Dedi Mulyadi ingin buat asuransi untuk pekerja Informal di Jabar
Dedi Mulyadi ingin buat asuransi untuk pekerja Informal di Jabar. Menurut mantan Bupati Purwakarta tersebut, negara harus hadir di tengah kehidupan para pekerja informal. Apalagi, jika para pekerja itu menghadapi hari tua.
Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi siap menggulirkan program asuransi untuk pekerja informal di Jawa Barat. Sektor pekerjaan ini menurut dia sangat membutuhkan advokasi dari pemerintah.
Hal tersebut dia ungkapkan saat bertemu dengan Ernah (62), seorang pemulung di Kota Bekasi. Tepatnya di Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi akan mencari pasangan untuk Pilgub Jabar? "Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik," kata dia.
-
Mengapa Dedi Mulyadi akan meminta restu Prabowo untuk maju di Pilgub Jabar? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi merawat Sapi Bargola? Dirawat dengan Rasa Melalui pengelolaan di Peternakan Lembur Pakuan, Dedi memberikan contoh bagaimana mengelola peternakan yang baik, pertanian organik sampai pada membangun sektor perikanan yang baik di pedesaan.
-
Apa yang didiskusikan Dedi Mulyadi dan pengurus Golkar di pertemuan tersebut? Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Siapa Mbak Dewi? Atha Dewi Prihantini (38) jadi salah satu pelestari adrem yang belakangan mulai terangkat ke permukaan.
Menurut mantan Bupati Purwakarta tersebut, negara harus hadir di tengah kehidupan para pekerja informal. Apalagi, jika para pekerja itu menghadapi hari tua.
"Sejak awal saya katakan, harus ada perlindungan dan jaminan untuk para pekerja informal di hari tua mereka. Pemerintah harus hadir," kata Dedi.
Secara teknis, asuransi tersebut bisa berupa asuransi kesehatan dan jaminan pendidikan untuk anak-anak para pekerja informal. Selain itu, akses terhadap perumahan pun harus diberikan oleh pemerintah untuk mereka.
"Bentuknya bisa jaminan kesehatan khusus pekerja informal. Pendidikan anak-anak mereka juga harus diperhatikan. Ditambah, mereka sangat butuh akses mendapatkan perumahan, itu harus kita dorong," ujarnya.
Sebagai pemulung, Mak Ernah (62) menceritakan kegetiran hidupnya kepada Dedi Mulyadi. Di hari tua, dirinya masih harus mengais rezeki di tempat-tempat kotor demi sesuap nasi.
Ikhtiar harian ini terpaksa dia lakukan karena sang suami sudah tidak bisa bekerja. Selain karena usia lanjut, masalah kesehatan menjadikan suaminya tidak bisa keluar rumah.
"Hasil mulung paling cukup buat makan sehari-hari. Suami sudah gak kerja. Repot pak, rumah sering kebanjiran," katanya.
Menurut Dedi Mulyadi, usia yang sudah tidak produktif memang sering menjadi beban keluarga. Karena itu, dirinya memandang penting kebijakan asuransi ini untuk disegerakan pemberlakuannya.
"Harus disegerakan ini, Mak Ernah lain sangat banyak di Jawa Barat. Teknisnya, ada kerja sama pemerintah kabupaten/kota dengan provinsi soal basis data yang kuat. Sehingga program ini bisa tepat sasaran," tuturnya.
(mdk/eko)