Densus 88 Bakal Bongkar Jaringan Terorisme, Masyarakat Tak Perlu Takut
Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi meminta masyarakat tidak perlu berlebihan merespon teror bom di depan Gereja Katedral, Makassar. Dia berharap, masyarakat tidak takut, karena Polri melalui Densus 88 terus bekerja, membongkar sel-sel teroris.
Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi meminta masyarakat tidak perlu berlebihan merespon teror bom di depan Gereja Katedral, Makassar. Dia berharap, masyarakat tidak takut, karena Polri melalui Densus 88 terus bekerja, membongkar sel-sel teroris.
"Yang jelas pihak keamanan seperti Densus 88 itu tidak pernah berhenti. Ketika kita tidur, mereka bangun. Ketika kita diam, mereka bergerak," kata Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi di Jakarta, dikutip dari Antara, Senin (29/3).
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88 karena mengancam Paus Fransiskus? Ada ketujuh orang terduga pelaku teror itulah yang mengunggah di akun media sosial pribadi.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
Menurut Islah, sebagian masyarakat ada yang antipati menyikapi penangkapan terduga teroris. Penyebabnya, antara lain karena masyarakat tidak curiga dengan keseharian orang-orang yang ditangkap.
"Tapi pihak keamanan lebih tahu, intelijennya lebih bergerak," kata dia lagi.
Islah mengatakan, tujuan teroris adalah menekan pemerintah dan masyarakat. Teroris ingin pemerintah bertekuk lutut, sehingga mereka bisa menguasai pemerintahan.
Menurut dia, ketika semua menyerah, mereka berharap akan lebih mendapat pengakuan dari masyarakat.
"Apapun tujuan teror mereka itu sebenarnya bukan hanya surga, tapi juga ingin menguasai negara ini, menguasai pemerintahan ini," ucapnya.
Konsep seperti itu, kata dia, sudah ada sejak lama. Artinya, kata dia, teroris selalu melawan pemerintahan dan akan berhenti sampai mereka berkuasa.
Islah mengatakan, sudah tepat Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengimbau agar masyarakat tidak takut menyikapi teror bom.
"Ini bukan hanya soal menciptakan kepanikan dan ketakutan, tapi mereka ingin membuat semua orang bertekuk lutut terhadap mereka," ujar Islah.
Dia menjelaskan, ada sekitar 400 terduga teroris ditangkap pada 2020. Tahun ini sudah hampir 100 orang.
Islah menilai, teroris terpukul, apalagi jalur pendanaan mereka dalam pengawasan PPATK dan Polri. Cukup menyulitkan karena terorisme tidak bisa lepas dari pendanaan.
Ketika transaksi elektronik diendus PPATK, kelompok teroris menggunakan kotak amal untuk mengumpulkan dana. Islah berpendapat, teror bom di Makassar merupakan reaksi teroris terhadap penangkapan-penangkapan dan jalur pendanaan mereka yang terus terjepit.
Baca juga:
Polisi Selidiki 4 Terduga Teroris di Condet & Bekasi Terkait Bom Bunuh Diri Makassar
Ada KTA dan Atribut FPI dari Penangkapan Terduga Teroris di Condet dan Bekasi
4 Terduga Teroris Ditangkap di Bekasi & Condet, Peran Racik Bom hingga Penyedia Dana
5 Kaleng Bom Aktif Terduga Teroris di Bekasi dan Condet Dapat Dijadikan 70 Bom Pipa
Mencekam, Tim Gegana Ledakkan Barang Bukti Milik Terduga Teroris di Condet