Cermati Peperangan Modern, TNI Bentuk Satuan Tempur Pesawat Drone
Menurutnya dengan dinamika global dan peperangan modern yang terjadi saat ini telah menjadi perhatian TNI AU untuk mulai mengembangkan pesawat tanpa awak.
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menyampaikan saat ini pihaknya telah membentuk satuan pesawat tanpa awak atau drone guna memperkuat pertahanan Indonesia.
"TNI Angkatan Udara sudah mengikuti dan membentuk satuan-satuan pesawat tanpa awak. Dan kedepannya tergantung oleh dinamika Global," katanya kepada wartawan usai membuka Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AU TA 2022, Jumat (4/3).
-
Kapan Jokowi mengingatkan TNI-Polri untuk mewaspadai drone perang? Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin pembukaan Rapat Pimpinan TNI-Polri 2024 di Mabes TNI, Jakarta, Rabu (28/2/2024).
-
Apa yang nyaris digunakan oleh TNI AU sebagai pesawat tempur? Jet tempur terbaru itu nyaris memperkuat TNI AU. Batal di saat-saat terakhir.
-
Kapan penyerahan pesawat C-130J-30 Super Hercules ke TNI AU? Acara serah terima dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto. Momen Menarik Kasad Hormat ke Prabowo
-
Bagaimana pesawat nirawak baru milik TNI AU bisa digunakan untuk pertempuran? Tonny Harjono usai acara HUT ke-78 TNI AU di Lapangan Dirgantara AAU, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin, menjelaskan pesawat terbang tanpa awak itu berteknologi satelit sehingga mampu mendukung pertempuran "beyond visual range" (BVR) atau pertempuran udara jarak jauh.
-
Mengapa TNI AU membutuhkan pesawat nirawak baru? Tonny menyebutkan sejumlah pesawat nirawak yang tengah didatangkan tersebut antara lain drone CH-4, Anka, serta Bayraktar dengan jenis "Medium Altitude Long Endurance" (MALE).
-
Apa yang menjadi contoh kecanggihan drone perang menurut Jokowi? "Saat itu Mayjen Solemani ini komandan Quds dari pengawal besar revolusi Iran ketembak dari drone yang dipersenjatai akurat karena memakai face recognition. Akhirnya ketembak dan yang kita kaget itu terjadi di wilayah Irak, tapi dronenya konon dikendalikan dari Qatar, markas Amerika Serikat di Qatar," ungkapnya.
Menurutnya dengan dinamika global dan peperangan modern yang terjadi saat ini telah menjadi perhatian TNI AU untuk mulai mengembangkan pesawat tanpa awak.
Salah satu contoh yakni, peperangan Ukraina dan Rusia serta Azerbaijan dengan Armenia yang diketahui menggunakan drone saat perang berkecamuk. Dimana teknologi udara telah jadi pengubah situasi atau game changer.
"Jadi memang sangat menarik peperangan modern ini, apa yang terjadi di Ukraina dan sebelumnya di Azerbaijan. Penggunaan teknologi udara menjadi game changer betul sekali," ujarnya.
Sebelumnya diketahui jika, rencana perundingan menyudahi perang sudah digaungkan baik Ukraina maupun Rusia. Tetapi serangan demi serangan terus dilancarkan kedua negara.
Militer Ukraina terus melakukan pembalasan atas serangan Rusia yang telah masuk ke Ibu Kota Kiev. Terbaru, Ukraina mengklaim serangan mereka terhadap militer Rusia menggunakan pasukan Drone Bayraktar TB2 buatan Turki cukup berhasil. Demikian dilansir dari CNN, Senin (28/2).
Selain digunakan Ukraina, Azerbaijan sendiri juga memiliki beragam drone canggih dan mematikan diantaranya drone TB-2 Bayraktar buatan Turki dan drone bunuh diri IAI HAROP buatan Israel.
Dimana kekuatan drone pada saat perang tersebut, sangat berpengaruh untuk membalikan keadaan. Dengan daya jelajah lebih dari 150 km dengan kecepatan maksimal 70 knot dan mampu bertahan selama 20 jam hal itu mampu menjadi game charger ketika pertempuran.
(mdk/fik)