Cuaca buruk, Tim SAR hentikan pencarian korban longsor
Pencarian dihentikan sejak sore tadi, 51 Korban tewas sudah ditemukan.
Cuaca buruk di Banjarnegara membuat pencarian korban longsor dihentikan sejak pukul 15.30 WIB, Senin (15/12). Selain itu, hingga saat ini sebanyak 51 korban jiwa telah ditemukan, sedangkan 57 korban masih dalam pencarian.
Kepala Pusat data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan hari ini tim gabungan berhasil menemukan 12 jenazah. Dari 51 korban tewas, 45 sudah diidentifikasi dan 6 jenazah belum dapat diidentifikasi.
"Pencarian korban akan dilanjutkan besok pagi. Sekitar 2 ribu personel tim gabungan terus bekerja mencari korban. 12 Alat berat dari Kementerian PU Pera dikerahkan membersihkan longsoran jalan. Ruas jalan Banjarnegara-Pekalongan masih belum bisa dilalui," ujar Sutopo dalam rilis yang diterima merdeka.com.
Sutopo mengungkapkan, dari hasil rekonstruksi ada sekitar 17 hektar daerah yang terkena longsor. Jarak luncuran longsor dari mahkota longsor hingga titik akhir panjangnya sekitar 1,2 km. Material meluncur kurang dari 5 menit dan menimbun 43 rumah.
Selain itu, Sutopo menuturkan, ada 4 penyebab terjadinya longsor yaitu, material penyusun Bukit Telagalele adalah endapan vulkanik tua yang sudah lanjut dan lapuk, kemiringan lereng lebih dari 60 persen, pada 10-11 Desember 2014 turun hujan deras sehingga tanah jenuh air dan timbul retakan di punggung bukit. Saat kejadian longsor hujan hanya gerimis. Budidaya pertanian di Bukit Telalalele tidak menerapkan konservasi tanah dan air.
"Saat ini fokusnya adalah pencarian korban dan pembersihan jalan. Kami perlu memberikan apresiasi kepada relawan yang semangat membantu atas panggilan kemanusiaan. Pengungsi dipenuhi kebutuhan dasarnya," tandasnya.
Sutopo mengakui, pihaknya akan berkolaborasi dengan kementerian atau lembaga menentukan skema bantuan. "Kajian kerugian dan kerusakan longsor sedang disusun. Kebutuhan pemulihan juga dirumuskan. Lahan untuk relokasi yang aman sedang dikaji bersama para ahli," pungkasnya.