Lagi, 19 jenazah korban longsor Banjarnegara ditemukan
Total, tim relawan berhasil menemukan 81 jasad yang terkubur hidup-hidup saat tanah longsor.
Komandan Komando Distrik Militer 0704/Banjarnegara LetKol Infanteri Edy Rochmatullah mengatakan, 83 jenazah korban longsor Dusun Jemblung, Desa Sampang, telah ditemukan. Tiga di antaranya ditemukan di sungai.
"Hari ini, kami berhasil menemukan 19 jenazah, tiga di antaranya ditemukan di sungai. Dengan demikian, jumlah jenazah yang telah ditemukan mencapai 83 orang, lima di antaranya belum teridentifikasi," katanya seperti dilansir antara, Rabu (17/12).
Edy menambahkan pencarian korban pada hari keenam akan difokuskan ke arah sektor II yang berdekatan dengan Desa Slatri dengan tetap melakukan pencarian di sektor I. Hal ini dilakukan karena dalam pencarian beberapa hari terakhir, jenazah korban banyak ditemukan di sektor II. Selain itu, saat kejadian longsor pada tanggal 12 Desember yang lalu, material longsoran mengarah ke Slatri.
"Besok kami akan lakukan pencarian di sektor II," katanya.
Terkait penanganan jalan provinsi yang tertimbun longsor di Dusun Jemblung, dia mengatakan bahwa ruas jalan penghubung Banjarnegara-Karangkobar itu berhasil ditembus. Akan tetapi, pihaknya bakal menyempurnakan kondisi jalan tersebut agar tidak licin.
"Jalan sudah tembus tapi besok akan disempurnakan dengan cara disemprot dengan air agar tidak licin," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Banjarnegara Hadi Supeno mengatakan bahwa pembukaan jalan yang tertimbun longsor tersebut dapat selesai dalam dua hari sehingga lebih cepat dari yang ditargetkan, yakni lima hari. Menurut dia, keberadaan jalan tersebut sangat penting dalam menunjang perekonomian warga.
"Besok, pukul 08.00 WIB, akan dilakukan pembukaan jalan secara simbolis dengan cara menyemprotkan air menggunakan mobil pemadam kebakaran," katanya.
Saat ditanya kemungkinan pembukaan jalan untuk lalu lintas masyarakat akan mengganggu proses evakuasi, dia mengatakan bahwa pihaknya akan berupaya mengantisipasinya dengan cara memberi batas antara jalur evakuasi dan jalan yang boleh dilalui warga. Serta rencana untuk relokasi warga korban longsor akan dibangun hunian sementara (huntara).
"Ada tiga pilihan terkait huntara, yakni sewa rumah penduduk, membuat bedeng, atau membuat tenda, tapi yang paling memungkinkan untuk dilakukan adalah menyewa rumah penduduk," tandasnya.