Daftar 12 Wilayah Rawan Konflik Saat Pemilu di Papua
Temuan 12 daerah rawan konflik ini berdasarkan hasil pemetaan Polda Papua.
Daftar 12 Wilayah Rawan Konflik Saat Pemilu di Papua
Indonesia akan menggelar Pemilihan Umum (Pemilu) pada Febuari 2024 mendatang. Nantinya, ada 12 kabupaten di Papua yang turut serta memeriahkan pesta demokrasi tersebut.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan, 12 kabupaten itu masuk dalam kategori rawan konflik selama pelaksanaan Pemilu. Temuan ini berdasarkan hasil pemetaan Polda Papua.
- Gus Yahya Bicara Konflik Antarumat: Ulama NU Jangan Tutup Mata, Harus Terpanggil Cari Jalan Keluar
- Mahfud MD Jelaskan Duduk Perkara Konflik di Pulau Rempang Batam hingga Berujung Ricuh
- Soal Konflik di Pulau Rempang Kepri, Mahfud MD: Ada Kekeliruan dari KLHK
- UGM dan Kemlu Bahas Penyelesaian Konflik Papua, Ini Hasilnya
12 Kabupaten yang rawan konflik yakni Intan Jaya, Dogiyai, Deiyai, Puncak, Nduga, Lanny Jaya, Puncak Jaya, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Jayawijaya, Tolikara, dan Yalimo.
Menurut Mathius, ada cara untuk menekan konflik di 12 kabupaten tersebut selama Pemilu. Caranya, mengurangi penggunaan sistem noken. Sistem ini dinilai menjadi pemicu terjadinya konflik yang berpotensi menimbulkan korban jiwa.
Dalam sistem noken, para pelaku politik dapat merebut suara yang tersisa. Kondisi itu membuat perpecahan yang terjadi sangat besar.
"Karena mereka merebut sisa suara para pelaku politik ini. Kalau bisa one man one vote atau satu orang satu suara."
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri dalam keterangannya, Selasa (11/7).
merdeka.com
Jenderal bintang dua ini menegaskan, pihaknya mengantisipasi konflik baru akibat Pemilu di 12 kabupaten itu.
Antisipasi ini tidak hanya dilakukan Polda Papua tapi juga Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
"Pemerintah Daerah setempat bersama Komisioner KPU dan Bawaslu untuk dapat mengontrol Daftar Pemilih Tetap, kalau bisa pemilu dilakukan One Man One Vote atau Satu Orang Satu Suara."
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri.