Demokrat: Antasari sudah melecehkan independensi penegak hukum
Demokrat: Antasari sudah melecehkan independensi penegak hukum. Menurut Antasari, SBY terbuka ke publik menceritakan siapa-siapa saja orang yang diperintah untuk melakukan sesuatu. "Beliau (SBY) cerita," ujarnya.
Partai Demokrat terkejut dengan pernyataan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menuding Ketum Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan orang untuk melakukan kriminalisasi kepadanya. Ketua DPP Partai Demokrat Didik Mukrianto membantah SBY terlibat dalam kasus pembunuhan bos PT Putra Rajawali Bantaran, Nasrudin Zulkarnain yang menyeret Antasari.
"Sangat tidak mungkin. Karena beliau (SBY) tahu posisi, tahu kondisi. Beliaulah yang menegakkan ketatanegaraan agar lembaga satu bisa menghormati lembaga lain," kata Didik saat dihubungi, Selasa (14/2).
Menurutnya, saat SBY menjabat sebagai Presiden, eksekutif sama sekali tidak melakukan intervensi terhadap lembaga yudikatif.
"Harus diingat Antasari, bagaimana mungkin kekuasaan hukum yang ada di yudikatif diintervensi oleh eksekutif. Tidak akan ada yang bisa dari mana pun yang mengintervensi. Mana mungkin eksekutif, menginfiltrasi yudikatif," tegasnya.
Didik menuding pernyataan Antasari justru melecehkan dan menghina independensi aparat penegak hukum karena kasus pembunuhan Nasrudin sama sekali tidak ada kaitannya dengan pemerintah. Aparat penegak hukum diklaim telah mengusut kasus Antasari dengan profesional dan transparan.
"Apakah mengintervensi hukum itu demikian, dari tingkat 1, kasasi, PK 2 kali, kan tidak ada yang intervensi. Semuanya sudah benar. Apakah masuk akal adanya upaya intervensi terhadap lembaga penegak hukum oleh eksekutif?," tegas Didik.
"Malah menurut saya Antasari melecehkan dan menghina independensi aparat penegak hukum dengan pernyataannya itu," sambungnya.
Sebelumnya, Antasari terus berjuang mencari keadilan. Setelah mendapat grasi pemotongan hukuman 6 tahun dari Presiden Joko Widodo, Antasari meminta polisi menyelidiki laporannya soal SMS misterius ke Nasrudin.
Hari ini Antasari mendatangi Bareskrim Polri di Gedung Sementara KKP, Gambir, Jakarta Pusat. Dia pun mendadak membongkar cerita yang sebelumnya tak pernah dibeberkan. Satu nama mantan petinggi di negeri ini disebut.
"Sejak kecil saya diajari kejujuran oleh orangtua saya. Untuk itulah saya minta kepada Susilo Bambang Yudhoyono jujur. Beliau tahu perkara ini," kata Antasari, Selasa (14/2).
"Kalau beliau jujur dia harus cerita apa yang beliau alami dan apa yang beliau perbuat. Beliau perintahkan siapa," tambahnya.
Menurut Antasari, SBY terbuka ke publik menceritakan siapa-siapa saja orang yang diperintah untuk melakukan sesuatu. "Beliau (SBY) cerita. Saya mohon kepada beliau dan apa yang beliau perintahkan, kepada siapa, siapa melakukan apa, nah siapa perintahkan siapa ini. Saya minta SBY jujur terbuka," ungkapnya.
Baca juga:
Antasari sebut nama SBY, Wiranto bilang 'ayo tegakkan hukum'
Bela SBY, Demokrat akan tempuh jalur hukum lawan tudingan Antasari
Antasari sebut dijebloskan dulu ke penjara, baru polisi cari bukti
Antasari sebut SBY juga pakai petinggi Polri kriminalisasi dirinya
Antasari ungkap Hary Tanoe bakal didepak Cikeas jika gagal lobi
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Mengapa Susi Pudjiastuti bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Meski capres telah diumumkan, hingga kini bakal cawapres belum terlihat hilalnya. Justru Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah bertemu dengan dua tokoh besar Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Siapa saja yang hadir di acara Biyan bersama Annisa Yudhoyono? Annisa dan Aira berfoto bersama Dian Sastrowardoyo, yang kebetulan juga membawa putranya, Ishana.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.