Debat Pilkada Sumsel, Paslon Matahati Singgung Kelompok Rentan hingga Jurnalis
Debat Pilkada Sumsel digelar di Hotel Aryaduta Palembang, Kamis (21/11) malam.
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan nomor urut 03 Mawardi Yahya dan Anita Noeringhati (Matahati) menutup debat publik terakhir dengan pesan yang menyentuh hati. Pasangan ini menyoroti peran media dalam pembangunan.
Dalam sesi penutup debat Pilkada Sumsel di Hotel Aryaduta Palembang, Kamis (21/11) malam, paslon Matahati menyampaikan permohonan maaf dan apresiasi kepada berbagai pihak jika selama proses kampanye terdapat kekurangan dan kesalahan. Permintaan maaf juga disampaikan kepada dua pesaing dan pendukungnya.
Cawagub Anita Noeringhati memberikan penghargaan khusus kepada kelompok rentan, kaum disabilitas, dan jurnalis yang telah setia mengiringi perjalanan kampanye mereka. Termasuk juga kepada penyelenggara dan aparat keamanan.
"Terima kasih atas jerih payah dan telah membersamai kami hingga titik ini," ungkap cawagub Sumsel nomor urut 03 Anita Noeringhati.
Matahati mengusung visi untuk menciptakan Sumsel bebas kesenjangan sosial dan sejajar dengan provinsi-provinsi lain. Hal itu bisa diwujudkan jika paslon ini dipercaya memimpin Bumi Sriwijaya lima tahun ke depan.
"Sumsel yang kita impikan bukanlah untuk sebagian, tetapi untuk seluruh rakyat. Kami ingin membangun masyarakat yang sejahtera dan bersama-sama meraih masa depan lima tahun ke depan," kata Anita.
Pidato penutup ini mendapatkan apresiasi luas, tidak hanya dari para pendukung tetapi juga dari pengamat politik Bagindo Togar. Bagindo menyebut pernyataan penutup tersebut mencerminkan karakter kepemimpinan yang inklusif dan merangkul semua lapisan masyarakat.
"Pidatonya menunjukkan bahwa pasangan ini memahami tantangan yang dihadapi kelompok rentan, penyandang disabilitas, dan pentingnya peran jurnalis. Ini mencerminkan sosok pemimpin yang peduli dan inklusif," kata Bagindo.
Bagindo mengaku jarang sekali calon kepala daerah secara terbuka dan khusus mengapresiasi peran media dan jurnalis dalam debat publik. Ini langkah positif dari pasangan Matahati.