Kemarahan Eks Danjen Kopassus Tantang Polisi Bongkar Dalang Kelompok Barbar Bubarkan Diskusi
Eks Danjen Kopassus tantang polisi ungkap dalang dibalik aksi kericuhan di acara diskusi kebangsaan yang digelar di Kemang, Jakarta Selatan.
Eks Komandan Jenderal Kopassus Mayjen (Purn) Soenarko menantang pihak kepolisian menangkap dalang kerusuhan yang membubarkan acara diskusi kebangsaan di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, pada Sabtu 28 September 2024 lalu.
Saat melakukan konferensi pers, Soenarko dengan tegas meminta polisi mengusut tuntas dan mencari otak dibalik penyerangan acara diskusi berjudul 'Silaturahmi Kebangsaan Diaspora Bersama Tokoh dan Aktivis Nasional' itu.
"Kita lihat setelah ini apakah aparat kepolisian akan menindak pelakunya atau otak (kerusuhan). Kan ini bukan delik aduan, kriminal jelas (karena) mengganggu. Mudah-mudahan ini segera viral menyebar," kata Soenarko dikutip dari Youtube Hersubeno Point (30/9).
Mantan Danjen Kopassus tersebut mengaku merasa ada kejanggalan dalam aksi penyerangan oleh sekelompok orang tak dikenal ini. Dia pun menantang pihak kepolisian apakah benar-benar akan menangkap pelaku dan mengusut kasus ini atau tidak.
"Saya hanya menunggu apakah pemerintah melalui aparat terkait dalam arti kepolisian akan bertindak tidak dengan kejadian brutal atau biadab tadi. Kita akan lihat hukum berlaku untuk semua warga atau tidak," tegasnya.
Detik-Detik Acara Diskusi Dibubarkan
Sejumlah orang tak dikenal melakukan aksi penyerangan dan membubarkan acara diskusi kebangsaan yang digelar di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (28/9).
Kapolsek Mampang Kompol Edy Purwanto menjelaskan, sebenarnya sudah ada polisi yang berjaga di lokasi untuk memastikan diskusi berjalanan aman dan lancar.
Namun, pada saat nggota kepolisian tengah fokus berjaga di bagian depan hotel, tiba-tiba saja dilaporkan ada sekolompok orang tak dikenal masuk ke dalam hotel melalui pintu belakang.
Sekelompok orang tersebut langsung masuk ke salah satu ruangan hotel di mana acara berlangsung dan melakukan pengrusakan. Video merekam momen saat sekelompok orang tak dikenal itu melakukan penyerangan pun kini viral beredar.
"Kurang lebih kalau dilihat dari video yang beredar sekitar 25 orang," kata Edy saat dikonfirmasi, Sabtu (28/9).
Dalam video yang beredar, para pelaku pengrusakan bertindak anarkis memporak-porandakan panggung, menyobek backdrop, mematahkan tiang mic, dan mengancam para peserta yang hadir.
Sejak pagi, sekelompok massa disebut memang sudah melakukan orasi di depan hotel. Hal tersebut seperti disampaikan oleh Din Syamsuddin sebagai salah satu narasumber diskusi.
"Tidak terlalu jelas pesan yg mereka sampaikan kecuali mengkritik para narasumber yang diundang dan membela Rezim Presiden Jokowi. Acara baru akan dimulai massa anarkis memasuki ruangan hotel dan mengobrak abrik ruangan," kata Din dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (28/9).
Din sempat menyebut, jika dia menyayangkan sikap anggota polisi yang ada di lokasi karena dianggap terkesan membiarkan massa pengacau sehingga pada akhir konsep acara berubah menjadi konferensi pers.
"Para pembicara mengecam tindakan brutal kelompok massa dan menyayangkan aparat keamanan tidak menjaga keamanan dan melindungi para tokoh/warga masyarakat yang berkumpul di ruangan hotel," ujar dia.
Polisi Buru dan Tangkap Pelaku
Setelah kejadian tersebut, pihak kepolisian dikatakan langsung memburu para pelaku kerusuhan. Dilansir dari antaranews, polisi telah menetapkan dua pelaku pembubaran paksa diskusi Forum Tanah Air (FTA).
Pihak kepolisian telah menangkap lima orang dan menetapkan dua tersangka terkait kasus tersebut. Keduanya pun telah ditunjukkan ke hadapan publik melalui konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta pada Minggu, (29/9).
Sebagai informasi, acara diskusi kebangsaan tersebut awalnya dirancang sebagai wadah utnuk melakukan dialog antara diaspora Indonesia di mancanegara dengan sejumlah tokoh atau aktivis.
Hal yang dibahasialah tentang masalah kebangsaan dan kenegaraan. Hadir diundang sebagai narasumber antara lain Refly Harun, Marwan Batubara, Said Didu, M. Din Syamsuddin, Rizal Fadhilah, Sunarko, selain Tata Kesantra dan Ida N Kusdianti, Ketua dan Sekjen Forum Tanah Air.