Dana Tambahan Penghasilan Turun Drastis, Dokter Spesialis RSUD Mukomuko Mogok Kerja
Belasan dokter spesialis di RSUD Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, Senin, menggelar aksi mogok kerja karena dana tambahan penghasilan pegawai (TPP) untuk dokter spesialis turun drastis dari Rp30 juta menjadi Rp2,5 hingga Rp4 juta per bulan.
Belasan dokter spesialis di RSUD Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, Senin, menggelar aksi mogok kerja karena dana tambahan penghasilan pegawai (TPP) untuk dokter spesialis turun drastis dari Rp30 juta menjadi Rp2,5 hingga Rp4 juta per bulan.
Pelaksana Tugas Direktur RSUD Mukomuko Syafriadi dalam keterangannya di Mukomuko, Senin (19/4), membenarkan adanya aksi mogok kerja yang dilakukan oleh belasan orang dokter spesialis yang bertugas di RSUD setempat.
-
Dimana konsentrasi dokter spesialis di Indonesia? Dia mengatakan 59 persen dokter spesialis terkonsentrasi di Pulau Jawa. "Rata-rata semuanya dokter spesialis pada di Jawa dan di kota. 59 persen dokter spesialis itu terkonsentrasi di Pulau Jawa, 59 persen," ujarnya.
-
Siapa yang sedang berjuang menjadi seorang dokter? “Selangkah lagi menjadi seorang dokter,” tulis Zahra, adik Awkarin, dalam upayanya mengejar profesi sebagai dokter.
-
Di mana Dokter Lo dirawat? Ia membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
-
Kenapa Jokowi meminta Kemenkes segera mengisi kekurangan dokter spesialis? "Tadi Pak Menkes sudah menyampaikan bahwa dokter umum masih kurang 124.000, dokter spesialis masih kurang 29.000. Jumlah yang tidak sedikit. Ini yang harus segera diisi," kata Jokowi dalam Peresmian Peluncuran Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta, Senin (6/5).
-
Siapa yang Jokowi minta untuk mengisi kekurangan dokter spesialis? Jokowi meminta agar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) segera mengisi kekosongan dokter umum dan dokter spesialis di rumah sakit daerah.
-
Apa profesi Putra Dokter Boyke, Dhitya Dian Nugraha? Mengikuti jejak sang ayah, Dhitya merupakan alumnus Universitas Indonesia. Namun, perjalanan akademisnya tidak berhenti di sana. Ia melanjutkan pendidikannya di luar negeri, tepatnya di Universiteit Leiden, Belanda, dari tahun 2017 hingga 2020 dengan mengambil jurusan psikologi.
Kendati demikian, ia mengatakan, pelayanan yang bersifat emergensi, instalasi gawat darurat (IGD), pelayanan pasien misal perlu sesar melahirkan segera dokter spesialis masih memberikan pelayanan.
Ia mengungkapkan, memang untuk poli spesialis tutup dan ada pasien dari jauh ada satu pasien dari Kecamatan Air Rami, mau tidak mau dibantu lewat IGD karena dia mengalami penyakit hernia.
"Setelah dilaporkan kepada dokter bedah siang ini penanganan langsung operasi," ujarnya seperti dikutip Antara.
Warga Kecamatan Selagan Raya yang ingin berobat di RSUD setempat merasa kecewa kejadian dokter spesialis mogok kerja karena mereka tidak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.
"Kami sudah jauh-jauh ingin berobat tapi sampai di RSUD poli tutup. Sebagai masyarakat kami ingin menanyakan tentang kejelasannya, karena ini fasilitas daerah, jadi kami berhak minta kejelasan," ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan, pihaknya kecewa terhadap manajemen RSUD yang tidak menyampaikan pemberitahuan terlebih dahulu tentang dokter spesialis yang mogok kerja ini.
"Kami mau berobat tetapi semu poli tutup, kini kami mau berobat kemana lagi, padahal kami sudah datang jauh tetapi tidak bisa berobat dan mendapatkan pelayanan kesehatan," ujarnya.
Baca juga:
Kisah Wanita Indonesia Dinikahi Dokter Ganteng Asal Mesir, Kenalan via Internet
IDI: 647 Nakes Meninggal Akibat Corona, 289 di Antaranya Dokter
Kisah Dokter Umum Praktik Mandiri di Kabupaten Malang pada Masa COVID-19
Sekuriti Hotel di Palmerah Aniaya Dokter Pakai Kunci Inggris
Wapres Harap IDI Bantu Perbaiki Proses Distribusi Dokter Spesialis ke RS di Daerah
CEK FAKTA: Hoaks Lima Dokter Meninggal Dunia Karena Covid-19 Dalam 24 Jam