Densus 88 Bekuk Terduga Teroris di Sukoharjo
Usai ditangkap, Imam langsung dimasukkan ke mobil dan dibawa pergi ke arah timur.
Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap Imam, seorang pria warga Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (17/11) malam. Imam diamankan saat pulang ke rumah kontrakan seusai salat Isya di Masjid Baitul Hamdi, Dukuh Jati Arum RT 02 RW 11 Desa Mranggen Kecamatan Polokarto, tak jauh dari rumahnya.
Ketua RT 02 RW 11 Ahmad Sutisna (49) membenarkan adanya penangkapan tersebut. Dirinya sebagai ketua RT bersama kepala desa, Kapolsek Polokarto dan Komandan Koramil setempat.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
"Yang ditangkap semalam namanya Imam, umurnya sekitar 35 tahun. Katanya setiap hari kerjanya jualan online," ujar Sutisna saat ditemui merdeka.com di rumahnya, Senin (18/11).
Usai ditangkap, Imam langsung dimasukkan ke mobil dan dibawa pergi ke arah timur. Banyak warga yang menyaksikan peristiwa tersebut. Saya ditangkap, Imam sedang bersama anak pertamanya.
"Saya tidak melihat langsung karena masih di dalam masjid. Tapi anaknya menangis, manggil ayahnya. Abi, abi gitu," katanya.
Imam Pribadi Baik
Menurut dia, rumah yang di kontrak Imam bukan kosong, namun rumah milik kakaknya yang tidak dihuni. Saat memgontrak Imam mengaku sebagai warga Jombo, Sukoharjo. Dia tinggal bersama istri dan 4 orang anaknya. Sedangkan istrinya juga merupakan warga Sukoharjo, Kecamatan Tawangsari.
"Dia ngontrak rumah kakak saya sudah satu tahun dua bulan. Katanya mau diperpanjang. Kalau orangnya baik, salatnya juga baik," pungkas dia.
(mdk/ray)