Cuaca buruk, proses evakuasi AirAsia alami kesulitan
"Kami masih terkendala cuaca buruk di lokasi ditemukannya pesawat tersebut," kata Kepala SAR Surabaya, Jatim Hernanto.
Basarnas Surabaya, Jawa Timur mengaku kesulitan mengevakuasi badan AirAsia 8501 yang mengalami kejadian nahas pada Minggu pagi lalu (28/12), termasuk para dan penumpangnya. Hal ini dikarenakan kondisi cuaca yang sangat buruk di sekitar lokasi penemuan.
"Saat ini, kami masih dalam proses evakuasi badan pesawat dan para korbannya. Namun, kami masih terkendala cuaca buruk di lokasi ditemukannya pesawat tersebut," kata Kepala SAR Surabaya, Jawa Timur, Hernanto, Rabu (31/12).
Dia menyebut, posisi badan pesawat yang hilang sejak Minggu pagi lalu dan ditemukan Selasa kemarin itu, berada di sekitar perairan Kalimantan. "Dan karena kendala cuaca buruk itulah, sehingga untuk saat ini, kami masih terus upayakan (evakuasi)," tandas dia.
Seperti diberitakan, sejak dilakukan pencarian selama tiga hari, akhirnya Pesawat AirAsia 8501 yang mengalami lost contact usai melakukan take off di Bandara International Juanda Surabaya, di Sidoarjo, Jawa Timur, berhasil ditemukan di sekitar Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Dan hingga saat ini, proses evakuasi korban masih terus diupayakan.
Sementara ratusan keluarga korban yang sejak Minggu lalu berada di Posko Crisis Center AirAsia di Terminal 2 Bandara Juanda, saat mengetahui pesawat ditemukan, terlihat menangis. Suasana duka, makin terasa ketika beberapa orang berteriak histeris dan menangis sejadi-jadinya. Bahkan di antara mereka ada juga yang pingsan.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang pindah kantor di Juanda selama tiga hari, langsung sigap dan membopong keluarga korban yang diketahui salah satu warganya dan mengevakuasi ke posko kesehatan yang disediakan Polda Jawa Timur.
"Saya itu sampai meminta semua televisi yang menayangkan penemuan pesat itu untuk dimatikan semua. Agar kondisi psikis mereka tidak bertambah berat," kata Risma, Selasa malam di Bandara Juanda.