Curi motor di kampus, Mukhibin nyamar jadi mahasiswa Undip

"Saya pakai baju rapi, pakai tas kecil, layaknya mahasiswa biasa. Saya pikir aman karena saya juga kuliah," kata Ibin.

Aksi pencurian sepeda motor di kampus Universitas Diponegoro (Undip) di Kota Semarang, Jawa Tengah terjadi di area parkir Kampus Jurusan Teknik Arsitektur. Pelaku menyamar sebagai mahasiswa.

Aksi tersangka Miftakhul Mukhibin alias Ibin (23) warga Desa Guntur RT.02 RW VI, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, terbongkar usai petugas satpam kampus Undip Semarang berhasil menangkap tangan Ibin.

Saat beraksi, Ibin bersama rekanya Kiswo (36) warga Desa Ngrimbu, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak yang berhasil melarikan diri dan saat ini dalam pengejaran polisi alias masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).

Selain berhasil mengamankan tersangka, petugas juga berhasil mengamankan barang bukti berupa 1 unit sepeda motor merek Vega R warna merah bernopol H 4502 NR tahun 2009, bernomor rangka MH35D90019J071123, bernomor mesin 5D9071217. Kemudian sebuah kunci letter T dan puluhan kunci rumah dan kunci duplikat sepeda motor berbagai merk.

Dari pengakuan tersangka Ibin, aksi pencurian sepeda motor telah dilakukan di Kompleks Kampus Undip, kawasan Tembalang itu sudah sebanyak dua kali. Dalam aksinya yang terakhir pada 8 September lalu, Ibin mengaku berdandan layaknya sebagai mahasiswa Undip Semarang.

"Saya pakai baju rapi, pakai tas kecil, layaknya mahasiswa biasa. Saya pikir aman karena saya juga kuliah tapi tidak di Undip di kampus swasta, sekarang masih cuti," aku tersangka Ibin saat gelar perkara di Mapolsek Tembalang, Kota Semarang Selasa (22/9).

Ibin berangkat dari rumah Kiswo sebagai joki atau sipir yang mengendarai Yamaha Vixion warna hitam sekitar pukul 14.00 WIB dan tiba di Kampus Undip Semarang sekitar pukul 16.30 WIB. Sampai di Kampus Fakultas Teknik Arsitektur Undip Semarang, Ibin turun dan masuk ke area parkir seperti layaknya mahasiswa Undip biasa.

"Saya cari yang sepeda motornya tidak dikunci stang. Kalau lurus tidak dikunci stang, kalau tidak lurus berarti dikunci stang," ungkapnya.

Ibin pun melakukan aksi membobol sepeda motor Yamaha Vega warna merah bernopol H 4502 NR milik Bayu Aji Nugroho (21) warga Jambu Raya Nomor 2 RT 4 RW II, Kelurahan Sumurboto, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.

"Saya gunakan kunci letter T yang saya buat dulu saat saya bekerja kuli bangunan sambil kuliah di perguruan tinggi swasta di Kota Semarang," ungkap Ibin yang merupakan mahasiswa semester IV jurusan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) di salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Semarang ini.

Kapolsek Tembalang, Kompol Ibnu Bagus Santoso menegaskan, saat membawa keluar sepeda motor, kunci letter T yang digunakan untuk membobol kunci sepeda motor diganti dengan kunci motor yang dibawanya dari rumah. Ibin sengaja membawa banyak berbagai kunci duplikat motor untuk mengelabuhi polisi dan satpam.

"Pelaku sengaja membawa banyak kunci duplikat berbagai jenis dan merek sepeda motor. Setelah pelaku berhasil membobol dengan letter T langsung mengganti kunci yang banyak di tasnya. Biar polisi sama satpam atau orang lain tidak curiga," paparnya.

Namun, upaya melarikan sepeda motor Ibin gagal saat dirinya diberhentikan oleh satpam kampus Undip Semarang yang memeriksa motor yang ditumpanginya tanpa dilengkapi surat-surat lengkap.

"Pelaku akhirnya berhasil kami amankan ke Mapolsek sementara satu temanya yang jadi joki dan menuunggu pelaku Ibin di luar berhasil melarikan diri dan kini masih dalam pencarian. Akibat perbuatanya, pelaku kami jerat dengan pasal 363 KUHP tentang pencurian dan pemberatan dengan ancaman hukuman penjara maksimal 7 tahun," pungkasnya.