Indef: Capres dan Cawapres Tak Beri Solusi Jitu, Masa Depan Ekonomi Indonesia Terancam?
Ide yang dikemukakan oleh para pasangan capres-cawapres dalam debat KPU belum membumi bagi masyarakat luas.
Ide yang dikemukakan oleh para pasangan capres-cawapres dalam debat KPU belum membumi bagi masyarakat luas.
Indef: Capres dan Cawapres Tak Beri Solusi Jitu, Masa Depan Ekonomi Indonesia Terancam?
Indef: Capres dan Cawapres Tak Beri Solusi Jitu
Gagasan yang disampaikan para calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam debat KPU dinilai belum memberikan solusi jitu untuk perekonomian Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti.
"Sudah disaksikan ya bahwa debat capres dan cawapres pada bulan lalu dan pada tanggal 22 Desember kemarin, ternyata belum memberikan suatu solusi yang jitu untuk perekonomian Indonesia,"
kata Esther dalam Diskusi Publik: Evaluasi dan Perspektif Ekonom Perempuan INDEF terhadap Perekonomian Nasional, Kamis (28/12).
Esther menyebut, ide-ide yang dikemukakan oleh para pasangan capres maupun cawapres belum membumi. Sehingga tujuannya mereka lebih fokus ingin menjadikan Indonesia negara besar.
Termasuk mencapai Indonesia emas pada tahun 2045 dengan menciptakan generasi emas karena adanya bonus demografi.
Namun menurut Esther hal itu tidak dibekali oleh investasi SDM yang cukup.
Justru beberapa program yang dipaparkan capres dan cawapres hanya mengarah pada pembangunan ibu kota dan infrastruktur.
Kata Esther hal tersebut justru bukan program yang prioritas.
merdeka.com
"Kita tahu untuk menjadi negara yang punya kekuatan ekonomi yang besar pada tahun 2045 itu membutuhkan investasi sumber daya manusia, kemudian modal yang besar dan teknologi," kata Esther.
Faktanya, selama 30 tahun Indonesia masih terjebak dalam 'middle income trap'.
Sehingga argumen-argumen yang dikemukakan pada saat debat cawapres pada 22 Desember perlu sentuhan ide-ide gagasan dari para Srikandi ekonomi Indef.
Dalam debat KPU kedua tersebut para cawapres berhadapan dengan tema besar perekonomian Indonesia di masa depan.
Cawapres Muhaimin Iskandar berjanji akan meneruskan program bantuan sosial (bansos). Dengan bantuan sosial itu diharapkan dongkrak daya beli masyarakat.
Selain itu, Cak Imin sapaannya akan mengalokasikan 5 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau sekitar Rp 150 triliun untuk kredit anak muda.
Lalu, ketimbang melanjutkan pembangunan IKN, cawapres nomor 1 ini memilih menghadirkan 40 kota yang selevel dengan Jakarta.
Cawapres Gibran Rakabuming Raka menuturkan jika terpilih pihaknya akan melanjutkan hilirisasi.
Bukan hanya hilirisasi tambang tetapi ke sektor lain. Selain itu, Gibran menegaskan pemerataan pembangunan juga akan dilanjutkan sehingga tidak hanya Jawa Sentris.
Bagi Cawapres nomor urut 2 ini, pemerataan pembangunan wajib dilakukan. Apalagi investasi di luar Jawa sekarang sudah 53 persen. Pihaknya juga akan melanjutkan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Cawapres Mahfud MD berjanji akan mengoptimalkan perjanjian perdagangan.
Pasangan nomor urut 3 ini telah menyiapkan siapkan sejumlah strategi.
merdeka.com
Salah satunya mengutamakan diplomasi ekonomi melalui duta besar yang ada di luar negeri. Dia juga akan mengintegrasikan perdagangan nasional dengan perdagangan global sehingga memenuhi standar internasional.