Dampak Kekeringan, Warga Kabupaten Bogor Mandi Pakai Air Kubangan
Ratusan warga Kabupaten Bogor terdampak kekeringan
Ratusan warga Kabupaten Bogor terdampak kekeringan
Dampak Kekeringan, Warga Kabupaten Bogor Mandi Pakai Air Kubangan
Kekeringan memaksa warga Kampung Sangkali, Desa Sukahati, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, memanfaatkan air kubangan yang kotor untuk kebutuhan mandi cuci kakus (MCK), sebelum mendapat pasokan air bersih dari Pemerintah Kabupaten Bogor. Sudah dua pekan terakhir, warga di kampung tersebut menggunakan air kubangan untuk MCK. Salah seorang warga, Acih (65) mengungkapkan, air kubangan tersebut terkadang dipakai untuk mandi, meski sudah berbau dan berwarna hijau.
"Sekarang mah udah enggak bisa buat dipakai mandi lagi. Udah bau soalnya. Untuk cuci sama mandi beli dari tukang air," kata Acih, Minggu (13/8).
Sementara Sekretaris Desa Sukahati, Antoni mengungkapkan, krisis air bersih telah terjadi dua pekan belakangan mengingat tidak pernah turun hujan selama periode tersebut.
"Kalau dibilang krisis itu cuma satu kampung, di Kampung Jamakir kemarin sudah dikirim (air bersih) juga, tapi warga saya kan begitu, ada yang dikirim (bantuan air bersih) yang lain pingin dikirim juga," ujarnya.
Saat ini, kata Antoni, 5.000 liter bantuan air bersih yang dikirim BPBD Kabupaten Bogor hanya untuk mencukupi kebutuhan warga Kampung Sangkali.
Dia mengungkapkan, Pemerintah Desa Sukahati telah melakukan beberapa upaya dalam menangani krisis air bersih ini.
Total, tambah Antoni, 794 Kartu Keluarga (KK) telah dimohonkan bantuan air bersih oleh Pemdes Sukahati kepada BPBD Kabupaten Bogor. Ratusan KK ini terbagi dalam dua wilayah, yaitu 281 KK di Kampung Jamakir dan 513 KK di Kampung Sangkali.
Saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor pun telah melakukan pengiriman air bersih ke Desa Sukahati sebanyak 2 kali, tepatnya pada Rabu (9/8) dan Sabtu (12/8).