Densus tangkap 4 WN Turki dan 3 WNI di Poso
4 WN Turki tersebut berencana bergabung dengan kelompok Santoso, buron teroris paling dicari di Poso.
Aparat Densus 88 kemarin membekuk 7 orang terkait terorisme di Poso, Sulawesi Tengah. Empat orang diketahui berkewarganegaraan Turki dan tiga lainnya warga negara Indonesia (WNI).
Informasi dari kepolisian, Minggu (14/9) menyebutkan, keempat WN Turki tersebut berencana bergabung dengan kelompok Santoso, buron teroris paling dicari di Poso. A Basyit, A Bozoghlan, A Bayram dan A Zubaidan ditangkap di wilayah Kabupaten Parigi Moutong saat hendak menuju Kabupaten Poso pada Sabtu (13/9) sore.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Apa yang diprotes bocah Turki itu? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel.
-
Kapan wisuda anggota Polri di Turki? Acara tersebut diselenggarakan pada 26 Juli 2023 waktu setempat.
-
Bagaimana Pakta Warsawa dibentuk? Pakta Warsawa, atau Pakta Pertahanan Bersama Warsawa, dibentuk pada 14 Mei 1955 di Warsawa, Polandia.
Sedangkan 3 WNI yang dibekuk adalah adalah SP (29), MI (21) dan Ican (28). Keterlibatan mereka di antaranya adalah dalam penjemputan 4 WN Turki tersebut.
Dimintai konfirmasi, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Ronny F Sompie mengatakan, "Semua yang berkaitan dengan keberadaan keempat WNA (salah satu diketahui asal Turki dari paspor yang ditemukan) masih didalami dan dilakukan penyelidikan oleh Kadensus 88 AT Polri dan Tim Penyidik Densus 88 AT Polri."
Ronny juga menambahkan, Polri belum bisa menjelaskan latar belakang dan tujuan keberadaan mereka.
"Namun secara fakta, keempat WNA tersebut ditemukan sedang bersama dengan 3 orang WNI yang masuk jaringan MIT pimpinan Santoso," ujar dia.
Sementara ini, imbuh Ronny, fakta tersebut dikembangkan dalam proses pencarian bukti yang dapat digunakan untuk memproses mereka dalam proses penyidikan.
Informasi terakhir, 4 WN Turki sudah diterbangkan ke Jakarta, dan kini sedang diperiksa intensif di Mako Brimob. Sementara 3 WNI sedang dalam perjalanan menuju Jakarta.
(mdk/ren)