Datangi Petani Sawit, 9 Kedubes Negara Uni Eropa Apresiasi ISPO
perwakilan negara-negara tersebut berkunjung ke perkebunan sawit anggota ISPO di provinsi Riau, 8-9 Mei 2018. Kunjungan yang dihadiri perwakilan Kedubes itu merupakan kegiatan yang diinisiasi Ditjen Amerika dan Eropa (Amerop) Kemenlu untuk memberikan pemahaman dan bukti penerapan ISPO.
Sembilan negara anggota Uni Eropa (UE) yakni Belgia, Spanyol, Finlandia, Irlandia, Swedia, Hongaria, Belanda dan Inggris serta Perwakilan Food and Agriculture Organization (FAO) mengapresiasi penerapan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), sebagai komitmen Indonesia menerapkan skema keberlanjutan.
Hal itu terungkap setelah perwakilan negara-negara tersebut berkunjung ke perkebunan sawit anggota ISPO di provinsi Riau, 8-9 Mei 2018. Kunjungan yang dihadiri perwakilan Kedutaan besar (Kedubes) itu merupakan kegiatan yang diinisiasi Ditjen Amerika dan Eropa (Amerop) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk memberikan pemahaman dan bukti penerapan ISPO.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa yang ditemukan di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan? Kepolisian menemukan lima mayat di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan usai menggeledah kampus swasta tersebut.
-
Apa yang dibuat mahasiswa UGM dari kotoran sapi? Mahasiswa merupakan agen perubahan. Mereka telah menciptakan berbagai inovasi yang memberi dampak perubahan di tengah masyarakat. Terbaru, mereka melakukan inovasi dengan menyulap kotoran sapi menjadi batako untuk bahan bangunan.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kapan Najwa Shihab menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia? Dilahirkan di Ujungpandang, Sulawesi Selatan, pada 1977, Najwa menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1996.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
"Dalam dialog dengan para petani, UE mulai memahami bahwa ISPO merupakan bagian penting dari komitmen Indonesia yang mampu meningkatkan produksi TBS hingga 50 persen, memperbaiki kualitas serta mendorong kenaikan harga jual. Mereka sangat mengapresiasi hal tersebut," kata Kepala Sekretariat Komisi ISPO Azis Hidayat dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu (12/5).
UE memuji para petani anggota ISPO yang punya pengetahuan teknis yang baik terkait pengelolaan sawit yang produktif dan berkelanjutan. "Bahkan UE mendorong agar petani lebih banyak dilibatkan dalam skema ISPO. Hal ini karena perkebunan sawit di Indonesia merupakan bagian penting dari ekonomi kerakyatan dengan lebih dari 40 persen kebun petani di dalamnya," terang Aziz.
Menurut Aziz, dari kunjungan tersebut, UE memahami bahwa pemerintah Indonesia punya transparansi dan komitmen dan dalam melakukan pengelolaan berkelanjutan.
Bahkan, kata Aziz, UE baru mengetahui bahwa ISPO tidak sekadar mengadopsi prinsip-prinsip internasional, namun juga punya standar di atas rata-rata kriteria yang dipersyaratkan lembaga sertifikasi internasional.
"ISPO tidak hanya mempersyaratkan no deforestasi, no peat, dan no exploitation (NDPE). Ada kriteria tambahan seperti tanggung jawab sosial dan pemberdayaan masyarakat, serta memikirkan peningkatan usaha secara berkelanjutan. Semuanya ada 7 prinsip yang harus diikuti sebelum diterima sebagai anggota ISPO," beber Aziz.
Pemerintah juga memberi pemahaman bahwa produksi minyak sawit dengan skema ISPO punya peran besar, untuk mengurangi deforestasi dan memperbaiki kondisi lingkungan. "ISPO punya aturan tegas yakni mengharamkan penanawan sawit di kawasan hutan primer dan taman nasional. Kami hanya mensertifikasi perkebunan sawit di area yang clear and clear dan legal seperti area peruntukkan lain (APL)," lanjutnya.
Aziz memastikan, semua sistem sertifikasi ISPO telah mengacu pada standar internasional dan penilaian kesesuaian Komite Akreditasi Nasional (KAN). Saat ini, ada 15 lembaga sertifikasi ISPO dan sebanyak tujuh di antaranya berasal dari luar negeri yaitu Jerman, Inggris, Italia, Perancis, Swiss dan Austalia, yang diperkuat 1.559 auditor ISPO.
Sertifikasi ISPO didukung delapan lembaga konsultan dan tiga lembaga pelatihan ISPO untuk memastikan sertifikasi bersifat independen.
Bahkan, saat ini sudah mulai ada beberapa inisiatif dari pemerintah untuk mendorong penguatan ISPO. Salah satu lembaga keuangan misalnya, mempertimbangkan ISPO sebagai acuan dalam menyusun pedoman pembiayaan kelapa sawit yang berkelanjutan.
Sementara itu, Ketua Bidang Fiskal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Bambang Aria Wisena menilai sebagai sertifikat wajib, ISPO dengan kendali regulasi yang ketat sangat membantu industri sawit meningkatkan produktivitas secara berkelanjutan, bertanggung jawab dan legal.
Penguatan ISPO juga menjadi bagian penting untuk mempertahankan posisi Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar dunia, sekaligus penghasil komoditas penghasil devisa tertinggi di Indonesia.
Baca juga:
Eropa Panik sebab RI Bisa Ubah Sawit Jadi Bahan Bakar Berkualitas
Uni Eropa Perpanjang Embargo Senjata ke Myanmar
Pemerintah Siapkan Firma Hukum Lawan Diskriminasi Sawit Oleh Eropa
Mentan Amran Sebut B100 Jadi Perlawanan Diskriminasi Kelapa Sawit Uni Eropa
Ada Diskriminasi Kelapa Sawit, Neraca Dagang RI Masih Surplus USD 587 Juta ke Eropa