Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris Terkait Penyerangan Polsek Daha Selatan Kalsel
AS diduga sebagai perencana aksi penyerangan Polsek Daha Selatan. TA memiliki peran membentuk tim kecil Jamaah Ansharut Daulah (JAD) serta memberikan Rp500 ribu untuk membuat pedang Samurai juga telah membai'at anggota JAD Kalimantan Selatan.
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris di dua lokasi terpisah. Keduanya diduga terkait dalam peristiwa penyerangan Polsek Daha Selatan beberapa waktu lalu.
Terduga teroris AS (33) dilakukan di wilayah Baru Gelang, Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Penangkapan dilakukan pada Jumat (5/6) lalu, pukul 07.10 Wita.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Kapan Telinga Kanan Berdenging terasa mengganggu? Seseorang yang mengalami telinga berdenging terkadang akan merasakan beberapa jam sekali dan seringkali membuat tak nyaman.
-
Apa yang dirayakan di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme? Tujuan diadakannya peringatan ini untuk menghormati serta mendukung para korban terorisme serta melindungi hak asasi manusia.
"Berdasarkan hasil penyelidikan AS termasuk dalam anggota JAD Kalimantan Selatan yang berperan memberikan ide kepada tim amliyah untuk melaksanakan aksi penyerangan dengan target anggota Polisi dan kantor Polisi," kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Awi Setiyono, Jakarta, Senin (8/6).
AS diduga sebagai perencana aksi penyerangan Polsek Daha Selatan.
"AS mengetahui dan ikut merencanakan aksi amaliyah penyerangan Polsek Daha Selatan dan telah membai'at 4 anggota lainnya atas nama MZ, N, AR dan AS," jelasnya.
Di hari yang sama, sebelum menangkap AS, Densus 88 menangkap terduga teroris inisial TA di wilayah Laktabat Selatan, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
"Pada hari Jumat, 5 Juni 2020 pukul 00.45 Wita Densus 88 telah menangkap satu orang terduga teroris berinisial TA (24)," ucapnya.
"TA mengetahui dan ikut merencanakan aksi amaliyah penyerangan Polsek Daha Selatan dan telah membaiat 5 anggota lainnya atas nama MZ, AR, AS, AN, dan MR," ungkapnya.
"Berdasarkan hasil penyelidikan dapat disimpulkan bahwa dua orang terduga teroris yang ditangkap atas nama inisial AS dan TA memiliki keterkaitan dengan AR yang melakukan penyerangan Polsek Daha Selatan," tutupnya.
Sebelumnya, Brigadir Leonardo Latupapua yang merupakan anggota Polsek Daha Selatan menjadi korban penyerangan terhadap Orang Tak Kenal (OTK). Leonardo tewas setalah diserang menggunakan samurai pada Senin (1/6) sekitar pukul 02.15 Wita.
Kabid Humas Polda Kalimantan Selatan, Kombes Mochamad Rifai, mengatakan selain Leonardo, satu anggota polisi lainnya juga menjadi sasaran.
"Pria tersebut menyerang dengan melakukan pembacokan menggunakan samurai yang mengakibatkan dua anggota polisi terluka, satu di antaranya meninggal dunia," kata Rifai dalam keterangannya, Senin (1/6).
Petugas yang ada di lokasi mengambil tindakan tegas. Setelah sebelumnya memperingatkan agar menyerahkan diri, namun peringatan itu tak diindahkan pelaku.
Kronologis Penyerangan
Rifai menjelaskan, sebelum pelaku melakukan penyerangan terhadap anggota polisi yang sedang bertugas, terduga pelaku lebih dulu membakar sebuah mobil patroli Polsek Daha Selatan.
"Dari informasi yang diberikan, peristiwa penyerangan terjadi sekitar pukul 02.15 Wita. Mulanya, pelaku lebih dulu melakukan pembakaran mobil patroli Polsek Daha Selatan yang kemudian ia melakukan penyerangan kepada petugas menggunakan sebilah samurai," jelasnya.
Setelah menyerang Leonardo dengan menggunakan samurai hingga tewas, pelaku kembali menyerang anggota polisi lainnya. Atas penyerangan itu, anggota mengalami luka sabetan.
"Usai melukai seorang petugas hingga meninggal dunia, pelaku kemudian melakukan penyerangan kepada anggota lainnya hingga membuat luka bacok atau tebasan," ucapnya.
Tak lama berselang, anggota dari Polres Hulu Sungai Selatan mendatangi lokasi kejadian setelah mendapatkan laporan peristiwa tersebut. Sesampainya di lokasi, polisi langsung melakukan penangkapan dan pelaku melawan.
"Pelaku yang bersembunyi di ruangan Unit Reskrim Polsek Daha Selatan dapat segera dilumpuhkan oleh anggota polisi lain yakni personel Polres Hulu Sungai Selatan dan meninggal dunia di rumah sakit," ungkapnya.
Temukan Bendera ISIS
Saat itu, polisi langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Ditemukanlah sejumlah barang bukti seperti satu unit sepeda motor yang digunakan pelaku, satu jeriken bensin, sebilah samurai dan barang bukti lainnya.
"Saat dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), ditemukan sejumlah barang bukti di antaranya satu unit sepeda motor yang dipakai pelaku, sebuah jeriken bensin, sebilah samurai, dan dokumen-dokumen beridentitas ISIS seperti syal dan ID Card ISIS, serta selembar surat wasiat bertulis tangan dan Alquran kecil yang disimpan dalam tas pinggang pelaku," sebutnya.
"Untuk motifnya masih kita dalami," tutupnya.
Baca juga:
Proses Pemakaman Pelaku Penyerangan Polsek Daha Selatan Dijaga Polisi
Buntut Penyerangan Polsek Daha Selatan, Kapolres Hulu Sungai Dimutasi
Temukan Atribut ISIS, Densus 88 Dalami Motif Penyerang Polsek Daha Selatan
Penyerang Polsek Daha Selatan Diduga Teroris Lone Wolf
Kapolri Naikkan Pangkat Polisi yang Tewas Diserang Terduga Simpatisan ISIS
Polisi Dalami Dugaan Keterlibatan Penyerang Polsek Daha Selatan dengan ISIS