Bayi Tertukar di Rumah Sakit Sentosa Kemang, Ibu Mencari Keadilan
Sudah setahun kasus ini berjalanan, namun pihak rumah sakit tak kunjung memberikan pertanggungjawaban.
Sudah setahun kasus ini berjalanan, namun pihak rumah sakit tak kunjung memberikan pertanggungjawaban.
Bayi Tertukar di Rumah Sakit Sentosa Kemang, Ibu Mencari Keadilan
RS Sentosa Kemang, Kabupaten Bogor tengah mencari pasien terkait kasus bayi tertukar yang dialami mengenai Siti Mauliah (37), warga Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, sejak setahun lalu.
Jurus Bicara RS Semtosa Gregorius B Djako menjelaskan, pihaknya telah bersurat kepada pasien B, yang diduga bayinya tertukar dengan bayi Siti, untuk dilakukan tes DNA.
"Surat sudah kali kami kirimkan melalui kuasa hukum pasien B, pertama Minggu lalu, dan kedua hari ini via pdf," ungkap Juru Bicara RS Sentosa Gregorius B Djako, Jumat (11/8).
Greg menjelaskan, pihak rumah sakit terus melakukan komunikasi dengan pasien B, agar ada titik terang kasus ini. Karena, pasien Siti ini sudah test DNA dan hasilnya negatif.
Greg mengaku, pasca kejadian satu tahun lalu dirinya dengan manajemen terus berupaya agar pasien B mau mengikuti test DNA. "Kami juga memberikan pilihan agar dilakukan test DNA di lembaga lain sesuai pilihan pasien B," kata Greg.
Polres Bogor juga memanggil Siti untuk mendengar langsung penjelasan mengenai dugaan bayinya yang tertukar dengan pasien B di RS Sentosa Kemang, Kabupaten Bogor setahun lalu.
Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Yohanes Redhoi Sigiro menjelaskan, setelah mendengar keterangan dari Siti dan kuasa hukumnya, penyidik Polres Bogor akan memeriksa sejumlah pihak yang diduga berada dalam lingkaran kasus ini.
"Kami akan klarifikasi. Mulai pihak rumah sakit dan pihak yang bayinya tertukar. Ini akan terus berkembang. Kita akan lihat faktanya seperti apa," kata Yohanes.
Sebelum mengadu ke Unit PPA Satreskrik Polres Bogor, keluarga Siti telah berupaya untuk menyelesaikan kasus ini ke pihak RS Sentosa maupun mencari keberadaan pasien B. "Namun belum mendapat hasil yang sesuai seperti diharapkan. Aduan ibu ini akan menjadi dasar kami dalam melakukan pendalaman dan penyelidikan," tegas Yohanes.
Sementara kuasa hukum Siti, Rusdy Ridho berharap, dengan mengadu ke Polres Bogor, masalah yang menimpa Siti dapat segera terselesaikan. "Kami kuasa hukum baru masuk Juni, minta ke rumah sakit untuk tes DNA. Dari awal kami sudah mencari informasi sendiri. Sementara dugaan pada satu pihak (pasien B). Tapi pihak kepolisian yang berwenang menyelidiki," kata dia.
Sebelumnya, pasangan suami istri, Siti Mauliah (37) dan Muhamad Tabrani (52), kebingungan menunggu kejelasan mengenai bayinya yang sempat tertukar usai dilahirkan di RS Sentosa, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, sekitar tahun lalu. Siti melahirkan dengan operasi caesar pada 18 Juli 2022.
"Saya sempat berikan ASI seharian dan benar lihat anak saya, tapi besoknya berubah jadi yang lain dengan perbedaan rambut lebat," kata Siti, yang merupakan warga Ciseeng, Kabupaten Bogor.
Bahkan, kata dia, secara prosedur bayi yang baru lahir berada di ruangan khusus satu hari semalam, baru besok paginya diberikan ke orang tua. "Saya sudah mulai curiga ada perawat ke rumah, menanyakan gelang bayi dengan alasannya buat kunjungan pihak jhonson," jelasnya.
Siti menegaskan sebenarnya sejak awal pihak rumah sakit bisa memberikan keterangan kalau ada kejadian seperti ini, tapi tidak ada informasi apapun. "Kenapa tidak terus terang kalau ada kesalahan prosedur, dan mereka tidak jujur sejak awal. Baru diketahui sesudah kami pulang," ungkap Siti. Komisaris Utama PT Pelita Medika Sentosa sekaligus owner RS Sentosa, Frits M. Rumintjap mengungkapkan, pihaknya masih cek ricek dan kejadiannya sudah satu tahun lalu.
"Kami belum dalami, karena kejadian ini sudah satu tahun lebih," tuturnya. Selain itu ia menambahkan pihaknya pernah dapat laporan ini dan langsung difasilitasi, tapi di tengah jalan mengalami kebuntuan karena dua keluarga tidak saling kondusif. "Dan kami belum tahu sejauh mana kelanjutannya, sepertinya kalau yang satu sudah (tes DNA) tapi saya kurang tahu dan belum persisnya, nanti akan ditanyakan langsung ke manajemen," kata Frits.