Analisis Debat Perdana Pilgub Jakarta: Menguji Rasionalitas Program Ketiga Paslon
Debat perdana Pilkada Jakarta akan digelar malam ini.
Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensat) menilai, debat pertama Pilkada Jakarta akan menjadi ajang untuk mengukur seberapa rasional program dari setiap paslon untuk pembangunan Jakarta pasca tak lagi jadi ibu kota Indonesia.
Hal ini dikatakan mengingat tema debat Pilkada Jakarta perdana pada 6 Oktober 2024 yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta yakni 'Penguatan SDM dan Transformasi Jakarta menjadi Kota Global'.
"Ini akan menjadi ajang untuk masyarakat melihat apakah rasional program-program yang ditawarkan para paslon untuk pembangunan Jakarta, dalam arti mau dibawa ke mana Jakarta setelah dalam Undang-Undang tak lagi ditetapkan sebagai ibu kota?," kata Hensat kepada wartawan, Minggu (6/10).
Founder Lembaga Survei KedaiKOPI itu juga memprediksi, debat pertama ini akan menjadi acuan utama masyarakat Jakarta dalam menentukan pilihan di Pilkada Jakarta nanti.
Program 'me too'
Sebab, ia melihat, selama ini masyarakat Jakarta cenderung rasional dan memperhatikan secara detil program-program yang ditawarkan oleh para paslon untuk memilih pemimpinnya.
"Warga Jakarta ini sangat banyak maunya dan rasional, sehingga mereka pun bisa tertawa dengan program dari calon gubernur yang dinilai tak realistis," ujarnya.
Hensat melihat, sampai saat ini para paslon di Pilkada Jakarta belum menunjukkan program-program yang terlihat baru untuk masyarakat Jakarta. Menurutnya, para paslon di Pilkada Jakarta juga belum menyasar masyarakat secara mikro.
"Banyak sekali saat ini program-program yang 'me too' dengan program program gubernur sebelumnya dengan dalih melanjutkan dan ketika membicarakan pembangunan kota masih belum masuk ke ranah mikro masing-masing penduduk Jakarta, harusnya menjadi fokus ini," ungkapnya.
Untuk itu, Hensat mengingatkan agar para paslon bisa menawarkan program yang baru dan tak sekedar melanjutkan yang sudah ada.
Sebab, selain warga Jakarta sangat rasional, melanjutkan program-program yang sudah berjalan seharusnya juga memang menjadi kewajiban para calon gubernur jika terpilih ke depannya.
"Sebaiknya para paslon dalam debat nanti juga memaparkan program-program secara detil dan jelas targetnya karena dari debat yang waktunya sedikit ini juga akan mempengaruhi elektabilitas mereka," pungkasnya.