Ganjar: Di Tangan Rakyat, Penguasa Bisa Tumbang
Ganjar menegaskan perlunya menjaga persatuan, menghormati perbedaan, dan tidak memprovokasi konflik.
Ganjar menegaskan perlunya menjaga persatuan, menghormati perbedaan, dan tidak memprovokasi konflik.
Calon presiden Ganjar Pranowo menyatakan keyakinannya dalam memenangkan Pilpres 2024 dengan dukungan kuat dari rakyat Indonesia.
Ganjar menyampaikan itu di hadapan ribuan masyarakat Sumatera Utara saat menghadiri acara gebyar seni budaya di lapangan Tumpatan Nibung, Kec. Batang Kuis, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Jumat (10/11).
"Kalau rakyat sudah berkumpul seperti ini, kalau rakyat sudah bersatu seperti ini, tidak ada kekuatan yang bisa memaksa siapapun untuk mengalahkan rakyat, karena hanya dengan berdasar kekuatan rakyat, dengan berdasar ketulusan dari rakyat, keikhlasan dari rakyat, semuanya akan tercapai," tegas Ganjar yang disambut riuh masyarakat.
Ganjar mengingatkan tentang sejarah bahwa kekuasaan yang tampaknya tak tergoyahkan pun bisa runtuh di tangan rakyat yang bersatu.
"Dulu ada orang yang berkuasa panjang sekali, hampir semua orang mengatakan bahwa tidak mungkin dia tumbang. Di tangan rakyat, tumbang juga," tegasnya.
"Betul," sorak warga.
Mantan gubernur Jawa Tengah itu menegaskan perlunya menjaga persatuan, menghormati perbedaan, dan tidak memprovokasi konflik, terutama dalam interaksi sehari-hari maupun di media sosial.
"Maka kemudian rakyat sudah bersatu, enggak ada yang bisa menekan dengan alat apapun. Dengan alat apapun. Dan dengan keikhlasan-keikhlasan dari rakyat, saya berharap tolong, hormati orang lain. Tolong yang bersama Ganjar dan Pak Mahfud, jaga situasi agar selalu dingin, baik dalam bergaul hari-hari maupun yang di medsos," pungkas Ganjar.
Ganjar menceritakan pengalamannya menyelesaikan permasalahan rumah yang berada di tengah jalan di Brebes.
Baca SelengkapnyaKapolres Bener Meriah AKBP Nanang Indra Bakti, mengatakan senjata tersebut ditemukan warga.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan warga Rempang sudah sepakat untuk direlokasi sebelum peristiwa bentrokan
Baca SelengkapnyaGus Yahya mengingatkan potensi konflik yang kerap muncul di tengah masyarakat dalam pelbgai sebab.
Baca SelengkapnyaKapolres Aceh Tamiang, AKBP Muhammad Yanis mengatakan, senjata yang diamankan tersebut masing-masing berjenis AK-56 dan UZI yang telah dimodifikasi.
Baca SelengkapnyaSaat ini senjata api beserta amunisi yang diserahkan warga itu sudah diamankan di gudang senjata Polda Aceh.
Baca SelengkapnyaLuhut menuturkan, dalam berbagai konflik seperti yang terjadi di Rempang, bisa dipastikan ada oknum provokator yang memecah belah masyarakat.
Baca SelengkapnyaKonflik Rohingya termasuk kejahatan genosida yang menelantarkan banyak orang.
Baca SelengkapnyaTerkait pernyataan Panglima TNI tersebut, nampaknya dinilai bukan untuk menyelesaikan masalah, melainkan memperpanjang konflik di Papua.
Baca Selengkapnya