Danjen Kopassus berharap kekurangan operasi seroja jadi pelajaran
Akibat perencanaan yang tidak matang, banyak prajurit yang menjadi korban.
Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI M Herindra menyatakan penerjunan prajurit Kopassus di Kota Dili dalam rangka operasi Seroja menjadi pelajaran untuk mengadakan operasi militer ke depan. Mayjen TNI M Herindra berharap rencana operasi militer bisa dilakukan secara matang.
"Pak Sugito katakan penerjunan itu kacau balau. Itu menjadi pelajaran kami, pada operasi-operasi ke depan, kami harus merencanakannya lebih baik. Karena kalau tidak, terbukti beberapa orang meninggal dunia (gugur perang). Kami ambil hikmahnya agar ke depan lebih baik," kata Herindra saat ditemui usai acara peringatan 40 tahun penerjunan di Kota Dili, di Mako Kopassus, Jakarta, Senin (7/12).
Sementara untuk mengenang pendahulu prajurit Kopassus, kata dia pihaknya memiliki bangunan Museum. Menurut dia, prajurit Kopassus saat ini berjasa terhadap para pejuang yang gugur dan berhasil dalam medan perang.
"Kami seperti ini kan karena jasa pendahulu kami. Pada acara reuni seperti ini, kami memohon yang sepuh untuk bicara. Sehingga kami tahu, walaupun kami juga memiliki museum Kopassus," ujar dia.
Menurut dia, prajurit Kopassus terdahulu mempunyai warisan paling besar. Mereka punya keberanian luar biasa dan pengabdian yang terus menerus bagi negara. Mereka juga tidak menuntut apa pun dari negara. "Padahal mereka patriot yang luar biasa."
"Reuni penerjunan Nanggala V sudah empat kali diadakan. Dari pesertanya banyak hingga akhirnya terus berkurang," tandasnya.
Baca juga:
Luhut kenang operasi Seroja, prajurit sampai kencing di celana
Kisah lemahnya intelijen Operasi Seroja, Kopassus jadi korban
Menko Luhut dan purnawirawan Kopassus reuni mengenang Operasi Seroja
Kisah anak menteri rela hidup susah bersama Letnan Kopassus
Ungguli Kostrad, Kopassus borong emas di lomba menembak
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Timnas Australia? Pada hari ini, Selasa (10/9/2024), Timnas Indonesia menjalani laga kedua di grup C.
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Australia? Setelah bertanding di Arab Saudi, Timnas Indonesia akan segera kembali ke Jakarta untuk mempersiapkan pertandingan melawan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Selasa, 10 September 2024.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Timnas Vietnam? Timnas Indonesia sukses mengandaskan Vietnam dalam laga kedua Piala Asia 2023, pada Jumat (19/1/2024). Pasukan Garuda menang dengan skor tipis 1-0 atas Vietnam.
-
Kapan Timnas Indonesia akan memulai latihan di Jakarta? Skuad Garuda dijadwalkan memulai latihan pada Jumat (30/8) sore WIB di Jakarta.