Dalami Keseharian Ibu & Anak Jasadnya Ditemukan di Depok, Ini Cara Kerja Psikolog Forensik
Tiap jengkal dari sudut rumah didokumentasikan dan akan ditelaah lebih dalam.
Ibu Grace (64) dan putranya David (38) ditemukan tewas mengering dan menjadi kerangka di rumahnya di Bukit Cinere Indah (BCI), Depok.
Dalami Keseharian Ibu & Anak Jasadnya Ditemukan di Depok, Ini Cara Kerja Psikolog Forensik
Libatkan Apsifor
Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) terlibat dalam olah tepat kejadian perkara (TKP) lanjutan kasus kematian misterius ibu dan anak di Cinere, Depok. Ibu Grace (64) dan putranya David (38) ditemukan tewas mengering dan menjadi kerangka di rumahnya di Bukit Cinere Indah Depok
Pembina Apsifor, Reni Kusuma Wardani mengatakan konsep kerja yang mereka lakukan untuk mengungkap kasus ini. Pihaknya akan mengumpulkan data berkaitan dengan kematian korban, kemudian untuk menemukan benar merah dari kematian misterius tersebut.
"Kita mengcollect apapun data-data yang ada di sana, belum kita sortir, masih mentah semuanya," katanya, Kamis (14/9).
- Sosok Ini Diyakini Bisa Mengungkap Misteri Kematian Bapak & Anak di Jakut
- Barang Bukti Ditemukan di TKP Anak Perwira TNI Tewas Terbakar di Lanud Halim, Ada Pisau Sampai Tutup Botol
- Psikolog Forensik Ungkap Makna Tulisan 'To You Whomever' di Lokasi Ibu dan Anak Tinggal Kerangka di Depok
- Tim Forensik Ungkap Penyebab Meninggalnya Siswa SPN
Reni mengatakan, data tersebut akan diolah sehingga terlihat bagaimana perilaku korban sehari-hari sebelum ditemukan tewas.
"Semuanya ada di sana karena bagaimanapun perilaku orang itu kan bisa dilihat dari apa yang ada di dalam tempat tinggalnya, ruang-ruang aktivitasnya itu masih kita kumpulkan semua," ujarnya.
Apsifor akan menganalisa kebiasaan penghuni rumah semasa hidup. Mulai dari kebiasaan mandi, makan dan lainnya. Hal itu menggambarkan rutinitas korban semasa hidup di rumah tersebut.
"Semua kalau orang hidup biasanya mandi, gimana sih dia mandi, kapan mandinya, merek-mereknya apa. Itu kan menggambarkan gaya hidup. Ruang makan ada apa aja, kebiasaannya seperti apa. Nah itu semua dari depan sampai belakang sampai ke kamar yang menggambarkan aktivitas mereka itu kita collect. Jadi kita masih mengkolek semuanya secara random belum bisa disortir untuk klasifikasi," kata Reni.
Data yang diambil hari ini sangat banyak dan jumlahnya ratusan. Tiap jengkal dari sudut rumah didokumentasikan dan akan ditelaah lebih dalam.
"Banyak banget kalau data ratusan, karena kan setiap jengkal kita foto, setiap jengkal ada maknanya. Jadi sekali lagi kita masih meng- collect semua data, tahapnya masih di situ," ujar Reni menegaskan.
Dari data pertama akan dianalisis sejak masih awal sekali. Kemudian juga akan meminta keterangan dari sejumlah pihak mengenai keluarga tersebut.