Densus 88 Waspadai Aksi Bela Palestina Ditunggangi Kelompok Teror
Aswin menegaskan kerja Densus 88 dalam menangkap tersangka teroris bukan berdasarkan isu melainkan alat buktii.
Hati-hati terhadap sel-sel teroris yang mungkin bangkit.
Densus 88 Waspadai Aksi Bela Palestina Ditunggangi Kelompok Teror
Konflik bersenjata yang terjadi antara Palestina-Israel turut memberikan respons secara global. Tak terkecuali, masyarakat di Indonesia yang turut bersimpati dengan mengecam tindakan dan serangan Israel ke wilayah Palestina.
Meski rasa solidaritas masyarakat sangat tinggi, namun demikian jangan sampai rasa itu ditunggangi oleh para kelompok teroris. Demikian hal itu disampaikan Juru bicara Densus 88, Kombes Aswin Siregar.
- Aksi Damai Depok Bersama Palestina Berhasil Kumpulkan Donasi Rp2,2 Miliar
- Jangan Sampai Tertipu, Ini Cara Terhindar dari Donasi Palsu Untuk Palestina
- Di Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud, Ribuan Warga Cilacap Khidmat Gelar Doa Bersama untuk Palestina
- Silaturahmi dengan Pujakesuma di Simalungun, Ganjar Bersama Anak-Anak Dukung Palestina
"Sebenarnya kita mungkin banyak merespons aktivitas yang dipengaruhi oleh isu global kelompok-kelompok yang menyuarakan solidaritas ataupun keprihatinan," kata Aswin saat jumpa pers Jumat (3/11).
"Tentu kita kalau bagi Densus adalah mengamati apakah ada kelompok teror yang menunggangi ikut terlibat di dalam aksi-aksi yang sebenarnya murni sebagai solidaritas ataupun penggalangan bantuan," tambah dia.
Meski upaya menunggangi gerakan membela Palestina belum terpantau, Aswin tetap mengimbau sebagaimana arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit untuk tetap hati-hati terhadap sel-sel teroris yang mungkin bangkit.
"Seolah-olah kita semua harus didorong untuk ikut pergi dalam berjihad. Seperti dulu terjadi ketika jaman mujahidin di Afganistan. Ini yang tentu oleh beliau diwaspadai sebagai bangkitnya sel-sel teror tersebut," kata dia.
merdeka.com
Walaupun demikian, Aswin menegaskan kerja Densus 88 dalam menangkap tersangka teroris bukan berdasarkan isu melainkan alat bukti yang cukup dan informasi.
Sebab, ia memastikan bisa membuktikan setiap tindak pidana terorisme yang dilakukan.
"Jadi saya kira demikian istilahnya ingin menegaskan bahwa Densus 88 tidak bekerja berdasarkan isu. Densus bekerja murni berdasarkan pemantauan, monitoring yang sebenarnya bergerak karena isu itu adalah kelompok teror tersebut bukan kitanya," terangnya.
merdeka.com
"Ya kelompok-kelompok itu yang tadi menunggangi ataupun melakukan memanfaatkan situasi-situasi itu untuk kepentingan aksi-aksi atau dukungan- dukungan aksi-aksi terorisme," sambung dia.