BEM UI: Anies dan Prabowo akan Dialog di Kampus, Ganjar Ditunggu Keberanian dan Nyalinya!
“Kami butuh pemimpin yang cerdas dan berpihak untuk rakyat banyak,” kata Melki.
BEM UI menilai kampanye bakal capres membosankan.
BEM UI: Anies dan Prabowo akan Dialog di Kampus, Ganjar Ditunggu Keberanian dan Nyalinya!
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Melki Sedek Huang mengumumkan tantangan debat terbuka bagi bakal calon presiden 2024. Ada tiga nama yang digadang-gadang maju capres, antara lain Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Melki mengunggah tantangan itu di media sosial dan sudah dua bacapres yang merespons tantangan debat tersebut, Anies dan Prabowo.
"Yuk, kapan?" kata Anies menjawab tantangan BEM UI. Sementara itu, Prabowo melalui jubirnya siap berdialog dengan BEM UI jika sudah waktunya kampanye dan diundang.
"Jika benar itu isi pikiran Pak Prabowo, maka artinya tinggal Ganjar Pranowo yang belum menanggapi. Ditunggu keberanian dan nyalinya!"
tulis Melki merespons.
Seperti diketahui, tantangan tersebut dilontarkan Melki lantaran menurut dia kampanye yang dilakukan saat ini dianggap sudah sangat membosankan. Menurutnya, generasi muda sudah bosan melihat banyak kampanye minim substansi dan lip service semata.
"Silakan Datang ke UI Jika Berani! Jika melihat Putusan MK yang tengah diperbincangkan tersebut, tak ada satu pun frasa dalamnya yang menyebutkan memperbolehkan kampanye di kampus, melainkan disebutkan bahwa institusi pendidikan diperbolehkan untuk mengundang para calon dengan tidak membawa atribut dan alat peraga," kata Melki dalam keterangannya, Senin (21/8). "Apalagi jika ditambah dengan permainan identitas dan pencitraan yang tak perlu," kritiknya.
Dia menuturkan, celah kebolehan untuk mengundang para calon pemimpin ke kampus harus dimanfaatkan. Menurutnya, sudah saatnya setiap kampus kembali ke marwahnya sebagai tempat pencarian kebenaran guna sebesar-besarnya kemaslahatan bangsa.
“Tiap calon pemimpin harus diuji kapasitas dan substansinya di dalam kampus secara serius daripada sekadar jualan pencitraan dan kampanye tak bermutu,” ungkap Melki.
Melki mengatakan, kebolehan institusi pendidikan untuk mengundang para calon pemimpin harus digunakan untuk menguji substansi dan isi otak tiap calon pemimpin. Sehingga bukannya dijadikan ladang cari muka para pimpinan kampus dan ladang main mata kaum intelektual dan politisi saja.
“Jika memang punya nyali, BEM UI mengundang semua calon presiden/bakal calon presiden untuk hadir ke UI karena kami siap untuk menguliti semua isi pikiran kalian,” tantangnya.
BEM UI siap menyampaikan aspirasi dan mendebat seluruh argumen jika perlu. Melki mengatakan, tidak mau masa depan bangsa ini digantungkan pada calon pemimpin yang hanya berfokus pada kampanye, pencitraan, dan lip service tak bermutu.
“Kami butuh pemimpin yang cerdas dan berpihak untuk rakyat banyak,” tutupnya.