Dari tangan mahasiswa UB, abu ampas tebu bisa atasi pencemaran limbah logam berat
Selama ini abu dari ampas tebu kurang dimanfaatkan. Padahal jumlah dari sisa pengolahan tebu di industri gula di Indonesia termasuk di Malang sangat melimpah. "Di Indonesia sendiri mencapai sekitar 10,2 juta ton per tahun," tegasnya.
Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang menggunakan abu dari ampas tebu untuk sebuah solusi pencemaran limbah jenis logam berat. Abu ampas tebu yang selama ini tidak termanfaatkan menjadi sumber silika yang nantinya berfungsi menyerap logam berat.
"Kami memilih abu ampas tebu sebagai sumber silika, karena kandungan silika pada abu ampas tebu yang cukup tinggi," kata Joshia Christa Pradana mahasiswa Teknik Kimia 2015, salah satu tim penemu ide, Sabtu (28/7).
-
Apa yang dibahas dalam acara MA Goes To Campus di UIN Jakarta? Mengusung tema 'Hukum, Profesi Jurnalistik & Etika Sosial Media', MA Goes To Campus hadir dengan tujuan untuk mengedukasi para mahasiswa baru agar lebih tertarik dalam berkarier di bidang hukum. Khususnya menjadi hakim di Mahkamah Agung.
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Siapa yang menjadi inspirasi bagi wanita Indonesia? Tokoh yang memiliki semangat tinggi dan menjadi sumber inspirasi bagi wanita Indonesia. Selamat hari Kartini untuk wanita Indonesia!
-
Siapa saja yang hadir di acara MA Goes To Campus di UIN Jakarta? MA Goes To Campus yang hadir di UIN Jakarta tersebut dihadiri sederet tokoh penting. Mulai dari Rektor UIN Prof. Asep Saepudin Jahar, MA., Ph.D., Kepala Biro Hukum dan Humas MA Dr. H. Sobandi, S.H., M.H, Wakil Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta Prof. Dr. Kamarusdiana, M.H., Hakim Yustisial Kepaniteraan MA RI Dr. Abdurrahman Rahim, SH., MH, Hakim Yustisial Biro Hukum dan Humas MA Dr. Riki Perdana Raya Waruwu, S.H., M.H., serta Pimpinan Redaksi Liputan6 Irna Gustiawati.
-
Siapa saja yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Kapan Najwa Shihab menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia? Dilahirkan di Ujungpandang, Sulawesi Selatan, pada 1977, Najwa menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1996.
Joshia memaparkan, hingga saat ini abu dari ampas tebu kurang dimanfaatkan. Padahal jumlah dari sisa pengolahan tebu di industri gula di Indonesia termasuk di Malang sangat melimpah.
"Di Indonesia sendiri mencapai sekitar 10,2 juta ton per tahun," tegasnya.
Joshia bersama dua mahasiswa Jurusan Teknik Kimia UB lainnya, yakni Indah Feliana dan Philio Valerino melakukan penelitian memanfaatkan silika dari limbah dari abu ampas tebu tersebut untuk penyalutan nanopartikel besi sebagai bahan penyerap dalam penyisihan logam berat kromium. Penelitian dengan dosen pembimbing A.S. Dwi Saptati N.H itu didanai oleh Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
Valerino menerangkan, penelitiannya dilakukan dengan ekstraksi silika dari abu ampas tebu sehingga didapatkan natrium silikat yang kemudian dimanfaatkan untuk membuat magnetit bersalut silika melalui metode elektrodeposisi.
"Elektrodeposisi sendiri merupakan pengendapan logam pada katoda selama elektrolisis. Hasil dari penelitian ini yaitu magnetit bersalut silika dapat menyerap logam kromium sebanyak 57 persen," tegasnya.
Lewat penelitian ini , Indah yang juga ketua tim, berharap bisa alternatif pengolahan limbah di industri kimia, khususnya dalam pengolahan limbah logam kromium. Hingga saat ini pencemaran logam berat menjadi fokus masalah pengolahan limbah industri.
Logam berat kromium banyak digunakan industri kimia yang pada umumnya ikut terbuang dan mencemari air dan air tanah. Padahal dampak logam berat kromium sangat buruk pada kesehatan, bila terkonsumsi manusia atau makhluk hidup lain.
"Sehingga limbah ini tidak membahayakan lingkungan dan makhluk hidup serta pertumbuhan industri kimia juga tidak terhambat," katanya.
Kata Indah, metode paling umum dan efisien untuk pengolahan limbah adalah metode adsorpsi atau penyerapan. Sebagai bahan penyerapannya adalah Silika yang salah satunya bersumber dari abu dari ampas tebu.
"Tapi Silika ini sulit untuk diregenerasi. Guna mengatasi masalah itu, maka digunakannya magnetit (Fe3O4) sebagai adsorben yang dapat diregenerasi," tegasnya.
Magnetit sendiri memiliki sifat yang sangat mudah teroksidasi dan mudah larut dalam kondisi asam. Sehingga dilakukan modifikasi permukaan magnetit dengan cara melapisi permukaan magnetit dengan silika. Semakin luas permukaan silika maka daya penyerapan semakin tinggi.
Baca juga:
Tiga mahasiswa UGM bikin mobil berbahan bakar limbah plastik
Mahasiswa UB ciptakan alat penurun kadar logam ikan sebelum dikonsumsi
Fury Wars, penetral limbah cair tahu temuan mahasiswa UB
Mahasiswa UB bikin kosmetik berbahan kulit kelinci
Keren, Mahasiswa ITS ciptakan baterai gel dari tomat
Mahasiswa UNS kembangkan desa wisata dengan gerakan vertical garden
Mahasiswa UB sulap bayam, kulit jeruk dan kulit pisang jadi listrik