakal menduga kejadian buruk menimpanya saat itu.
Pria itu hendak menjemput keluarganya yang bekerja di Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia datang malam hari karena keluarganya memiliki kesibukan di luar kebiasaan. Maklum Komisi sedang diserang bertubi-tubi dari segala penjuru.
Pria itu mengendarai sebuah mobil. Tanpa dia sadari, ternyata ada empat orang lelaki menguntitnya. Mereka menggunakan dua sepeda motor berboncengan. Sekitar pukul 21.00 WIB dia tiba di Gedung KPK dan menunggu di gerbang samping belakang. Kebetulan posisi saat itu sudah sepi. Tetapi ada beberapa petugas satuan pengamanan berjaga di pos.
"Keadaan tidak terlalu gelap. Ada lampu jalan. Tapi memang di belakang kan kalau malam sudah sepi," kata sumber itu di Jakarta, Rabu (11/2).
Setelah sampai, pria itu memarkir kendaraan tak jauh dari gerbang. Dia lantas menelepon keluarganya yang berada di dalam memberitahukan dia sudah tiba. Tetapi, posisinya tidak terlihat oleh petugas jaga.
Tanpa dia sadari, dua sepeda motor yang menguntitnya menghampiri dari belakang mobil. Salah satu penumpangnya turun dan langsung berdiri di depan mobil memasang wajah garang.
Tanpa basa-basi, si pria itu turun dari mobilnya menanyakan maksud lelaki itu. Entah bagaimana, lantas terjadi dialog yang agak memanas.
-
Bagaimana KPK menangkap Bupati Labuhanbatu? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Kapan Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi, meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila sekaligus membagikan Program Basis (Bantuan Atasi Stunting) berupa pemberian makanan sehat serta pemberian paket belajar kepada anak-anak Bantaran Kali Code Yogyakarta, Senin (28/8/23).
-
Kapan KPK menahan Bupati Labuhanbatu? Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan sejumlah uang hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat (12/1/2024).
-
Apa yang dilakukan oleh Wali Kota Semarang setelah kantornya digeledah KPK? Dalam kesempatan itu, ia menegaskan tidak ke mana-mana usai penggeledahan kantornya oleh KPK. Menanggapi penggeledahan itu, ia mengatakan pihaknya mengikuti prosedur yang sedang ditetapkan. “Saya ada di sini dan tidak ke mana-mana. Alhamdulillah sampai saat ini saya baik-baik dan mengikuti saja prosedur yang sedang dilaksanakan,” ujar Ita dikutip dari ANTARA.
-
Kapan Bupati Labuhanbatu ditangkap KPK? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Mengapa kantor Wali Kota Semarang digeledah oleh KPK? Asep menyebut bahwa penggeledahan dilakukan setelah tim penyidik menemukan adanya kasus korupsi pengadaan hingga pemerasan di lingkungan Pemkot Semarang.
Tiba-tiba penumpang sepeda motor itu mencabut sebuah senjata api dan menodongkan kepada pria itu. Dia kaget bukan kepalang. Kejadian itu luput dari pantauan satpam maupun kamera pengawas. Meski di gerbang belakang itu terdapat sebuah kamera pengintai, tapi malah menghadap ke arah depan Jalan HR Rasuna Said.
Pria itu sangat ketakutan ketika ditodong pistol dan diancam akan dihabisi. Seketika itu juga dia langsung lari ke dalam Gedung KPK.
Petugas keamanan heran saat melihat pria itu berlari dan ketakutan. Saat mereka melongok ke luar, kedua pengendara sepeda motor itu sudah tancap gas ke arah Taman Rasuna dan menghilang. Dengan tergopoh-gopoh dan panik, pria itu berusaha mencapai lobi Gedung KPK buat menceritakan kejadian dialaminya.
"Dia sangat ketakutan. Gemetaran. Bicaranya panik dan sambil menelepon keluarganya yang masih di dalam. Terus dia ke lobi, melapor," ujar sumber itu.
Setelah sampai di lobi, pria itu lantas menceritakan seluruh kejadian. Dia lantas ditenangkan dan dipertemukan dengan keluarganya. Malam itu juga suasana di Gedung KPK menjadi tegang. Semua petugas keamanan diminta lebih waspada. Malah kabarnya, pria itu beserta seluruh keluarganya diungsikan demi menghindari teror lanjutan.
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto merasa teror diterima kali ini berbeda dari sebelumnya. Yakni tepatnya selepas lembaga penegak hukum itu menetapkan Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan sebagai tersangka kasus gratifikasi dan suap.
Dalam jumpa pers di Gedung KPK, Bambang mengakui bentuk teror kali ini lebih sistematis dan gencar. Dia bahkan mengakui sebagian pegawai KPK agak ngeri lantaran teror itu.
"Menurut kami stadium ancamannya sangat eskalatif karena bisa menyangkut nyawa. Ancaman seperti ini memang sudah sering terjadi, tapi harus diberi konteks bahwa ini rangkaian proses, ada suatu situasi yang begitu sistematis yang terjadi," kata Bambang.
Baca juga:
Curhat KPK sering diintimidasi sampai bikin tim antiteror
KPK akui teror kali ini bikin ngeri
Meski diteror, KPK jalan terus berantas korupsi
Bambang Widjojanto: Wakapolri jamin lindungi KPK dari teror
Hakim praperadilan Komjen Budi: Saya tak dapat teror apapun
Kuasa hukum soal teror: Biar pimpinan KPK saja yang jawab