Cium kejanggalan dan rekayasa, ortu murid kompak bongkar kasus JIS
Mereka sudah mengumpulkan bukti dari sejak awal kasus diselidiki hingga pengadilan akhirnya memvonis keenam pelaku.
Lima orang petugas kebersihan dan dua guru telah divonis dalam kasus dugaan pelecehan seksual di Jakarta International School (JIS). Kasus ini masih menyisakan misteri dan hal-hal yang janggal. Para orang tua murid menduga banyak rekayasa dalam kasus tersebut untuk sengaja menjatuhkan nama JIS.
"Kita mau bela kebenaran dan keadilan. Karena menurut saya, kalau orang yang terbuka dan melihat faktanya apa saja seperti visum, cara ibunya ngomong dan mengenai lokasi terjadi, banyak banget (kejanggalan)," terang Maura Kwik, salah satu orang tua murid yang anaknya bersekolah di JIS, saat bertemu dengan merdeka.com di Jakarta, Jumat (17/4).
Kejanggalan ini sudah mereka lihat sejak awal kasus pelecehan seksual pada salah satu murid TK, berinisial AK, ramai diperbincangkan.
"Kita sudah 13 bulan, kita ingin menunjukkan keadilan, bukan karena opini publik, karena isunya ini jadi antiasing, antiorangkaya, jadi bukan itu. Kita akan terus hingga kebenaran terungkap," timpal Ayu, orang tua murid lainnya.
Dari hasil kerja mereka selama belasan bulan, ketujuh orang tua murid yang mewakili wali lainnya mencari bukti. Maura menambahkan, di awal digelarnya meeting parents (pertemuan orang tua) di Town Hall untuk membicarakan kasus ini, dirinya sudah mengendus adanya keanehan secara logika.
"Waktu meeting Town Hall tanggal 15 April, ibu dari AK menceritakan tentang apa yang terjadi dengan anaknya saya mulai ragu, apa benar sih. Tapi saya enggak gampang terpengaruh emosi, hari itu banyak yang marah, emosi dan sebagainya. Saya hari itu pilih pelajari faktanya benar atau tidak, makin banyak dia beberkan yang terjadi, makin buat saya yakin ini tidak pernah terjadi apa-apa, insting saya 500 persen itu tidak pernah terjadi," jelas Maura.
Sebelum pertemuan itu, lanjutnya, TPW, ibu dari AK sudah lebih dulu melakukan jumpa pers. Dalam jumpa pers dia menyebut anaknya menceritakan yang terjadi dan ada indikasi anaknya terkena herpes dengan membawa hasil visum dari dokter.
Padahal, katanya lagi, dua rumah sakit dan satu klinik kesehatan memastikan saluran pembuangan AK normal. Dalam sebuah hasil visum, juga sempat disebutkan AK positif herpes tapi bukan yang terjadi dari pelecehan seksual melainkan karena jamur.
"Di preskon pertama dia bilang sudah ke RS, katanya anak saya herpes positif. Padahal herpes ada dua, IGM dan IGG, nah anaknya positif IGM. Biasanya itu kalau pernah kena cacar, sedangkan IGG berkaitan dengan seksual dan dia negatif."
Tak cuma itu, mereka juga sempat melihat rekaman jalannya rekonstruksi. Saat itu, tak terlihat sama sekali ada tekanan pada jiwa si anak, justru anak malah beberapa kali mengkroscek tindakan apa yang dia harus lakukan pada ibunya yang ikut menemani. Bahkan saat di persidangan AK bertemu dengan pada terdakwa, dia tak merasa takut sedikit pun.
"Yang terjadi rekonstruksi, dan raut serta akting anak tidak menunjukkan ada apa-apa, ibunya di situ. Kalau anak jadi korban dan dibius di tempat ini, enggak mungkin dia mau melakukan berkali-kali di tempat ini, dia pasti akan nangis, anak umur 5 disakiti seperti itu, tapi tampaknya aku baik aku tak ada apa-apa," tambah Maura.
Para orang tua murid ini pun yakin sebenarnya tak ada sodomi atau predator seks di sekolah itu. Mereka yakin anak mereka tetap bisa melanjutkan pendidikan dengan baik di JIS.
Lantas dengan semua temuan dan bukti yang mereka miliki, apakah mereka menduga ada yang bermain?
"Iya (ditunggangi) karena ini begitu teratur. Mereka kira kita diam, enggak ada perlawanan. Tapi kalau mau bangkrutkan, ya pasti dengan nilainya segitu ya semua pasti bangkrut," jelas Maya, ibu murid lainnya.
Cara terakhir yang akan mereka tempuh untuk mengungkap kasus ini dengan melakukan interview forensik pada para murid. Mereka berharap langkah itu akan membawa keadilan pada semua pihak.
-
Kenapa JIS jadi sorotan? Stadion JIS tengah mendapat sorotan. Tak hanya lokasinya yang dipilih sebagai venue Piala Dunia U-17 2023, namun juga kondisi rumputnya yang sempat dianggap tak layak oleh warganet.
-
Apa yang terjadi pada rombongan pesepeda di Jalan Jenderal Sudirman? Rombongan pesepeda ditabrak oleh pengendara motor trail merek Kawasaki KLX 150 dengan pelat nomor B 3700 PCY di jalur sepeda kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat pada Sabtu (22/7) kemarin.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa hukuman yang dijatuhkan kepada PSIS Semarang? Hukuman bertanding tanpa penonton dikeluarkan langsung oleh PSSI selaku induk sepak bola Indonesia. Berdasarkan surat dari PSSI, PSIS Semarang dianggap melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 karena terjadi pengulangan kejadian yang sama yaitu keributan antara suporter PSIS Semarang dengan suporter klub tamu. Keributan itu menyebabkan adanya korban luka-luka dan hal itu diperkuat dengan bukti-bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran disiplin.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
Baca juga:
Divonis 10 tahun, guru pencabul murid JIS ajukan banding
Kuasa hukum tuding vonis guru JIS permainan hukum
Guru JIS Ferdinand Tjiong tak terima divonis 10 tahun bui
Cabuli siswa, guru JIS Ferdinand Tjiong divonis 10 tahun penjara
Dubes Amerika Serikat kecewa guru JIS dihukum 10 tahun penjara
Kasus pelecehan seksual, guru JIS divonis 10 tahun penjara
Cabuli murid, guru JIS Neil Bantleman divonis 10 tahun bui