Dalih Dinkes Bekasi soal Haikal penderita gizi buruk selama 2 tahun
Dalih Dinkes Bekasi soal Haikal penderita gizi buruk selama 2 tahun. Sejumlah relawan yang membawa Haikal ke RSUD Kota Bekasi menyebut, memilih rumah sakit tersebut karena letaknya lebih dekat dari rumah, serta ada koneksi dengan jajaran direksi di rumah sakit.
Pemerintah Kabupaten Bekasi menampik disebut kecolongan terkait adanya bocah enam tahun, Haikal Febriyan Saputra yang menderita gizi buruk selama dua tahun. Dinas Kesehatan setempat menyebut, bocah tersebut sudah dalam pantauan.
Kepala Bidang Kesehatan Keluarga pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Supriyadi mengatakan, Haikal telah mendapat pengawasan sejak lama oleh petugas. Bahkan Haikal rutin mendapat pemeriksaan kesehatan dari bidan desa.
"Bukan hanya pengecekan saja, setiap bulannya juga diberikan asupan makanan tambahan," ujarnya ketika dikonfirmasi wartawan, Jumat (28/7).
Berdasarkan catatannya, Haikal pernah dirawat di RSUD Kabupaten Bekasi. Namun Haikal dipulangkan karena sang neneknya khawatir tidak ada yang mengurus cucunya yang merupakan yatim piatu tersebut.
"Jadi kalau sekarang dirawat ke RSUD Kota Bekasi kami bersyukur," ujarnya.
Sesuai hasil pemeriksaan, kata dia, penyakit yang dialami oleh Haikal bukan murni karena minimnya asupan gizi. Dia menilai, pengertian gizi buruk biasanya diderita oleh bayi berusia satu tahun sampai lima tahun lantaran asupan gizi yang kurang.
Haikal yang tercatat sebagai warga Jalan Gradua III RT 02/04, Desa Cijengkol, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi kini dirawat di RSUD Kota Bekasi. Berat badannya hanya delapan kilogram, jauh dari ideal sekitar 21 kilogram.
Haikal menderita gizi buruk sejak usia empat tahun setelah orang tuanya Nursin dan Asmanah meninggal dunia. Haikal kemudian diasuh oleh neneknya yang seorang pemulung, dengan penghasilan tak lebih dari Rp 15 ribu setiap harinya.
Sejumlah relawan yang membawa Haikal ke RSUD Kota Bekasi menyebut, memilih rumah sakit tersebut karena letaknya lebih dekat dari rumah, serta ada koneksi dengan jajaran direksi di rumah sakit.
"Ketika konfirmasi langsung mendapatkan kamar, ya sudah dibawa ke RSUD Kota Bekasi, ini bukan karena kewilayahan, melainkan karena agar segera mendapatkan perawatan," ujar relawan yang mendampingi Haikal, Gunawan.