Demi mudik, PSK di Jembrana banting harga Rp 150 jadi Rp 50 ribu
Dengan bayaran Rp 50 ribu, dirinya hanya menerima Rp 35 ribu karena harus dipotong Rp 15 ribu untuk mucikari.
Seorang germo Ervan Hadi Winarno (57) akhirnya digiring ke Polres Jembrana. Itu setelah tiga wanita pekerja seks buka mulut bahwa dirinya dikendalikan oleh germonya, Ervan.
Ironisnya, ketiga wanita ini yang semula untuk bayaran short time Rp 150 ribu, kini banting harga dengan pasaran Rp 50 ribu. Dengan bayaran segitu, dirinya hanya menerima Rp 35 ribu karena harus dipotong harga Rp 15 ribu.
Pria yang tinggal di Jalan Jalak Putih 4, Lingkungan Arum, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali ini diketahui sejak lama menjadi germo para wanita penghibur yang beroperasi wilayah tersebut.
Ke tiga wanita penjaja seks ini mengaku dari Banyuwangi, Jawa Timur. Ketiganya, AM (43), UL (37), NN (37) di hadapan petugas mereka mengaku memasang tarif Rp 50 ribu untuk sekali berhubungan. Dari bayaran yang diterimanya itu Rp 15 ribu mereka serahkan kepada bosnya.
"Berawal dari keterangan ketiga wanita inilah kita giring germonya sesuai petunjuk rumah yang disebutkan," Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Gusti Made Sudarma Putra, Minggu (21/6).
Sementara itu salah seorang wanita ini dalam keterangannya di hadapan petugas mengaku terpaksa berani pasang tarif Rp 50 ribu untuk mengejar mudik lebaran.
"Kalau bulan puasa begini sepi pak. Jadi saya sembunyi-sembunyi, bisa ada pelanggan sudah syukur. Kejar setoran untuk mudik," aku salah seorang pekerja seks di Polres Jembrana, Minggu (21/6).