Cucu wakil ketua MPR EE Mangindaan dikeroyok 7 polisi
Cucu wakil ketua MPR EE Mangindaan dikeroyok 7 polisi di Minahasa. 7 anggota polisi yang seharusnya menjadi pelindung masyarakat, justru melakukan ulah tak terpuji. Mereka mengeroyok 4 orang pemuda salah satunya Vidi Mangindaan, cucu Wakil Ketua MPR EE Mangindaan pada Minggu (23/10) dini hari lalu.
7 anggota polisi yang seharusnya menjadi pelindung masyarakat, justru melakukan ulah tak terpuji. Mereka mengeroyok 4 orang pemuda salah satunya Vidi Mangindaan, cucu Wakil Ketua MPR EE Mangindaan pada Minggu (23/10) dini hari lalu. Tak hanya itu, salah satu korban ditembak di bagian paha.
Rifra Tombey, salah satu korban yang ditemui di RSUP Prof Kandou Malalayang, Selasa (25/10), mengatakan awalnya ia dan seorang temannya bernama Junior Lapot sedang mengendarai sepeda motor. Mereka bertolak dari Desa Lopana untuk pulang ke rumah di Desa Pondang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.
Saat melintas di depan kantor Samsat Minahasa Selatan (Minsel) yang berada di kawasan Pondang, mereka melihat 3 orang pemuda dikeroyok 7 orang lelaki diduga anggota polisi. Ketiganya pemuda masing-masing bernama Vidi Mangindaan, yang diketahui cucu dari Wakil Ketua MPR RI EE Mangindaan, Josua Lapot, serta Clif Rumagit.
Penasaran, Rifra dan Junior menghentikan motor dan bermaksud melihat dari dekat aksi tersebut. Sial bagi mereka berdua, baru beberapa langkah mendekat, keduanya langsung dikejar 4 orang lelaki. Junior berhasil meloloskan diri dengan sepeda motor namun apes bagi Rifra. Ia menjadi bulan-bulanan keempat orang tersebut.
Saat hendak meloloskan diri dari aksi pengeroyokan, tiba-tiba terdengar bunyi letupan senjata api. Rifra pun merasakan perih di paha bagian kiri. "Sekitar sepuluh meter saat meloloskan diri dari aksi itu, saya mendengar bunyi senjata api kemudian saya terjatuh karena luka tembak di paha," ujar korban.
Dalam kondisi tak berdaya, Rifra bersama 3 orang korban lainnya digelandang para pelaku ke Mapolres Minsel. Parahnya lagi, saat berada di sana, mereka kembali mendapat pukulan dari 4 orang lelaki diduga masih anggota polisi. Korban Rifra pun merasa sakit di bagian dada dan jatuh pingsan.
Selanjutnya ia dilarikan ke Rumah Sakit Kalooran Amurang oleh ketiga temannya. Mirisnya, saat berada di rumah sakit, ia tidak mendapat perawatan medis malah disuruh pulang dan berobat rawat jalan. Selasa (25/10) korban kembali merasa sakit di bagian dada dan dilarikan ke klinik Amurang. Di sana, warga Kelurahan Pondang Lingkungan 3, Kecamatan Amurang Timur ini kemudian dirujuk ke RSUP Prof Kandou Malalayang di Manado.
Keluarga korban mengaku tak terima dengan perlakuan ketujuh anggota polisi ini yang dinilai mereka tidak manusiawi. Mereka menuntut Kapolres Minsel untuk mengusut tuntas kasus ini. "Jika benar anak kami bersalah, apakah hukumannya harus seperti ini?" ujar ibu korban yang enggan menyebutkan namanya.
Sementara itu beberapa saat usai kejadian, Kapolres Minsel AKBP Arya Perdana langsung bereaksi keras atas ulah yang dilakukan anak buahnya. "Saya perintahkan Provos untuk segera lakukan pemeriksaan terhadap ketujuh anggota ini. Jika memang terbukti bersalah, sidangkan!" tegas Arya.
Arya Perdana juga menegaskan tujuh anggotanya pelaku pengeroyokan terancam demosi dan penundaan kenaikan pangkat. "Tidak menutup kemungkinan, ketujuh anggota ini akan diancam dengan sanksi berat berupa mutasi yang bersifat demosi, penundaan kenaikan pangkat, penundaan kenaikan berkala serta penundaan mengikuti pendidikan," jelas Arya.
Atas kejadian ini, dia mengaku menyayangkan terjadinya peristiwa memalukan tersebut. Mewakili keluarga besar Polri khususnya Polres Minsel, dirinya mengutarakan permohonan maaf sedalam-dalamnya kepada para korban.
"Mohon maaf atas kekhilafan ini, kami sepenuhnya akan bertanggung jawab. Kami minta segenap lapisan masyarakat mempercayakan penanganan kasus ini pada pihak kepolisian. Kami tidak akan pandang bulu dalam penegakan hukum," terangnya.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Bagaimana polisi menangani kasus pencabulan ini? Adapun barang bukti yang berhasil diamankan oleh polisi antara lain hasil "visum et repertum", satu helai celana panjang jenis kargo warna hitam, dan satu buah jepit berwarna pink. Akibat perbuatan tersebut, pelaku dijerat Pasal 82 Ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Juncto Pasal 76 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara dan atau Pasal 6 C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Kekerasan Seksual dengan ancaman maksimal pidana penjara paling lama 12 tahun.
-
Bagaimana polisi melacak keberadaan Pegi Setiawan? Polisi menangkap PS (Pegi Setiawan) saat pulang bekerja sebagai kuli bangunan di kawasan Jl Kopo, Kota Bandung. Polisi sempat mengalami kesulitan saat melacak keberadaan Perong,” kata dia, Rabu (22/5) malam. “(Pegi selalu) berpindah tempat, di antaranya Cirebon dan Bandung,” Jules melanjutkan.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
Baca juga:
Diduga dendam, siswa SMA di Bandung sayat kepala dan wajah satpam
Saori: Saya maafin, tapi kalau hukum tetap harus berjalan
Anak Saori trauma lihat ibunya dihajar kekasihnya hingga babak belur
Ini kronologi pemukulan WN Jepang oleh sopir taksi online
PNS yang palu dan siram pembantu di Bandung terancam sanksi
Saori, WN Jepang dianiaya pacar sempat ditonjok 2 kali
Ketum Jakmania cek 8 orang diamankan terkait suporter Persib tewas