Data ODP, PDP dan OTG Covid-19 Batam dan Kepri Berbeda
Seharusnya perbedaan data tidak terjadi jika seluruh kabupaten dan kota kompak mendistribusikan data pasien Covid-19 paling lama pukul 17.00 Wib.
Terdapat perbedaan antara data pasien Covid-19 meliputi Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG) yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam dan Provinsi Kepulauan Riau berbeda.
Hal itu diakui Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepri, Tjetjep Yudiana, di Tanjungpinang.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Perbedaan jumlah pasien positif, ODP, PDP dan OTG itu disebabkan data yang yang disampaikan petugas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Batam melewati pukul 17.00 Wib. Sementara petugas Kepri sudah meminta berulang kali agar data tersebut paling lambat disampaikan ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepri pukul 17.00 Wib.
"Itu yang menyebabkan data pasien Covid-19 Batam yang disajikan dalam laporan harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepri, berbeda dengan data yang disampaikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Batam," kata Tjetjep, yang juga Plt Kadis Kesehatan Kepri, Sabtu (6/6).
Ia menegaskan, seharusnya perbedaan data tidak terjadi jika seluruh kabupaten dan kota kompak mendistribusikan data pasien Covid-19 paling lama pukul 17.00 Wib. Pendistribusian data itu perlu dilakukan tepat waktu agar dapat diketahui publik secepatnya melalui berita yang disiarkan di media massa.
Hampir setiap sore hingga malam wartawan bertanya, jam berapa data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepri disajikan. Karena selama ini, perkembangan data pasien Covid-19 disajikan paling lama pukul 17.00 Wib melalui media sosial, seperti grup wartawan di Whatsapp.
Sementara itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepri memahami kondisi wartawan, yang juga didesak oleh pihak redaksi kantornya untuk menyajikan data pasien Covid-19 dalam bentuk berita. Karena itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepri terus berupaya menyajikan data itu paling lama pukul 17.00 Wib.
"Kami mohon maaf kalau dalam beberapa hari ini penyajian perubahan data Covid-19 terlambat, bahkan sampai malam. Kami berupaya tetap akan menyajikan paling lama pukul 17.00 Wib," katanya.
Tjetjep mengatakan sebaiknya data pasien positif Covid-19 Batam yang didistribusikan ke Kepri paling lama pukul 17.00 Wib. Kasus Covid-19 yang terjadi setelah pukul 17.00 Wib sebaiknya masuk dalam data hari berikutnya.
"Keseragaman data itu dibutuhkan agar tidak menimbulkan beragam persepsi negatif terhadap kinerja gugus tugas," ucapnya. Seperti diberitakan Antara.