Dari Agung Laksono sampai Eros Djarot datang melayat Suhardiman
Suhardiman meninggal tak lama setelah direbahkan oleh anak perempuannya di tempat tidur.
Pendiri Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), ormas yang kemudian melahirkan Partai Golkar, Mayjen (Purn) Suhardiman meninggal dunia, Minggu (13/12), Pukul 21.15 WIB. Putra sulung Suhardiman, Bobby Suhardiman mengatakan, sang ayah meninggal saat tidur.
"Oleh adik saya yang perempuan direbahkan ke arah kiblat. Terus pergi begitu saja, sudah tidak ada," kata Bobby saat di rumah duka, di Jalan Kramat Batu No. 1, Cipete, Jakarta Selatan, Senin (14/12).
Sejumlah politikus dan budayawan tampak melawat ke rumah duka. Di antaranya Ketua Umum Golkar versi Munas Ancol Agung Laksono, tokoh senior Golkar Hayono Isman, Tantowi Yahya, Fadel Muhammad, politikus PDIP Maruarar Sirait, dan budaywan Eros Djarot.
Jenazah akan dimakamkan di Evergreen, Cisarua, Bogor, Jawa Barat pukul 12.30 WIB.
Pria yang lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 16 Desember 1924 ini adalah tokoh politik yang telah melewati 5 masa kepemimpinan Indonesia (zaman Hindia Belanda, zaman Jepang, presiden Sukarno, presiden Soeharto, dan masa reformasi). Suhardiman kerap disebut sebagai dukun politik karena intuisinya sangat kuat dalam memprediksi peristiwa politik terutama dalam konteks suksesi kepemimpinan.
Semasa hidup, Suhardiman juga turut mewarnai perjalanan politik Indonesia bersama dengan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), yang awalnya dia dirikan untuk membendung penyebaran paham komunisme oleh PKI. Dalam perjalanannya, SOKSI menjadi salah satu ormas yang melahirkan Partai Golkar dan menjadi tempat pengkaderan para pemimpin bangsa.