Cerita Warga Jatiasih Bekasi Diterjang Banjir Bak Tsunami
Tinggal sejak 1997, Herman mengaku baru kali ini melihat banjir mengerikan seperti kemarin di perumahannya kemarin.
Hujan rata mengguyur Jakarta dan sekitarnya pada Selasa (31/12) sore. Padahal, di sejumlah tempat sedang bersiap menyambut pergantian tahun.
Curah hujan tak menunjukkan tanda-tanda berhenti meski malam semakin larut. Justru berlanjut sampai keesokan harinya.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
-
Apa yang menyebabkan banjir dan mengapa bencana banjir sering terjadi di Indonesia? Banjir adalah gejala alam yang ditandai dengan meluapnya volume air hingga merendam suatu daerah. Banjir ini bisa disebabkan oleh curah hujan yang tinggi sehingga bendungan air di suatu wilayah tidak dapat menampung kemudian meluap. Bukan hanya itu, banjir juga bisa disebabkan oleh peresapan air atau drainase di suatu wilayah yang buruk.
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
-
Kapan wilayah di Denpasar dan Badung dilanda banjir? Sejumlah wilayah di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, dilanda banjir akibat hujan deras atau cuaca ekstrem, pada Kamis (4/4).
Herman, ketua RT 01 Vila Nusa Indah, Jatiasih, tak berpikir hujan hari itu akan berujung petaka baginya dan seluruh warga di perumahannya.
"Hujankan mulai pas malam tahun baru, dari sebelum magrib sampai jam 09.00 pagi itu hujan terus, tapi di sini gak banjir," katanya saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (3/1).
Satu jam kemudian, tepat pukul 10 air mendadak masuk ke permukiman. Begitu cepat dengan arus kencang.
"Tapi begitu ada kiriman langsung naik," katanya.
Tinggal sejak 1997, Herman mengaku baru kali ini melihat banjir mengerikan seperti kemarin di perumahannya kemarin. Derasnya arus banjir berwarna cokelat pekat karena bercampur lumpur. Motor hingga mobil warga terbawa arus. Persis saat tsunami menerjang.
"Sejak 2012 sudah hampir setiap tahun banjirnya, tapi banjirnya tidak pernah setinggi ini. Ini rekor," katanya.
Sebenarnya, saat itu beberapa warga sudah coba memindahkan mobil ke tempat yang lebih tinggi. Namun, derasnya arus membuat mobil terendam.
"Dulu banjir itu terakhir 2016 pas di dalam rumah itu 80 cm. Tapi sekarang di dalam posisinya kurang lebih mencapai 200 cm, jadi bisa kebayang kalau di jalanan mungkin hampir 3 meter," katanya.
Setelah air semakin tinggi, listrik menyusul dipadamkan. Saat itu, katanya, sangat tergambar bagaimana kepanikan warga. Apalagi saat awal-awal kejadian, tim penyelamatan kurang maksimal karena kekurangan tenaga.
"Saya sedikit agak kecewa sama yang perahu, mungkin karena kekurangan tenaga. Karena persis samping rumah saya itu ada nenek yang sudah stroke tapi perahu lewat hanya sekali dan gak lewat-lewat lagi, beberapa warga juga mau ngungsiin anak gak bisa. Itu pas malam hari pertama banjir," sambungnya.
"Kalau bantuan cukup Alhamdulillah, ada beberapa mobil dari partai tertentu dan juga dari masjid, untuk pengobatan untuk konsumsi itu Alhamdulillah cukup. posko kesehatan juga ada empat di sini," katanya.
Saat ini, sambung Herman, dia dan warga lainnya berharap hujan tidak lagi turun. Sebab mereka, ingin membersihkan endapan lumpur yang sangat mengganggu aktivitas. Selain itu, aliran air kembali normal.
"Warga sedang membersihkan rumah-rumah masing-masing, jadi PR-nya hanya tinggal membersihkan lumpur saja. Fokus ke rumah masing2, saya berharap warga tetap sehat kalau kondisi seperti ini kesehatan terpenting," ujar Herman berharap.
Sari, warga Vila RT 003 Rw 22, mengakui air naik cepat hari itu. "Jam 10 langsung naik tinggi selama 3 jam itu makin tinggi terus ya air," kata Sari mengingat kejadian hari itu.
Sari dan keluarga berusaha menyelamatkan barang-barangnya. Memasuki ashar, ketinggian air mencapai 2 meter.
"Jami semua naik ke atas mobil dan kami teriak-teriak minta tolong lalu baru dievakuasi pukul 9 malam, ke rumah yang lebih tinggi," katanya.
(mdk/lia)