Contraflow Tetap Diberlakukan saat Arus Balik, Ini Cara Polisi Cegah Kecelakaan
Contraflow Tetap Diberlakukan saat Arus Balik, Ini Cara Polisi Cegah Kecelakaan
Polisi memastikan tetap memberlakukan skema contraflow. Polisi menyiapkan mobil patroli, ambulans hingga mobil derek.
- Banyak Pemudik Bandel Melewati Batas Jalur Contraflow Selepas Exit Tol Cikampek Utama
- Contraflow Diterapkan saat Arus Balik Lebaran, Begini Cara Polisi Cegah Kecelakaan
- Imbas Kecelakaan, Skema Contraflow di KM 48-70 Tol Jakarta-Cikampek Ditutup Sementara
- Sempat Terjadi Kecelakaan dan Kemacetan, Polisi Berlakukan Contraflow dari KM 162 hingga 169 Tol Cipali
Contraflow Tetap Diberlakukan saat Arus Balik, Ini Cara Polisi Cegah Kecelakaan
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memastikan tetap memberlakukan rekayasa lalu lintas dengan sistem contra flow. Sistem ini tengah dievaluasi pasca kecelakaan maut terjadi di KM 58 dan menewaskan 12 orang.
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Aan Suhanan menuturkan, pola rekayasa lalu lintas seperti contra flow masih diperlukan. Termasuk saat arus balik lebaran 2024.
"Nanti untuk arus balik juga melihat angkanya 150 lebih arus balik, ini kita di Jakarta-Cikampek ini tetap harus melaksanakan rekayasa lalu lintas Contra flow," kata Aan kepada wartawan, Selasa (9/4/2024).
Korlantas telah melakukan meminta pendapat ahli terkait penerapan contra flow. Jika volume kendaraan tidak terkendali dan tidak dilakukan penambahan kapasitas jalan, maka terjadi kemacetan panjang.
"Kalau itu dibiarkan akan terjadi stuck kalau sudah stuck akan menimbulkan permasalahan baru," kata dia.
Aan mengatakan contra flow harus dilakukan pada arus balik. Polisi Sudah menyiapkan berbagai cara untuk mencegah kecelakaan.
Pertama, menyiapkan safety car. Nantinya akan ada petugas kepolisian yang bersiaga selama 24 jam untuk melakukan pengawalan sehingga kecepatan terjaga.
"Safety car itu nanti akan dikawal, seperti kalau kita nonton balapan lah, jadi tidak ada yang mendahului dari safety car tersebut. Ini untuk membantu menjaga kecepatan," ucap dia.
"Kita tahu di contra flow itu sudah kita kasih rambu-rambu 60 KM per jam maksimal. Nah itu yang kita pertahankan untuk kecepatan itu dengan dikawal safety car. Baik itu berbentuk mobil atau motor dari kita," dia menambahkan.
Kedua dari sisi keselamatan. Kepolisian bakal menambahkan unit mobil derek dan ambulans untuk mengatasi kecelakaan lalu lintas agar cepat tertangani.
"Itu akan kita siapkan, kita sudah berkoordinasi dengan Jasa Marga," ucap dia.
Ketiga terkait sarana-prasarana pada saat penerapan contra flow. Kepolisian akan memadukan water barrier dan cone-cone. Sementara pada malam hari, akan dipasang lampu penerangan atau lampu selang.
"Ini dimaksudkan untuk isyarat kepada dua arah, baik dari Jakarta maupun sebaliknya. Ini saya lihat, karena saya tanyakan juga ke ahli, kalau 20 KM itu masih memungkinkan tidak? Ternyata sangat memungkinkan,” tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebutkan penerapan contraflow serta skema one way di ruas tol masih dibutuhkan. Skema ini dinilai efektif demi kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2024.
“Kami memang melihat bahwa contraflow dan one way ini tampaknya masih dibutuhkan untuk digunakan,” kata Budi dalam konferensi pers di Stasiun Cirebon, Jawa Barat, Selasa.
Budi menegaskan, sebelum rekayasa itu diberlakukan, otoritas terkait yakni kepolisian sudah melakukan persiapan matang agar pemudik dapat melintas dengan aman dan lancar.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com